Houllier: Barca Ketakutan Lawan Liverpool di Anfield

Houllier: Barca Ketakutan Lawan Liverpool di Anfield
Skuat Barca setelah dikalahkan Liverpool (c) AP Photo

Bola.net - - Eks manajer Liverpool Gerard Houllier mengklaim Barcelona merasa takut menghadapi atmosfer yang tercipta di Anfield.

Liverpool tampil militan saat menjamu Lionel Messi dkk di leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (08/05) dini hari WIB. Alhasil mereka bisa menang dengan skor 4-0.

Divock Origi membuka pesta gol Liverpool di babak pertama. Georginio Wijnaldum, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak dua gol usai turun minum. Origi kemudian menutup pesta gol The Reds setelah memanfaatkan umpan cerdik Trent Alexander-Arnold dari sepak pojok.

Hasil ini membuat Liverpool lolos ke final. Pasukan Jurgen Klopp itu unggul dengan agregat 4-3. Ini juga membuat The Reds sukses menapak ke final dua kali beruntun.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Firasat


Usai pertandingan, Houllier mengaku memiliki firasat positif soal Liverpool. Manajer asal Prancis ini merasa dari awal bahwa The Reds akan tetap bisa lolos dari babak semifinal meski kalah telak di leg pertama.

"Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya merasa mereka bisa lolos. Bahkan setelah pertandingan di Barcelona," kata Houllier kepada talkSPORT.

"Mereka sangat sial di Camp Nou dan ada sesuatu yang istimewa tentang tim ini dan saya punya perasaan aneh bahwa mereka akan bisa lolos," serunya.

2 dari 2 halaman

Barca Takut


Sebelum laga, seperti sebelum-sebelumnya, fans Liverpool di luar stadion memadati jalanan menuju Anfield dengan bernyani dan menyalakan suar. Sementara itu di dalam stadion, mereka juga mendukung tim kesayangannya selama 90 menit.

Dari awal sampai akhir laga, para fans itu terus bernyanyi dan kadang menyiuli para pemain Barca. Menurut Houllier, atmosfer yang diciptakan para fans ini membuat para penggawa Blaugrana merasa gentar.

"Klub ini adalah sesuatu yang spesial dengan para penggemar. Ini bukan kekerasan, itu tidak agresif, tetapi sangat keras dan itu membuat para pemain untuk menyerang," serunya.

"Begitu mereka mencetak gol pertama, saya tahu mereka akan lolos. Mereka tampak praktis tak tertahankan dan juga membuat lawan takut. Untuk gol terakhir, Barcelona benar-benar membeku," tutupnya.