FIFA Tidak Menyarankan Sepak Bola Digelar Sebelum Musim Panas, Kenapa?

FIFA Tidak Menyarankan Sepak Bola Digelar Sebelum Musim Panas, Kenapa?
Pemain Liverpool, Fabinho berebut bola dengan gelandang Chelsea, Ross Barkley pada laga putaran lima Piala FA di Stamford Bridge, London, Selasa (3/3/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Empat dari lima Liga Papan Atas Eropa berencana untuk kembali menggelar pertandingan dalam waktu dekat. Tapi rencana tersebut tidak disarankan untuk dilakukan oleh kepala medis FIFA, Michel D'Hooghe.

Seperti yang diketahui, banyak kompetisi di Eropa, atau dunia secara keseluruhan, harus dihentikan sementara. Hal ini dikarenakan pandemi virus Corona yang sedang merajalela di berbagai negara.

Virus Corona tidak pandang bulu. Kompetisi papan atas seperti Premier League, La Liga, Serie A, bahkan Liga Champions dan Liga Europa sekalipun harus merasakan dampak dari wabah ini.

Belakangan ini, tanda-tanda positif mulai terlihat di berbagai negara. Kompetisi papan atas pun mulai mencari cara untuk segera menggelar pertandingan meski dengan skema tanpa penonton.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

FIFA Tidak Menyarankan

Bundesliga bisa menjadi kompetisi pertama yang kembali digelar. Pihak penyelenggara berencana melangsungkan laga pertama pasca pandemi virus Corona pada awal bulan Mei mendatang.

Sayangnya, rencana tersebut tidak mendapatkan reaksi positif dari D'Hooghe. Ia tidak menyarankan kompetisi dilanjutkan paling tidak sampai musim panas nanti.

"Saya akan merasa sangat senang jika kami bisa memulai, dengan cara yang konvensional, kejuaraan berikutnya dan tidak perlu memiliki apapun sebelum awal musim depan," ujarnya kepada Telegraph.

"Jika mereka bisa memulai musim 2020/21 pada akhir bulan Agustus atau awal September saya akan merasa senang. Dengan begitu mereka bisa menghindari serangan kedua dari virus, yang bisa saja terjadi," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Waktunya Nyawa Diutamakan

Dari pengalamannya, D'Hooghe tahu bahwa manusia akan lebih mengutamakan aspek ekonomi ketimbang kesehatan. Tapi untuk saat ini, ia berharap publik lebih fokus terhadap kesehatannya sendiri.

"Dalam karir, saya melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Seringnya ekonomi menang, terlepas dari masalah jet-lag atau bermain di ketinggian atau kondisi yang ekstrim semacam polusi," tambahnya.

"Jika ada situasi di mana argumen medis seharusnya menang melawan argumen ekonomi, inilah saatnya. Ini bukan soal uang, ini soal hidup dan kematian. Sangat sederhana," pungkasnya.

(Goal International)