
Bola.net - Tumbangnya Liverpool dan Tottenham Hotspur di ajang Liga Europa semakin melengkapi hasil buruk yang diraih Manchester City dan Arsenal di pentas Liga Champions.
Dua hari sebelum Liverpool dan Tottenham gugur, Manchester City sudah terlebih dulu dipermalukan Barcelona di kandang sendiri. Esoknya giliran Arsenal yang dianiaya oleh AS Monaco. Meski setidaknya lebih baik, Chelsea pun gagal meraih kemenangan dan dari segi permainan masih kalah ketimbang PSG.
Lantas mengapa tim-tim EPL serasa tak berdaya tiap kali berlaga di pentas Eropa? Setidaknya da 2 hal yang melatarbelakangi buruknya performa tim Inggris di Eropa.
Pertama, Premier League memiliki apa yang liga Eropa lain tidak punyai, yaitu persaingan ketat dari posisi juru kunci hingga pemuncak klasemen. Besar kekuatan tim-tim EPL bisa dikatakan hanya memiliki selisih yang sangat sedikit. Berbeda dengan liga-liga lain yang sudah bisa diketahui siapa yang akan menjadi juara, EPL harus menunggu hingga minggu-minggu terakhir untuk menentukan siapa yang akan menyandang status Raja Inggris.
Kedua, ketatnya jadwal liga yang masih ditambah dengan dua piala domestik. Contoh yang paling mudah adalah tumpukan jadwal pertandingan di akhir Desember yang biasa dikenal dengan sebutan 'Boxing Day'. Ketika liga-liga lain libur, Premier League harus menjalankan 3 laga hanya dalam waktu kurang dari 14 hari. Faktor kelelahan fisik, mental, dan cedera jelas lebih besar ketimbang tim-tim dari liga lain.
Setidaknya itulah dua alasan utama mengapa beberapa tahun terakhir performa klub-klub EPL di Eropa sangat jauh menurun. (wsc/jrc)
Dua hari sebelum Liverpool dan Tottenham gugur, Manchester City sudah terlebih dulu dipermalukan Barcelona di kandang sendiri. Esoknya giliran Arsenal yang dianiaya oleh AS Monaco. Meski setidaknya lebih baik, Chelsea pun gagal meraih kemenangan dan dari segi permainan masih kalah ketimbang PSG.
Lantas mengapa tim-tim EPL serasa tak berdaya tiap kali berlaga di pentas Eropa? Setidaknya da 2 hal yang melatarbelakangi buruknya performa tim Inggris di Eropa.
Pertama, Premier League memiliki apa yang liga Eropa lain tidak punyai, yaitu persaingan ketat dari posisi juru kunci hingga pemuncak klasemen. Besar kekuatan tim-tim EPL bisa dikatakan hanya memiliki selisih yang sangat sedikit. Berbeda dengan liga-liga lain yang sudah bisa diketahui siapa yang akan menjadi juara, EPL harus menunggu hingga minggu-minggu terakhir untuk menentukan siapa yang akan menyandang status Raja Inggris.
Kedua, ketatnya jadwal liga yang masih ditambah dengan dua piala domestik. Contoh yang paling mudah adalah tumpukan jadwal pertandingan di akhir Desember yang biasa dikenal dengan sebutan 'Boxing Day'. Ketika liga-liga lain libur, Premier League harus menjalankan 3 laga hanya dalam waktu kurang dari 14 hari. Faktor kelelahan fisik, mental, dan cedera jelas lebih besar ketimbang tim-tim dari liga lain.
Setidaknya itulah dua alasan utama mengapa beberapa tahun terakhir performa klub-klub EPL di Eropa sangat jauh menurun. (wsc/jrc)
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 26 Februari 2015 20:40
-
Piala Dunia 26 Februari 2015 17:01
-
Liga Inggris 26 Februari 2015 16:43
-
Liga Champions 26 Februari 2015 15:15
-
Liga Inggris 26 Februari 2015 14:32
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:41
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:32
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 05:30
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 05:29
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 05:24
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:12
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...