Bila Tak Ingin Di-Barcelona-kan, Liverpool Haram Berbahagia Lebih Dulu

Bila Tak Ingin Di-Barcelona-kan, Liverpool Haram Berbahagia Lebih Dulu
Mohamed Salah. (c) lfc

Bola.net - - Liverpool kembali menunjukkan kekuatannya di kompetisi Eropa. Bermain di kandang sendiri melawan AS Roma di leg pertama semifinal Liga Champions, The Reds meraih kemenangan besar dengan skor 5-2.

AS Roma datang dengan kepercayaan diri besar. Apalagi sebabnya bila bukan kesuksesan mereka menyingkirkan salah satu favorit juara Liga Champions musim ini, Barcelona di perempat final, meskipun sempat kalah di leg pertama.

Namun tuan rumah juga tak kalah percaya diri. Tim asuhan Jurgen Klopp tersebut juga mendapatkan hasil yang sangat meyakinkan di perempat final. Ketemu juara Premier League musim ini, yang juga banyak digadang-gadang juara Liga Champions, Manchester City, The Reds tampil dengan performa terbaik dan lolos semifinal setelah memenangkan dua leg pertemuan dengan agregat 5-1.

Dan lagi-lagi Mohamed Salah menjadi bintang paling bersinar Liverpool musim ini. Pada menit ke-36, Salah membuka keunggulan tuan rumah lewat sebuah tembakan akurat ke sisi kanan gawang Alisson. Tak ada selebrasi dari Salah usai menjebol gawang mantan timnya itu. Salah kembali membuat fans Liverpool bersorak saat babak pertama memasuki masa injury time setelah cungkilannya mampu mengecoh Alisson. Skor 2-0 mengakhiri babak pertama.

Di babak kedua, Salah kembali menunjukkan diri sebagai pemain terbaik The Reds musim ini. Bukan sumbangan gol memang, tapi Salah adalah pemberi assist untuk dua gol susulan Liverpool yang dicetak Sadio Mane pada menit ke-56 dan Roberto Firmino pada menit ke-61 sebelum pada menit ke-69, Firmino membawa The Reds unggul lima gol tanpa balas.

Meskipun sudah tertinggal telak, namun para Gladiator dari Roma tak menunjukkan patah arang. Di 10 menit terakhir pertandingan, Edin Dzeko membuat Roma memperkecil kedudukan pada menit ke-81 sebelum penalti Diego Perotti pada menit ke-85 membuat Roma masih memiliki harapan untuk bangkit di leg kedua.

Roma Melawan Misi (Tak) Mustahil Lagi

Kalah dengan skor 2-5 memang bukan akhir segalanya bagi AS Roma. Dengan keuntungan memiliki dua gol tandang, apapun masih sangat bisa terjadi ketika leg kedua semifinal digelar di Olimpico Stadium.

Barcelona adalah contoh nyata bagaimana keunggulan tiga gol tak berarti di hadapan dukungan Olimpico Stadium. Di leg kedua perempat final saat itu, Barcelona banyak diunggulkan lolos semifinal karena mampu menang dengan skor 3-1 di Camp Nou.

Apa yang terjadi? Baru enam menit pertandingan leg kedua perempat final berjalan, Edin Dzeko mengejutkan lewat golnya. Penalti Daniele De Rossi pada menit ke-58 membawa tuan rumah semakin bersemangat dan suporter semakin bergemuruh hingga puncaknya pada menit ke-82 sundulan Kostas Manolas tak mampu dihalau Marc-Andre ter Stegen untuk membawa Giallorossi membalikkan skor dan lolos ke semifinal dengan agregat 4-3.

Nah, situasi yang hampir mirip terjadi lagi. Kali ini Giallorossi mengalami kekalahan dengan skor cukup besar, 2-5 saat tandang ke Anfield untuk melakoni leg pertama semifinal Liga Champions. Artinya, untuk bisa lolos, dengan punya dua tabungan gol tandang, Giallorossi harus menang dengan selisih tiga gol, sama dengan situasi ketika menghadapi Barcelona sebelumnya.

Mampukah Roma? Tak ada yang mustahil. Dan Edin Dzeko dkk sudah membuktikan mereka mampu mewujudkan misi yang kebanyakan orang anggap mustahil ketika mereka menendang keluar Barcelona dari panggung Eropa.

Liverpool Haram Jemawa dan Bahagia Kebablasan

Ketika Roma pulang dari Camp Nou dengan kekalahan 1-3, banyak yang mengklaim bahwa perjalanan Giallorossi telah berakhir. Banyak yang sudah sepakat bahwa Barcelona sudah memiliki tiket ke semifinal sebelum para Serigala Ibukota menunjukkan kekuatan mereka.

Dengan situasi yang mirip dan besarnya ekspektasi serta dijagokan ke final, Liverpool harus belajar dari kegagalan Barcelona itu. Salah pendekatan, wassalam. Karena Roma bakal memiliki keuntungan dengan dukungan penuh dari suporter sendiri. Olimpico tak akan kalah panas dan meriah dibandingkan Anfield, dan itu akan menjadi salah satu kekuatan ke-12 bagi tim asuhan Eusebio Di Francesco.

"Kami memiliki hak untuk mempercayai peluang kami lolos dan kewajiban untuk mencoba, untuk diri kami sendiri dan untuk orang-orang yang mencintai Roma. Ini hasil bagus untuk Liverpool, kami harus memainkan permainan yang hebat di Roma. Ini tak akan mudah, tapi kami tahu ini bukan sesuatu yang mustahil," ujar Daniele De Rossi, sang kapten Giallorossi.

Dan ditambahkan juga oleh bek Roma, Federico Fazio: "Kami adalah pesepak bola, kami atlet, kami akan berjuang sampai detik terakhir. Kekalahan ini belum final, kami bekerja sangat keras untuk sampai di sini dan dengan dukungan suporter kami akan mencoba membalikkan keadaan sampai momen terakhir pertandingan ini."

Namun tampaknya pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sudah memiliki wanti-wanti akan bahaya AS Roma di Olimpico. Seusai pertandingan, pelatih asal Jerman itu pun sempat ditanya tentang kekalahan telak Barcelona di stadion ibukota Italia itu.

"Sekarang kami harus bekerja keras lagi di Roma. Itu bukan masalah, bahkan kami juga harus bekerja keras jika tetap unggul 5-0 karena Roma akan melakukan apapun untuk menyerang balik," ujar Klopp di liverpoolfc.

"Dan apa yang saya pelajari malam ini (dini hari WIB) adalah bahwa kami juga bisa menang di leg kedua. Roma harus mencetak gol melawan kami. Saya sudah mengatakannya beberapa kali dan ini seharusnya tidak terdengar seperti peringatan atau apa pun, tetapi kami bukanlah Barcelona."

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.