
Bola.net - Arsenal sudah cukup lama absen di Liga Champions. Padahal, pada pertengahan tahun 2000-an, Arsenal menjadi salah satu kekuatan utama di Liga Champions. Musim 2005/2006 merupakan salah satu yang terbaik bagi The Gunners.
Dalam beberapa musim terakhir, kiprah Arsenal di Liga Champions acap kali kurang bagus. Pada musim 2016/2017 lalu misalnya. Arsenal kalah agregat 10-2 dari Bayern Munchen. Hasil yang sangat telak.
Arsenal kalah dengan skor 5-1 pada laga di Allianz Arena pada leg pertama babak 16 Besar. Leg kedua digelar di Stadion Emirates, The Gunners harusnya bisa bangkit. Akan tetapi, mereka justru dibabat habis dengan skor 1-5.
Advertisement
Cerita pahit Arsenal tersebut seolah ironi jika melihat kiprah klub di Liga Champions 2005/2006. Arsenal melaju sangat gagah. Mulai dari fase grup dan mengalahkan tim-tim kuat di fase gugur.
Simak perjalanan Arsenal di Liga Champions 2005/2006 di bawah ini ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Melaju Mulus di Fase Grup
Arsenal tergabung di Grup B pada Liga Champions musim 2005/2006. Saat itu, The Gunners menjadi unggulan dari empat klub di Grup B. Tiga klub lain adalah Ajax [Belanda], FC Thun [Swiss], dan Sparta Praha [Rep. Ceko].
Pasukan Arsene Wenger melaju dengan mudah. Dari enam laga, Arsenal meraih lima kemenangan. Arsenal hanya gagal menang pada laga terakhir saat menjamu Ajax. Laga berakhir dengan skor imbang 0-0.
Arsenal menjadi juara Grup B dengan meraih 16 poin. The Gunners hanya kebobolan dua gol dan mencetak 10 gol. Catatan apik yang membawa Thierry Henry dan kawan-kawan lolos ke babak 16 Besar.
Pada babak 16 Besar, Arsenal harus meladeni Real Madrid yang menjadi peringkat kedua Grup F. The Gunners dengan gemilang menang 1-0 pada leg pertama di Stadion Bernabeu lewat gol Thierry Henry.
Thierry Henry ⚡️⚡️⚡️
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) February 21, 2020
🥰 𝗧𝗛𝗜𝗦 solo run and finish at the Bernabéu#OTD in 2006#UCL | @Arsenal | @ThierryHenry pic.twitter.com/8ltKB1iPuK
Leg kedua berakhir dengan skor imbang 0-0 dan Arsenal pun melaju ke babak Delapan besar.
Arsenal Singkirkan Juventus
Arsenal kembali berjumpa lawan sulit pada babak 8 Besar. Kali ini, The Gunners harus berjumpa kekuatan sepak bola Italia yakni Juventus. Leg pertama melawan Juventus digelar di Highbury, markas Arsenal ketika itu.
Arsenal tampil solid. Kemenangan dengan skor 2-0 pun diraih. Dua gol klub asal London Utara dicetak Cesc Fabregas dan Thierry Henry. Hasil tersebut memudahkan langkah Arsenal pada leg kedua yang digelar di Dele Alpi, Turin.
#OTD in 2006: Arsenal beat Juventus at Highbury 2-0 through goals from @cesc4official & @ThierryHenry in the UCL Quarter Finals, and a week later drew 0-0 to qualify for the Semi Finals. #AFC pic.twitter.com/7X111VBiiC
— Throwback Arsenal (@ThrowbackAFC) March 28, 2020
Sesuai skenario, Arsenal hanya butuh hasil imbang di leg kedua. Arsenal pun merampungkan misinya dengan hasil 0-0 di kandang Juventus. Arsenal melaju ke semifinal.
Arsenal berjumpa Villarreal pada babak semifinal. Pada laga 8 Besar, The Yellow Submarines mengalahkan Inter Milan. Saat itu, Villarreal diperkuat pemain bintang seperti Juan Roman Riquelme, Diego Forlan, Juan Pablo Sorin, Tacchinardi, dan Marcos Senna.
Menuju ke Final dengan Gagah
Villarreal yang berada pada generasi terbaiknya menjadi lawan sulit bagi Arsenal. Pada leg pertama yang digelar di Highbury, Arsenal berhasil menang dengan skor 1-0. Kolo Toure menjadi pahlawan Arsenal lewat gol tunggalnya pada menit 41.
Laga leg kedua kemudian digelar di Estadio El Madrigal, markas Villarreal. Arsenal tampil di bawha tekanan tuan rumah. Beruntung Arsenal punya duet Kolo Toure dan Sol Campbell yang tampil sangat solid.
Pada menit 90, Arsenal menghadapi momen buruk. Villarreal mendapat penalti. Juan Roman Riquelme maju sebagai ekskutor. Andai tercipta gol, laga akan dilajutkan ke babak tambahan waktu.
It is absolutely the worst day in Riquelme's life, the missed penalty vs #Arsenal in 2006 #UCL semifinal#Villarreal pic.twitter.com/qzYzDnuk4V
— Classic Football (@classic1904) June 24, 2016
Namun, Arsenal pantas mengucapkan terima kasih pada Jens Lehmann. Sebab, kiper asal Jerman itu mampu menggagalkan tendangan penalti Riquelme. Laga berakhir imbang 0-0 dan Arsenal melaju ke final Liga Champions 2005/2006.
Kandasnya Mimpi Arsenal
Arsenal melaju ke final dengan sangat gagah. Mereka hanya kebobolan dua gol saja sejak laga fase grup. Real Madrid dan Juventus pun tidak mampu membobol gawang Jens Lehmann. The Gunners menjadi favorit pada final melawan Barcelona di Stade de France, Paris pada 17 Mei 2006.
Barcelona melaju ke final dengan menyisihkan Chelsea di babak 16 Besar, Benfica di babak 8 Besar, dan AC Milan di semifinal. Barcelona punya Ronaldinho yang menjadi bintang utama klub pada musim tersebut.
Pada laga final, pelatih Barcelona, Frank Rijkaard memainkan trio Edmilson, Deco, dan Mark van Bommel di lini tengah. Xavi dan Andres Iniesta duduk di bangku cadangan. Ronaldino dan Samuel Eto'o menjadi tumpuan di lini depan.
Di kubu Arsenal, Arsene Wenger tampil dengan formasi terbaik. Sol Cambell dan Kolo Toure berada di depan Jens Lehmann. Lalu, ada Ashle Cole dan Emmanuel Eboue di posisi bek kiri dan kanan.
Wenger memainkan Feddie Ljungberg dan Thierry Henry di lini depan. Denis Bergkamp dan Robin van Persie berada di bangku cadangan.
Arsenal membuka laga dengan bagus. Akan tetapi, malapetaka datang pada menit ke-18 saat Jens Lehmann mendapat kartu merah. Robert Pires kemudian digantikan Manuel Almunia untuk mengisi posisi penjaga gawang.
Walau bermain dengan 10 orang, The Gunners sempat unggul pada menit ke-37 lewat gol Sol Campbell yang menyambut tendangan bebas Thierry Henry. Arsenal unggul 1-0 di babak pertama.
Arsenal bertahan dengan solid sampai menit ke-76 ketika Samuel Eto'o mencetak gol untuk membuat skor menjadi 1-1.
Frank Rijkaard membuat pergantian penting dengan memainkan Henrik Larsson dan Juliano Belletti. Kedua pemain itulah yang membuat mimpi Arsenal menjadi juara Liga Champions pupus. Pada menit 80. Beletti mencetak gol usai menerima umpan Larson. Arsenal pun kalah dengan skor 2-1 dari Barcelona.
This is one of the very few times I have supported Barcelona with all my heart and was glad it paid off I’ll never forget that Belletti goal pic.twitter.com/W7eWCd2hCC
— Reagan Tinka 🔴 (@EasyMoneySnipa6) February 3, 2020
Data dan Fakta Liga Champions 2005/2006
- Top skor: Andriy Shevchenko [AC Milan] - 9 gol
- Top assist: Steven Pienaar [Ajax], Johan Micoud [Bremen], Samuel Eto'o [Barcelona], Ronaldinho [Barcelona] - 4 assist
Baca Ini Juga:
- Inilah Harriet Robson, Si Cantik Sumber Semangat Mason Greenwood
- Potret-potret Georgina Sebelum Jadi Kekasih Ronaldo, Sudah Aduhai dari Dulu
- Kilas Balik Rivalitas Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei
- 10 potret Mantan Cantik Neymar yang Ciuman Pertamanya di Usia 11
- 5 Tahun Lebih Tua, Cantiknya Potret Edurne Garcia Kekasih David de Gea
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 2 April 2020 23:47
-
Liga Inggris 2 April 2020 21:20
Chelsea Punya Senjata Rahasia untuk Rekrut Alex Telles, Apa Itu?
-
Liga Spanyol 2 April 2020 18:00
Diincar MU dan Arsenal, Barcelona Tetapkan Harga Jual Samuel Umtiti
-
Liga Inggris 2 April 2020 16:30
Barcelona Turunkan Mahar Transfer Ivan Rakitic, Angkut Gak Nih, MU?
-
Liga Spanyol 2 April 2020 13:47
Barcelona Siapkan Kontrak 7 Tahun untuk Lautaro Martinez, Gajinya?
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:16
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:14
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:08
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 06:55
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 06:41
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...