
Bola.net - Semua pemain Barcelona, bahkan penonton, mungkin tidak menyangkan bahwa Divock Origi bisa mencetak gol di laga kontra Barcelona. Joel Matip yang bermain pun tak menyangka itu bisa terjadi.
Pertandingan tersebut digelar pada tahun 2019 lalu. Kala itu, Liverpool harus mengalahkan Barcelona dengan skor minimal 4-0 untuk bisa melaju ke final Liga Champions. Sebab, mereka tumbang 0-3 di leg pertama.
Pada masa-masa kritis, Liverpool mendapatkan kesempatan sepak pojok. Trent Alexander-Arnold selaku eksekutor melihat lini belakang Barcelona lengah dan Origi tidak terkawal dengan baik. Dengan sigap, ia melepaskan umpan.
Advertisement
Origi pun meresponnya dengan baik, dan tanpa pikir panjang langsung melesakkan bola ke gawang Barcelona. Skor berubah menjadi 4-0 dan bertahan sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya permainan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Joel Matip Kebingungan
Joel Matip masih mengingat dengan persis bagaimana gol itu bisa tercipta. Ia terkejut, karena semua terjadi begitu cepat dan bahkan ia sempat tidak menyadari kalau gol keempat telah didapatkan.
"Saya pelan-pelan menuju ke kotak penalti, dalam gaya bek tengah saya beralan pelan dari belakang ke depan! Saya berpikir mungkin dalam waktu 20 detik akan ada sepak pojok atau semacamnya; saya maju dan melihat seluruh situasinya," ujar Origi.
"Rasanya gila. Saya tidak percaya, saya tidak tahu apa yang terjadi karena dia baru saja menaruh bola. Saya berpikir, 'Apa ini?' kemudian saya melihat Divock di sana dan bola di jala gawang setelahnya."
"Saya sedikit kebingungan, jujur saja. Namun beberapa detik setelahnya, semuanya berselebrasi jadi saya hanya perlu ikut bergabung," lanjut Matip.
Pengalaman yang Luar Biasa
Dalam laga leg kedua itu, Liverpool tampil di Anfield. Fans the Reds menyanyikan dukungan dari awal kendati tahu bahwa peluang tim kesayangannya untuk melaju ke final sudah hampir pupus karena kekalahan telak itu.
Dan begitu gol pertama tercipta, semua yang bersinergi dengan Liverpool jadi semakin buas. Dukungan fans kian menjadi-jadi dan para pemain meningkatkan kerakusannya untuk mencetak gol.
"Kecepatan kami terus bertambah. Dengan setiap golnya, semuanya menjadi lebih rakus - penonton, para pemain di bangku cadangan, di lapangan, rasanya gila. Semuanya menjadi lebih cepat, bermain dengan lebih baik," pungkasnya.
Liverpool melaju ke final dan berhasil mengalahkan Tottenham dengan skor 2-0. Mereka pun menjadi juara setelah bertahun-tahun absen dari podium pemenang Liga Champions.
(SBNation)
Baca juga:
- 15 Klub dengan Logo Terindah di Dunia Pilihan Fans: Nomor Satu Bukan Liverpool atau Barcelona
- Salah Kalahkan De Bruyne, Vidic, dan 7 Pemain Lainnya dalam Persentase Kemenangan Tertinggi EPL
- Tolak Manchester United, Timo Werner Ngotot Ingin Gabung Liverpool
- Evolusi Mohamed Salah: 5 Bukti Liverpool Punya Calon Legenda
- Gagasan Tuntaskan Premier League: Potong Durasi Pertandingan Tidak Sampai 90 menit?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 Mei 2020 19:00
-
Liga Inggris 5 Mei 2020 18:20
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 04:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 04:48
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 04:00
-
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025 03:55
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 03:36
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 03:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...