
Bola.net - Barcelona racikan Xavi sudah dipastikan kandas di fase grup Liga Champions musim ini dan harus rela terlempar ke Liga Europa. Mengingat betapa mewahnya skuad Barcelona, pencapaian ini tentu saja tergolong mengecewakan.
Barcelona kalah telak saat menjamu Bayern Munchen pada matchday 5, Kamis (27/10/2022). Anak-anak asuh Xavi dipaksa takluk 0-3. Sementara itu, di partai lainnya, Inter Milan menghajar Viktoria Plzen empat gol tanpa balas.
Meski masih ada satu laga tersisa, Bayern (15 poin) telah dipastikan finis sebagai juara grup C, sedangkan Inter (10 poin) lolos menyusul mereka. Barcelona (4 poin) juga sudah pasti finis peringkat tiga dan 'lanjut' ke play-off fase gugur Liga Europa, sedangkan Plzen (0 poin) finis di posisi terbawah.
Advertisement
Pada matchday terakhir, pekan depan, Barcelona akan main tandang kontra Plzen, sedangkan Bayern akan menjamu Inter di Allianz Arena. Dua partai itu sama-sama sudah tidak menentukan.
Mengingat fakta bahwa mereka biasanya perkasa di hadapan tim-tim lemah, tetapi tak berdaya di laga-laga besar, Barcelona racikan Xavi sepertinya takkan kesulitan melalui laga terakhir itu nanti dengan kemenangan.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Baru Kalah 4 Kali Musim Ini, Tetapi...
Barcelona sudah memainkan 16 pertandingan di semua kompetisi musim 2022/2023. Mereka sudah main lima kali di Liga Champions dan 11 kali di La Liga.
Dengan pemain-pemain lama seperti Marc-Andre ter Stegen, Pedri, Frenkie de Jong, Gavi, Ousmane Dembele, Ansu Fati, yang dipadu dengan pemain-pemain anyar berkualitas semacam Jules Kounde, Franck Kessie, Raphinha, hingga Robert Lewandowski, Barcelona punya skuad yang sangat kuat.
Barcelona memenangi 10 di antaranya, sementara dua laga lain berkesudahan imbang, dan empat lainnya berakhir dengan kekalahan. Barcelona juga sudah mencetak total 36 gol dan baru kebobolan 14.
Barcelona baru kalah empat kali musim, tetapi empat kekalahan itu semuanya adalah kekalahan di laga besar yang tergolong krusial.
Pesta Gol Lawan Tim Lemah, Tunduk Lawan Tim Besar
Barcelona musim ini begitu perkasa di hadapan tim-tim yang di atas kertas lebih lemah daripada mereka. Mereka mampu berpesta gol lawan Plzen di Liga Champions, juga lawan tim-tim seperti Real Valladolid Cadiz, Elche, dan Athletic Bilbao di La Liga.
Di La Liga musim ini, Barcelona baru menelan satu kekalahan. Namun, kekalahan itu adalah di El Clasico melawan Real Madrid dengan skor 1-3, yang membuat mereka tergusur dari puncak klasemen sementara.
Di Liga Champions, setelah menang telak 5-1 atas Plzen pada matchday pertama, Barcelona kemudian kalah 0-2 di kandang Bayern, 0-1 di kandang Inter, ditahan Inter 3-3 di Camp Nou, dan dipukul Bayern di tempat yang sama.
Empat hasil negatif yang mereka raih secara beruntun itu juga yang 'membuka jalan' Barcelona ke Liga Europa.
Kalo cuma bagus pas lawan tim kecil, itu bukan tim hebat namanya
Barcelona bukan tim yang hebat, mereka tim yang buruk. Elu bukan tim yang hebat kalau cuman bisa bermain bagus saat melawan tim kecil saja, tapi ketika melawan tim besar selalu menjadi pecundang.
— IG: @media.madridista (@mediamadridista) October 26, 2022
Xavi juga kurang bagus sebagai pelatih.
Levelnya masih tim-tim kecil La Liga
gua pribadi udah muak si. selain kepala batu, xavi ini masih ae kalau ketemu tim gede suka kewalahan. levelnya masih tim tim kecil la liga.
— astraaspera (@astraaspera666) October 26, 2022
Lawan Inter itu harusnya menang
Emng Xavi aja belum cocok ngelatih team eropa apa lagi team Barca. Harusnya sama intermilan itu menang gak seri gak kalah. Dengan komposisi pemain barca yg dibilang masih unggul dari pada intermilan! https://t.co/Nd5xx0YDZp
— Den (@DendyLaksana) October 27, 2022
Pemain bagus pun jadi medioker
Mau sebagus apapun pemain di Barcelona, kalo masih di bawah asuhan Xavi ya jadi klub medioker.
— 24/7 (@telkomles) October 27, 2022
Gajelas juga
Ga jelas xavi nihh alonso ditaro CB balde di bek kiri. Alba nya bench.. mumet liat barca skrg
— Petra (@Petrapraise7) October 27, 2022
Sebuah perbedaan
Statistik legend madrid & barca ketika jdi pelatih di 3 tahun pertama :
— Köhler (@haiykalpngstu) October 27, 2022
Zidane (Madrid) : back to back win ucl 3x
Xavi (Barca) : back to back UEL 2x yg ketiga masih proses
Chuakss....
Sebuah perbedaan lain
Jauh beda bos..
— cidu' (@AccankMuin) October 27, 2022
Zidane sebelum megang Madrid jadi asitennya Ancelotti & Benitez dulu..
Xavi modal pegang club Qatar langsung mau pegang Barca..
Nda selamanya legend bisa sukses jadi pelatih menurutku, udah banyak contohnya.. https://t.co/PYSWUXrstw
Ternyata...
Xavi datang
— iamfanto (@iamfanto) October 27, 2022
ekspektasi : the next Pep
realita : tidak lebih baik dari Koeman
wkwkwk
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Liga Champions Grup E: Chelsea Lolos Pertama, AC Milan Berikutnya?
- Juventus Kandas di Liga Champions, Mau Kejar Liga Europa atau Fokus Serie A Saja?
- PSG 7-2 Maccabi Haifa: Trio Messi, Neymar, Mbappe Sumbang 5 Gol dan 4 Assist, Istimewa!
- Deretan Meme Kocak Setelah Barcelona Turun Kasta ke Liga Europa, Dijamin Ngakak!
- Nasib Ngenes Barcelona: Gagal ke 16 Besar, Turun Kasta ke Liga Europa, Kena Hajar Telak
- Barcelona Terpaksa ke Liga Europa, Xavi: Kami Tetap akan Bertarung seperti Singa
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 26 Oktober 2022 20:01
-
Editorial 26 Oktober 2022 15:58
5 Gelandang yang Bisa Menggantikan Sergio Busquets di Barcelona
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:18
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:11
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...