Hari Ini, 18 Tahun Lalu: Gol Ikonik dari Zinedine Zidane di Final Liga Champions

Hari Ini, 18 Tahun Lalu: Gol Ikonik dari Zinedine Zidane di Final Liga Champions
Zinedine Zidane saat mencetak gol ke gawang Bayer Lleverkusen di final Liga Champions 2002 (c) La Liga

Bola.net - Zinedine Zidane adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Mau bukti? Hari ini, 18 tahun yang lalu, Zidane mencetak gol yang begitu ikonik ke gawang Bayer Leverkusen di final Liga Champions.

Sebagai pemain, Zinedine Zidane resmi menjadi milik Real Madrid pada 2001. Saat itu, Real Madrid sedang membangun skuad Los Galacticos dan membayar 77 juta euro untuk mendapatkan Zinedine Zidane.

Zidane seketika menjadi pemain paling mahal dunia. Pria asal Prancis segera menjadi idola pada musim pertamanya di Real Madrid. Zidane menjadi pemain kunci di lini tengah Real Madrid.

Salah satu momen terbaik Zinedine Zidane terjadi di final Liga Champions 2001/2002. Gol indah pemain yang pernah membela Cannes itu membawa Real Madrid menang dengan skor 1-2.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

Hampden Park, 15 Mei 2020

Laga final Liga Champions digelar di Hampden Park, Glasgow, 15 Mei 2002. Bayer Leverkusen melaju ke final dengan menyisihkan Manchester United di semifinal. Leverkusen memupus harapan Sir Alex Ferguson berlaga di kampung halamannya.

Sedangkan, Real Madrid melaju ke final dengan perkasa karena menyingkirkan Barcelona di babak semifinal. Rreal Madrid unggul agregat 3-1 dari Barcelona, usai menang dua gol tanpa balas di Camp Nou.

Susunan Pemain:

Bayer Leverkusen: Butt; Sebescen [65' Kirsten], Zivkovic, Lucio [Babic], Placente; Ramelow; Schneider, Ballack, Brdaric [39' Berbatov]; Bastruk, Neuville.

Pelatih: Klaus Toppmoller

Real Madrid: Cesar [68' Casillas]; Salgado, Hierro, Helguera, Roberto Carlos; Makelele [73' Concecao], Figo [McManaman], Solari, Zidane; Raul, Morientes.

Pelatih: Vicente del Bosque

2 dari 5 halaman

Dua Gol Cepat

Real Madrid dan Bayer Leverkusen tampil dengan susunan pemain terbaiknya. Laga berjalan terbuka. Bahkan, tercipta gol cepat pada menit ke-8. Raul Gonzalez membuka keunggulan Real Madrid usai menerima umpan hasil lemparan ke dalam Roberto Carlos.

Namun, tidak butuh waktu lama bagi Bayer Leverkusen untuk segera bangkit. Leverkusen tidak larut dalam kehancuran kendati gawang mereka kebobolan pada menit-menit awal laga.

Leverkusen hanya butuh lima menit untuk membalas gol Raul. Pemain bertahan asal Brasil, Lucio, mencetak gol ke gawang Cesar usai menyundul umpan Bernd Schneider.

3 dari 5 halaman

Gol Ikonik Karya Sang Maestro

Kedudukan imbang 1-1 dan laga berjalan makin seru. Namun, tepat sebelum masuk ke ruang ganti, Real Madrid kembali unggul. Zinedine Zidane mencetak gol ke gawang Hans-Jorg Butt dan membawa Real Madrid unggul 1-2.

Setelah gol Zidane, tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga laga usai. Real Madrid memastikan gelar juara Liga Champions dengan kemenangan 1-2.

Gol Zinedine Zidane inilah yang kemudian dikenang. Salah satu gol paling ikonik dalam sejarah Liga Champions. Bukan hanya karena menjadi penentu kemenangan, tetapi juga karena teknik tinggi yang ditunjukkan Sang Maestro.

Gol yang begitu indah, dengan teknik menendang bola kelas atas. Bola melengkung indah dan menyasar pojok gawang. Simak cuplikannya pada video di bawah ini ya Bolaneters:

4 dari 5 halaman

Kronologis Gol Ikonik Zidane

Pemain Real Madrid yang tampil di laga final tersebut, Santi Solari, berkisah tentang kronologis gol indah Zinedine Zidane. Santi Solari lah yang memulai proses terciptanya gol dengan memberi umpan terobosan untuk Roberto Carlos.

"Saya mengirim umpan yang bagus karena ruang yang saya miliki, dan saya kenal Roberto Carlos dengan sangat baik, tahu kapan harus memberinya bola," buka Santi Solari dikutip dari ESPN.

"Kalau itu saya umpan ke pemain lain jadinya akan menjadi buruk, tetapi karena dia begitu cepat dia mencapainya."

Roberto Carlos menerima umpan usai menang duel lari dengan pemain Bayer Leverkusen. Lalu, bek kiri asal Brasil melepas croosing ke kotak penalti.

"Itu adalah umpan silang terbaik yang bisa Roberto Carlos berikan dengan kecepatan umpan saya," kata Santi Solari.

"Semuanya berjalan sangat cepat, saya tidak punya waktu untuk berpikir, tetapi saya memiliki pandangan yang bagus soal gol itu, lebih baik daripada kamera mana pun. Saya melihat Zidane membidik dan ketika Anda melihatnya mulai melakukan gerakan itu, Anda tahu dia akan menembak."

"Sungguh menakjubkan: Zidane menangkap bola sangat tinggi, dengan kaki kirinya. Itu adalah satu dalam seumur hidup, gerakan teknis yang ajaib," kata Santi Solari.

5 dari 5 halaman

Zidane Coba Menduplikasi, tetapi Gagal

Zinedine Zidane barang kali juga kagum dengan aksinya tersebut. Dia mengaku beberapa kali mencoba teknik yang sama dan berharap bisa menduplikasi gol tersebut. Akan tetapi, hasilnya selalu sama: Gagal total!.

"Saya mencoba untuk mencetak gol dengan cara yang sama beberapa waktu kemudian, bahkan saat syuting iklan," kata Zidane.

"Tapi itu tidak pernah terjadi lagi. Tidak pernah. Saya mencoba pada sesi latihan, tetapi tidak pernah terjadi. Itu sempurna pada hari itu terjadi."

Rekan satu tim Zidane kala itu, Raul Gonzalez berkomentar: "Setiap pecinta sepakbola, bukan hanya Madridista, akan menikmati gol itu," ucapnya.

Benar, Raul. Gol ikonik Zidane tersebut masih dinikmati sampai hari ini, setelah 18 tahun berlalu.

Sumber: Berbagai Sumber