Hari Ini 9 Tahun Lalu: Lionel Messi Berpose dengan Trofi UCL Ketiga

Hari Ini 9 Tahun Lalu: Lionel Messi Berpose dengan Trofi UCL Ketiga
Bintang Barcelona, Lionel Messi (c) AP Photo

Bola.net - 28 Mei 2011, hari ini tepat sembilan tahun lalu, Lionel Messi meraih trofi Liga Champions ketiganya, yang sekaligus merupakan trofi Liga Champions keempat untuk Barcelona. Pada malam itu, di Wembley, Manchester United bisa memahami betapa istimewanya Barcelona.

Duel final saat itu dianggap sebagai salah satu final terbaik karena mempertemukan dua tim terkuat pada masanya: Barcelona dan MU. Sudah seharusnya pertandingan berjalan menarik.

Final ini dianggap sebagai laga ulangan final 2099, kala itu Barcelona berhasil jadi juara dengan kemenangan 2-0. Tentu, MU memasuki pertandingan kali ini dengan misi balas dendam.

Sayangnya misi balas dendam itu tidak terwujud. Barcelona benar-benar dominan, terlalu kuat. Bahkan Sir Alex Ferguson menyebut Barca sebagai tim terkuat yang pernah dia hadapi.

Apa saja yang terjadi pada pertandingan itu? Selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

Status

Ketika dunia sepak bola mengetahui partai final bakal mempertemukan Barcelona dan Real Madrid, mereka tahu bakal tersaji pertandingan spesial. Betapa tidak, Wembley memang selalu jadi saksi laga-laga spesial.

Terlebih, pertandingan ini dibakar media sebagai ajang balas dendam. MU dipermalukan Barca dua tahun sebelumnya, sekarang waktunya Setan Merah membalas.

MU memasuki Liga Champions musim 2010/11 itu dengan status runner-up Premier League (2009/10), tapi melangkah ke final sebagai juara musim itu. Jelas, kepercayaan diri skuad Sir Alex sedang tinggi.

Barca pun tidak jauh berbeda. Mereka masih sangat dominan sejak tahun 2009, raja La Liga dengan tiki-taka. Tentu, final 2011 diprediksi bakal sengit.

2 dari 6 halaman

Rute ke final - Barcelona

Barcelona nyaris tidak terbendung, tidak ada haangan berarti. Mereka menjuarai Grup D dengan 14 poin dari 6 pertandingan, unggul jauh dari Copenhagen, Rubin Kazan, dan Pananthinaikos.

Kendati demikian, Barca menelan hasil mengejutkan pada duel leg pertama 16 besar Mereka takluk 1-2 dari Arsenal di Emirates Stadium, keraguan sempat mencuat, tapi akhirnya berhasil memetik kemenangan 3-1 di Camp Nou.

Lalu Barca tidak menghadapi rintangan berarti di perempat final, mereka menggilan Shakhtar Donetsk dengan agregat 6-1. Semifinal pun tiba dan Barca harus menghadapi laga sulit El Clasico.

Kendati demikian, Real Madrid ternyata tidak bisa berbuat banyak. Barca menang 2-0 di Santiago Bernabeu dan bermain imbang 1-1 di Camp Nou, partai final pun menunggu.

3 dari 6 halaman

Rute ke final - Manchester United

Sama dengan Barcelona, MU juga tidak menghadapi halangan berarti di fase grup. Mereka memetik 14 poin dari 6 pertandingan, mengungguli Valencia, Rangers, dan Bursaspor.

Lawan MU di 16 besar juga tidak terlalu sulit, Marseille. Namun, mereka ditahan imbang 0-0 pada laga tandang, baru bisa lolos dengan kemenangan 2-1 di Old Trafford.

Tantangan MU tiba di perempat final, Chelsea menunggu. Pada saat itulah MU menyuguhkan kekuatan mereka dengan memetik kemenangan 1-0 di Stamford Bridge, lalu menghabisinya dengan kemenangan 2-1 di Old Trafford.

Berlanjut ke semifinal, MU hanya perlu menghadapi Schalke dan menang mudah dengan agregat 6-1. Partai final pun menunggu, Barcelona menunggu.

4 dari 6 halaman

Jalannya Pertandingan

Pertandingan yang diharapkan sengit ternyata tidak terjadi. Barcelona benar-benar dominan, MU hanya bisa memasang garis pertahanan berlapis serta berusaha memainkan bola-bola panjang.

Barca bermain nyaman di lini tengah, tapi MU mendapatkan ruang gerak di sisi sayap. Kemudian Barca berhasil unggul terlebih dahulu di menit ke-27, umpan presisi Xavi dituntaskan Pedro dengan baik.

MU membalas tak lama kemudian. Di menit ke-34, Wayne Rooney bermain satu-dua dengan Ryan Giggs lalu melepas tembakan melengkung dari tepi kotak penalti. Giggs tampak offside, tapi saat itu belum ada VAR.

Skor 1-1 menutup babak pertama, tapi tidak bertahan lama. Barca benar-benar dominan di babak kedua, Messi mencetak gol kedua Barca di menit ke-54 dengan tembakan jarak jauh.

Lalu Xavi mendapatkan peluang, Iniesta mendapatkan peluang, sampai akhirnya David Villa mencetak gol yang memupus harapan MU. Gol Villa terbilang indah, tembakan melengkung dari luar kotak penalti.

Skor 1-3 terlalu sulit bagi MU, mereka pun harus membiarkan Barca meraih trofi Liga Champions keempat mereka, sekaligus trofi ketiga bagi Messi pribadi.

5 dari 6 halaman

Susunan Pemain

Barcelona (4-3-3): Valdes; Abidal, Pique, Mascherano, Alves; Busquets, Xavi, Iniesta; Pedro, Villa, Messi

Pelatih: Josep Guardiola

Man United (4-4-1-1): Van der Sar; Evra, Vidic, Ferdinand, Fabio; Ji-Sung Park, Giggs, Carrick, Valencia; Rooney; Hernandez

Pelatih: Sir Alex Ferguson