Dari Magis Messi Hingga Kontroversi VAR, Ini 5 Pelajaran dari Laga Barcelona vs Napoli

Dari Magis Messi Hingga Kontroversi VAR, Ini 5 Pelajaran dari Laga Barcelona vs Napoli
Skuad Barcelona. (c) AP Photo

Bola.net - Duel Barcelona vs Napoli di Camp Nou, Minggu (09/08/2020) berakhir dengan kemenangan untuk sang tuan rumah dengan skor 3-1.

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019-20 ini berlangsung menarik. Napoli sebagai tamu bermain lebih ngeyel di awal babak pertama.

Mereka butuh satu gol untuk setidaknya bisa memperpanjang nafas mereka di babak tersebut. Usaha mereka sempat membuat Barca keder, apalagi setelah tendangan Dries Mertens di menit ketiga mencium tiang gawang.

Namun Barcelona akhirnya bisa mencetak gol lebih dahulu melalui tandukan Clement Lenglet. Gol ini kontroversial. Sebab ada indikasi pelanggaran yang dilakukan Lenglet pada Diego Demme sebelum ia menanduk bola.

Dalam tayangan ulang, terlihat Lenglet mendorong Demme, yang akhirnya membuat bek Prancis itu bisa dengan leluasa menyambut bola dengan kepalanya. Ada pengecekan via Video Assistant Referee [VAR], namun wasit tak menemukan adanya pelanggaran.

Barca kemudian bisa mencetak gol lagi. Kali ini melalui Lionel Messi. Luis Suarez membuat Blaugrana unggul 3-0 dengan tendangan penaltinya.

Napoli hanya sempat membalas melalui Lorenzo Insigne. Secara agregat, Barcelona pun unggul 4-2 atas pasukan Gennaro Gattuso.

Jadi pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari laga Barcelona vs Napoli di leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou ini?
Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

Angin Segar dari Frenkie De Jong

Angin Segar dari Frenkie De Jong

Gelandang Barcelona Frenkie De Jong dibayangi gelandang Real Madrid Casemiro dalam laga El Clasico di Santiago Bernabeu, Senin (2/3/20) dini hari WIB. (c) AP Photo

Di laga Barcelona vs Napoli ini, Arturo Vidal dan Sergio Busquets harus absen. Alhasil, Frenkie De Jong pun diturunkan di lini tengah oleh Quique Setien. Ia bermain bersama Sergi Roberto dan Ivan Rakitic.

Ini adalah pertama kalinya De Jong jadi starter. Ia terakhir kali bermain sejak awal pada pertengahan Juni lalu melawan Mallorca.

Performa pemain asal Belanda ini pun layak dapat acungan jempol. Ia bisa mengekspresikan dirinya dengan brilian dan bebas di lini tengah. Umpan-umpannya ciamik dan pergerakannya menunjukkan kecerdasannya.

Salah satu aksinya yang paling brilian adalah saat ia memberikan assist pada Messi dengan kaki kanan bagian luarnya. Bola mendarat dengan akurat ke tiang jauh dan dimaksimalkan La Pulga menjadi gol. Sayang saja gol itu dianulir karena sang superstar dianggap melakukan handball.

De Jong bermain apik karena ia sepertinya terbebas dari kewajiban untuk disiplin mengawal lini belakang. Dari sini, sepertinya bisa dilihat bahwa pemain 23 tahun tersebut nampaknya kurang pas jika dijadikan pengganti jangka panjang Sergio Busquets.

Kini Barca tentu berharap De Jong akan bisa setidaknya mempertahankan performanya. Apalagi mereka akan berduel lawan Bayern Munchen di babak perempatfinal nanti.

2 dari 5 halaman

Duet Lenglet - Pique

Di pertandingan ini, jantung pertahanan Barcelona dikawal oleh Gerard Pique dan Clement Lenglet. Mereka memang sempat gugup di awal pertandingan. Akan tetapi seiring waktu mereka mampu tampil cukup apik untuk meredam trio lini serang Napoli.

Di laga ini, Pique mencatatkan tujuh clearance, empat intersep, dan dua blok. Salah satu aksinya yang krusial adalah saat ia berhasil menetralisir ancaman Insigne yang sukses melewati Lenglet jelang babak pretama berakhir.

Sementara itu Lenglet juga tampil prima. Ia sukses melakukan empat blok, tiga cleareance, dua intersep, satu tekel dan mendistribusikan bola dengan baik.

Akurasi umpannya mencapai 94.5 persen. Sementara itu Pique 'hanya 92.2 persen'.

Lenglet juga melengkapi performanya di laga ini dengan sebuah gol. Duet bek Prancis ini dengan Pique pun diharap bisa membuat para pemain di lini serang menjadi lebih tenang saat jumpa Bayern.

3 dari 5 halaman

VAR Berulah Lagi

VAR sudah membuat kesal banyak pihak sejauh ini sejak digunakan dalam sepak bola. Korbannya pun tak pandang bulu.

Sebelumnya, masalah VAR ini juga menghiasi laga antara Juventus vs Lyon. Kali ini, baik Barcelona mau pun Napoli sama-sama menjadi korban dari teknologi tersebut. Korban pertama VAR di laga ini adalah Partenopei.

Pada menit ke-10, gawang mereka jebol akibat tandukan Clement Lenglet. Namun sebelum itu ada dugaan pelanggaran pada Diego Demme. Tayangan ulang menunjukkan bahwa Lenglet mendorong Demme sebelum mencetak gol.

Sempat ada pengecekan VAR. Tapi ternyata gol Lenglet tetap disahkan.

Kemudian giliran Barcelona yang juga dirugikan oleh VAR. Lionel Messi sempat mencetak gol apik, memanfaatkan umpan dari Frenkie De Jong.

Gol tersebut tampak sah. Messi pun sudah kadung girang merayakannya. Namun selebrasi itu terhenti karena ada pengecekan VAR, yang berlangsung cukup memakan waktu. Berikutnya, Anda sudah bisa menduga apa yang terjadi.

Namun sepertinya ada keputusan yang salah dari kedua keputusan tersebut. Gol Lenglet mestinya dianulir dan gol Messi harusnya disahkan.

4 dari 5 halaman

Magis Messi

Magis Messi

Lionel Messi merayakan golnya di laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Barcelona vs Napoli di Camp Nou, Minggu (09/08/2020). (c) AP Photo

Lionel Messi awalnya tak bisa terlalu leluasa bergerak. Ia selalu berada dalam pantauan setidaknya satu pemain Napoli saat tak menguasai bola. Namun begitu ia menerima si kulit bundar, dua pemain lain akan ikut mengepungnya.

Strategi itu berjalan sukses dalam menit-menit awal. Namun pada akhirnya Napoli tak bisa meredam kehebatan La Pulga.

Pada menit ke-23, Messi sukses mendobrak pertahanan Napoli dari sisi kanan. Ia sempat dikeroyok setidaknya empat pemain lawan, termasuk Kalidou Koulibaly. Ia juga harus jatuh bangun untuk mempertahankan bola.

Namun hebatnya, meski posisinya tak ideal, Messi sempat melepas tendangan kaki kiri. Bola yang melaju ke tiang jauh tak bisa dibendung oleh David Ospina.

Awalnya Messi terasa seperti akan mengulang golnya saat melawan Athletic Bilbao pada tahun 2015 silam. Namun meski tak sama, namun gol kali ini tetap terasa istimewa.

Magis Messi tak berhenti sampai di situ. Ia kemudian ikut andil dalam terciptanya gol ketiga Barcelona.

Ia begitu gigih mengejar bola yang dikuasai oleh Koulibaly. Alhasil bek asal Senegal itu akhirnya secara tak sengaja membuat pelanggaran dengan menendang engkel kaki kiri La Pulga. Akhirnya setelah melihat melalui tayangan ulang, diputuskan bahwa Barca layak mendapatkan tendangan penalti.

Dari sini, terlihat bahwa Messi mampu membimbing dan memimpin Barcelona di saat mereka sangat membutuhkannya.

5 dari 5 halaman

Tantangan dari Bayern Munchen

Tantangan dari Bayern Munchen

Skuat Bayern Munchen merayakan gol Robert Lewandowski ke gawang Chelsea, Minggu (9/8/2020) (c) AP Photo

Di babak perempatfinal nanti, Barcelona mau tak mau wajib untuk meningkatkan performanya. Pasalnya mereka harus berhadapan dengan Bayern Munchen.

Bayern sendiri pada musim ini sangat perkasa. Mereka suadh menjadi juara Bundesliga. Pasukan asuhan Hansi Flick itu kemudian tampil ganas telah di fase grup Liga Champions.

Mereka sukses membantai lawan-lawannya di fase grup, termasuk Tottenham. Kemudian di babak 16 besar, Bayern juga sukses menghajar Chelsea. Dalam dua leg, mereka menang dengan agregat 7-1.

Kehebatan Bayern tak lepas dari ketajaman sang bomber, Robert Lewandowski. Striker asal Polandia itu musim ini sukses mengemas 53 gol di semua ajang kompetisi.

13 di antaranya dari Liga Champions. Kini namanya pun terpampang di posisi empat besar pencetak gol terbanyak di pentas Liga Champions.

Bayern sejauh ini belum pernah mencicipi kekalahan di Liga Champions. Mereka juga meraih delapan kemenangan beruntun. Tak heran jika Bayern Munchen saat ini masuk sebagai kandidat kuat juara Liga Champions.

Di sisi lain, Barcelona musim ini terancam nihil gelar. Mereka gagal di Copa del Rey dan juga di La Liga secara tragis. Karena performanya yang tak konsisten, Lionel Messi dkk akhirnya dikalahkan Real Madrid dalam perebutan trofi liga.

Akankah nanti Barcelona sanggup menundukkan Bayern Munchen di perempatfinal Liga Champions dan terus bablas jadi juara?

(Sportskeeda/OneFootball)