Gareth Bale dan 5 Pelajaran dari Duel Real Madrid vs Arsenal

Gareth Bale dan 5 Pelajaran dari Duel Real Madrid vs Arsenal
Gareth Bale usai bobol gawang Arsenal di ICC 2019. (c) AP Photo

Bola.net - Pertemuan Real Madrid vs Arsenal harus ditentukan lewat adu penalti untuk mencari pemenangnya. Bermain di FedEx Field, Rabu (24/7/2019) pagi di International Champions Cup 2019, kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal sebelum Real Madrid memenangi adu penalti.

Meskipun bermain di pertandingan pramusim, kedua tim menunjukkan keseriusan mereka dengan memainkan tim terkuat. Real Madrid memainkan Eden Hazard, Luka Jovic dan Karim Benzema di lini serang. Sementara, Sergio Ramos dipercaya menjadi kapten dan pilar di pertahanan.

Dari kubu Arsenal juga tampil dengan skuad terbaik mereka. Duet Alexandre Lacazette dan Pierre-Emeric Aubameyang jadi tumpuan di lini depan. Kedua pemain ini pun menjadi momok pertahanan Los Blancos lewat gol pada menit ke-10 yang dicetak Lacazette, dan pada menit ke-24 Aubameyang mencetak gol.

Real Madrid sendiri pada akhirnya mampu memaksakan hasil imbang lewat dua gol dari Gareth Bale menit ke-57 dan Marco Asensio pada menit ke-59. Pertandingan tersebut pada akhirnya dimenangi tim asuhan Zinedine Zidane di babak adu penalti.

Dan berikut adalah lima pelajaran dari pertandingan Real Madrid vs Arsenal di International Champions Cup 2019. Simak di bawah ini ya Bolaneters!.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

Duet Laca x Auba Semakin Kuat

Secara keseluruhan, aspek yang paling menggembirakan dari musim pertama Unai Emery di Arsenal adalah cara di mana pelatih asal Spanyol itu bisa mendapatkan yang terbaik dari Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. Emery pada akhirnya menemukan formasi tepat yang memungkinkan keduanya bermain bersama, dan lahirlah gol-gol dari keduanya untuk Arsenal.

Ada kekhawatiran besar ketika Emery mengungkapkan akan tetap bermain dengan formasi 4-2-3-1 di kampanye musim ini. Kekhawatiran itu adalah soal potensi kehilangan ancaman serangan dari Lacazette dan Aubameyang. Namun, sejauh ini, pada pramusim ini dengan tegas menghilangkan ketakutan itu. Aubameyang mampu bermain melebar di sisi kanan tetapi juga mampu sewaktu-waktu berpindah ke posisi sentral penyerangan di momen-momen penting.

Dan pada pertandingan melawan Real Madrid tersebut, keduanya menunjukkan ancaman yang bisa mereka berikan ketika pertahanan lawan tak siap. Lacazette mampu memberikan assist yang memanjakan untuk gol Aubameyang.

2 dari 6 halaman

Chambers Pilihan Utama Ketimbang Mustafi?

Sebelum pertandingan Emery mengatakan bahwa ia akan memilih tim untuk laga ini dengan pertandingan pertama Premier League ada di kepalanya. Dan ini terlihat bahwa Chambers lebih dipercaya di jantung pertahanan Arsenal ketimbang Mustafi.

Emery pada musim lalu mengatakan bahwa Mustafi lebih cocok ketika Arsenal bermain dengan tiga bek di belakang karena ia akan mendapatkan lebih banyak perlindungan. Tapi pelatih Arsenal itu ingin kembali bermain dengan empat bek pada musim ini. Pertemuan melawan lini serang yang diisi Eden Hazard, Luka Jovic, Karim Benzema menunjukkan bahwa Chambers siap untuk peran utama.

Chambers menjalani musim peminjaman yang bagus dan berkembang pesat di Fulham musim lalu. Dan pada pertandingan ini, Chambers terlihat begitu nyaman berduet dengan Sokratis di lini pertahanan dan mampu membuat Karim Benzema mati kutu sebelum akhirnya pertahanan itu goyah setelah kartu merah Sokratis. Ada beberapa pekan sebelum kompetisi sebenarnya dimulai, dan Chambers sejauh ini mampu menunjukkan apa yang bisa ia tawarkan pada lini belakang Arsenal.

3 dari 6 halaman

Gareth Bale Dipuja

Zinedine Zidane mungkin tak menyukainya, meskipun ia gagal meyakinkan banyak orang bahwa perlakuannya pada Bale sama sekali tak bersifat pribadi. Namun fans di Amerika Serikat tentu saja menyukainya.

Mereka bersatu dan meneriakkan nama Bale ketika Bale kembali ke skuad setelah tak muncul di pertandingan melawan Bayern Munchen sebelumnya. Bahkan ketika dia memasuki lorong ganti di jeda babak pertama, dia mendapatkan banyak tepuk tangan.

Bale akhirnya bermain di babak kedua, dan menerima instruksi dari staf pelatih lainnya, bukan Zidane untuk kemudian bermain sebagai seorang pria dan memberikan bukti. Dan fans Real Madrid di sana secara jelas menunjukkan apresiasi mereka ketika Bale akhirnya mencetak gol dan mengejar defisit dua gol.

Dan meskipun gagal dalam eksekusi penalti di babak tos-tosan, dan terlepas dari apakah Bale akan pergi atau tidak pada musim panas ini, apa yang ditunjukkan suporter Real Madrid di sana menunjukkan pada bagaimana seseorang yang telah mencapai segalanya bersama Los Blancos harusnya diperlakukan.

4 dari 6 halaman

Joe Willock Kembali Mengesankan

Melawan nama-nama besar lain, tim besar lainnya, merupakan kesempatan lain bagi Joe Willock. Dengan absennya Lucas Torreira, Matteo Guendouzi, dan Mohamed Elneny, sang pemain muda menunjukkan apa yang ia bisa. Setelah melawan Bayern Munchen, sekarang melawan Real Madrid.

Willock adalah satu-satunya pemain muda yang oleh Emery terus didorong daripada yang lain, termasuk ketika ia dipercaya bermain melawan dua tim besar di tur pramusim The Gunners. Dan melawan Real Madrid, Willock seakan memberikan alasan kenapa sampai Emery begitu mempercayainya.

Willock tampak nyaman melawan para pemain lawan yang lebih terkenal. Dia selalu menunjukkan kesiapannya menerima bola, selalu bergerak mencari ruang untuk diberikan umpan, dan tak pernah terburu-buru dalam mengambil keputusan. Selain itu, Willock juga menunjukkan energi di lini tengah, terlibat dalam permainan, kreatif dan tak takut meninggalkan posisinya demi membantu permainan lebih ke depan atau bermain melebar untuk membuka ruang.

Meskipun ada kabar bahwa Unai Emery menginginkan gelandang Real Madrid, Dani Ceballos musim panas ini, tapi Willock sepertinya sudah menunjukkan pada sang bos apa yang ia miliki dan apa yang bisa ia berikan pada tim saat ini.

5 dari 6 halaman

Penentuan Siapa Kapten Arsenal?

Mungkinkan tur pramusim kali ini menjadi penentu juga pada siapa yang akan ditunjuk Unai Emery sebagai kapten tim setelah Laurent Koscielny membuat kisruh baru-baru ini?. Unai Emery telah membagi tanggung jawab kepemimpinan itu kepada beberapa pemain, dan ketiga pemain itu adalah kelompok yang berada di urutan belakang Koscielny dalam hal kapten tim sebelumnya.

Granit Xhaka mendapatkan kehormatan ketika melawan Bayern Munchen, Nacho Monreal melawan Fiorentina, dan Mesut Ozil menjadi kapten ketika melawan mantan timnya Real Madrid. Emery ingin membangun kembali timnya dengan ada lima kapten dalam tim. Selain tiga nama itu, ada juga nama Rob Holding yang juga sempat disinggung Emery.

Nah, melihat bagaimana Emery ingin mendapatkan nama-nama tepat dalam daftar kapten impiannya, tampaknya selama pramusim ini juga akan jadi ajang seleksi bagi para pemain di atas untuk menjadi kapten utama Arsenal musim ini.