Jarang Terjadi, Liverpool Kalah Telak tetapi Klopp Tetap Bangga

Jarang Terjadi, Liverpool Kalah Telak tetapi Klopp Tetap Bangga
Jurgen Klopp dan Ernesto Valverde (c) AP Photo

Bola.net - - Bos Liverpool, Jurgen Klopp ternyata tidak terlalu menyesali kekalahan timnya dari Barcelona di leg pertama semifinal Liga Champions 2018/19. Melawat ke Camp Nou, Kamis (2/5) dini hari WIB, Liverpool dihajar tiga gol tanpa balas dan terpaksa pulang dengan tangan hampa.

Kekalahan 0-3 itu sebenarnya tidak menggambarkan jalannya pertandingan. Liverpool bermain cukup bagus dan memaksa Barca lebih banyak bertahan. Barca bahkan memilih bermain pragmatis untuk mengatasi serangan agresif Liverpool.

Penyesuaian taktik Barca ini membuktikan bahwa Liverpool memiliki ancaman yang luar biasa melalui serangan-serangan cepat mereka. Sayangnya, Liverpool gagal memaksimalkan peluang-peluang mereka, dan Barca punya Lionel Messi yang jadi pembeda.

Mengapa Klopp tetap bangga meski Liverpool dihajar 0-3? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Sikap Positif

Peluang Liverpool lolos ke final belum sepenuhnya musnah. Membalikkan defisit tiga gol bukan tugas mudah, tetapi Anfield bisa saja membantu The Reds melakukan keajaiban.

Performa Liverpool juga membuat Klopp tetap merasa positif. Meski kalah 0-3, The Reds menunjukkan permainan yang menjanjikan untuk menyulitkan Barca di leg kedua nanti.

"Tidak ada masalah [dengan mentalitas skuatnya], tentu saja kami harus membuktikannya lagi besok, tetapi kami tidak perlu membangkitkan para pemain di Barcelona dan memeluk mereka. Itulah kami, kami memahaminya," tegas Klopp di Liverpoolfc.com.

"Sejujurnya, ini tidak terlalu sering terjadi, bahwa saya kalah 3-0 dan lebih banyak memikirkan hal-hal positif dari pertandingan itu daripada sisi negatifnya, laga ini berbeda."

2 dari 2 halaman

Bisa Nihil Trofi

Liverpool sudah membuktikan diri sebagai salah satu tim terkuat musim ini, tetapi perjuangan itu tidak ada gunanya jika mereka kembali gagal meraih trofi. Bagaimanapun, trofi adalah tolok ukur yang sebenarnya.

Klopp dikenal sebagai pelatih spesialis runner-up. Dia melakukannya musim lalu ketika membantu Liverpool mencapai final Liga Champions hanya untuk dikalahkan Real Madrid.

Musim ini, Liverpool bisa kembali jadi tim 'hampir'. Harapan mereka untuk menjuarai Premier League ada di tangan Manchester City, dan di Liga Champions mereka harus menemukan cara membalikkan situasi defisit tiga gol dari Barcelona.

Liverpool bisa saja kembali nihil trofi musim ini.