Inter Milan Hadapi 'Mission Impossible' di Liga Champions

Inter Milan Hadapi 'Mission Impossible' di Liga Champions
Kiper Inter Milan Samir Handanovic. (c) AP Photo

Bola.net - Kiper Inter Milan, Samir Handanovic, mengungkapkan sebuah misi berat yang harus dijalani timnya di Liga Champions. Pria berdarah Slovenia itu mengatakan kalau Nerazzurri butuh tujuh poin agar bisa lolos ke babak 16 besar.

Performa Inter Milan di pentas sepak bola terbesar Eropa itu sendiri tidak begitu bagus. Tergabung di Grup B, sampai saat ini mereka belum pernah mendapatkan kemenangan dan baru mengantongi dua poin saja.

Dua poin tersebut didapatkan dari laga melawan Borussia Monchengladbach dan Shakhtar Donetsk, di mana mereka hanya mampu bermain imbang. Sementara laga ketiganya, yakni kontra Real Madrid, berakhir dengan kekalahan.

Karena rangkaian hasil buruk ini, Inter Milan pun terdampar di posisi paling bawah Grup B. Tertinggal tiga angka dari Borussia Monchengladbach yang berada di puncak dengan tiga partai yang tersisa.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Butuh 7 Poin untuk Lolos

Melihat situasinya, Inter Milan sebenarnya masih punya kans besar untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Kata Handanovic, Nerazzurri membutuhkan tambahan tujuh poin dari lagi dari ketiga pertandingan yang akan dimainkan.

Misi meraup tujuh poin tersebut akan dimulai pada Kamis (26/11/2020) dinihari nanti, dengan Real Madrid sebagai lawannya. Pertandingan tersebut akan diselenggarakan di markasnya, Giuseppe Meazza.

"Untuk bisa lolos, kami membutuhkan tujuh poin. Ada tiga pertandingan yang tersisa dan semuanya dipertaruhkan," ungkap Handanovic kepada Sky Sports.

"Pentingnya pertandingan pada esok hari akan menjadi sangat mendasar. Dalam laga ini, anda membutuhkan segalanya yang bisa membangkitkan level semua orang," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Sering Menyulitkan Diri Sendiri

Pada pertemuan sebelumnya, Inter Milan membuktikan kalau mereka sejatinya bisa sejajar dengan klub sekelas Madrid. Hanya saja, keberuntungan sedang tidak berpihak kepada mereka pada saat itu.

Bermain di Santiago Bernabeu, Inter Milan sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu. Namun pasukan Antonio Conte itu berhasil membalas lewat Lautaro Martinez dan Ivan Perisic, sebelum Rodrygo menjadi mimpi buruk buat Nerazzurri.

"Pada leg pertama, kami bermain dengan baik. Sayangnya situasi seperti ini menjadi pembeda dalam sepak bola dan terkadang kami membuat diri sendiri kesulitan," tambahnya.

"Anda harus menjadi lebih baik dalam hal ini. Saya tidak yakin kalau ini mustahil dilakukan, saya rasa kami harus memahami bahwa saat tim melawan Inter, mereka harus mengeluarkan tenaga ekstra dan terkadang kami tidak menyeimbangkan diri dengan intensitas tim lain."

"Saat anda tidak melakukannya, anda bisa berada di dalam kesulitan. Dan pada awal musim ini, itu sudah terjadi tiga atau empat kali," pungkasnya.

(Football Italia)