Gagal di Liga Champions, Barcelona Tolak Salahkan Pelatih dan Pemain

Gagal di Liga Champions, Barcelona Tolak Salahkan Pelatih dan Pemain
Striker Barcelona, Robert Lewandowski dan pelatih Barcelona, Xavi (c) AP Photo

Bola.net - Presiden Barcelona, Joan Laporta, coba menenangkan situasi klub dan tim di tengah lautan kekecewaan. Barca gagal total di Liga Champions 2022/23.

Untuk dua musim beruntun, di bawah Xavi, Barca turun kasta dari Liga Champions ke Liga Europa. Ada banyak masalah dalam tim, khususnya soal konsistensi bermain dan level individu.

Musim lalu Xavi masih dimaafkan karena dia menangani tim di pertengahan musim. Tim juga belum terbentuk, wajar jika Barca gagal.

Musim ini, Xavi mendapatkan dukungan klub untuk membeli banyak pemain, tapi sayangnya dia masih gagal. Jadi, wajar jika kritikan terhadap Xavi semakin kuat. Lantas, apa kata Laporta?

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Tidak bisa salahkan pelatih

Gagal di Liga Champions jelas jadi tamparan kelas untuk nama besar Barcelona. Bagaimanapun, Blaugrana seharusnya bermain di level tertinggi dan bersaing merebut trofi bergengsi.

Biar begitu, Laporta tidak mau bergerak ceroboh. Memang pihak klub mendengar desakan pemecatan Xavi, tapi menurutnya itu langkah yang keliru.

"[Gagal di UCL] sangat disayangkan, tapi Anda tidak bisa menyalahkan para pemain atau pelatih untuk semuanya," tegas Laporta.

"Kami harus terus memandang ke depan. Sebab kami masih akan bermain di La Liga dan kompetisi lainnya."

2 dari 3 halaman

Proyek masih dini

Lagi pula, Laporta menegaskan bahwa Xavi masih baru mulai bekerja. Tim Xavi sekarang baru mulai terbentuk musim panas lalu, itu pun belum sepenuhnya lengkap sesuai gambaran Xavi.

"Proyek ini masih dini dan sejak awal kami tahu bahwa kami akan mengalami masa-masa naik dan turun. Kami masih bersaing di La Liga dan kami harus membuktikan itu," lanjut Laporta.

"La Liga sangatlah penting dan kami masih dalam persaingan. Pesan yang ingin kami sampaikan adalah untuk tetap melihat ke depan. Situasi sulit semacam ini sudah pernah terjadi," tandasnya.