Josep Guardiola Dituding Curi Trofi Liga Champions dari Manchester City

Josep Guardiola Dituding Curi Trofi Liga Champions dari Manchester City
Pep Guardiola gagal di final Liga Champions musim 2020/2021 (c) AP Photo

Bola.net - Mantan pesepak bola Jerman Lothar Matthaus mengkritik taktik Josep Guardiola di final Liga Champions. Taktik tersebut membuatnya kalah dari Chelsea.

Man City kalah 0-1 dari Chelsea pada final Liga Champions di Estadio do Dragao, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB. Mereka takluk berkat gol tunggal Kai Havertz.

Guardiola mendapat banyak sorotan pasca kekalahan atas Chelsea. Taktik yang diterapkannya di laga final dianggap sebagai biang keladi kekalahan The Citizens.

Guardiola memilih untuk bermain tanpa gelandang bertahan sejak awal laga. Dia tidak memasang Rodri dan Fernandinho.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Kritik Guardiola

Lothar Matthaus mempertanyakan taktik yang diterapkan Guardiola di laga kontrak Chelsea. Dia menilai taktik tersebut menyebabkan Manchester City kehilangan trofi Liga Champions.

"Dengan susunan pemainnya, dia mencuri Liga Champions dari klub dan para penggemar," tulis Matthaus di kolom terbarunya untuk Sky Germany.

"Dia harus mendengarkan kritik keras dari semua pihak."

2 dari 3 halaman

Posisi Guardiola

Matthaus bahkan tak segan memprediksi posisi Guardiola di klub bisa saja terancam setelah menelan kekalahan dari Chelsea.

"Saya yakin akan ada diskusi internal setelah itu. Para pemain akan meragukannya sejak laga final," lanjut Matthaus.

3 dari 3 halaman

Pantas Kalah

Matthaus menilai perjudian yang dilakukan Guardiola gagal total. Karena itu, dia menyebut Manchester City sangat pantas kalah dalam pertandingan tersebut.

"Dia harus mencoba sesuatu lagi. Dia menghadirkan kecerdikan imajinasinya pada saat yang sangat buruk dan benar-benar pantas kalah," sambungnya.

"Bagaimana Anda bisa bermain tanpa gelandang bertahan dalam pertandingan paling penting dalam sejarah klub, yang berada di lapangan di hampir setiap pertandingan musim ini. Itu menghadirkan keseimbangan dan keamanan yang dibutuhkan tim.

“Mengapa dia meninggalkan Rodri dan/atau Fernandinho, memainkan enam pemain menyerang dan juga bermain tanpa penyerang tengah?”

Sumber: Daily Mail