AS Roma dan Liverpool Masih Menghantui dan Merusak Mental Skuat Barcelona

AS Roma dan Liverpool Masih Menghantui dan Merusak Mental Skuat Barcelona
Skuat Barca setelah dikalahkan Liverpool (c) AP Photo

Bola.net - - Gerard Pique mengakui kekalahan memalukan Barcelona dari Liverpool di semifinal Liga Champions musim ini masih menghantui benak para pemain. Sampai saat ini, skuat Barcelona masih belum bisa menghapus bayangan buruk kegagalan tersebut.

Barca tersingkir dari Liga Champions musim ini dengan cara yang menyakitkan. Mereka sukses melangkah ke semifinal dan mampu mengalahkan Liverpool 3-0 pada leg pertama di Camp Nou. Mereka berada di atas angin untuk leg kedua.

Nahasnya, ketika melawat ke Anfield, mental skuat Barca menciut. Mereka justru tak berdaya menahan empat gol Liverpool. Blaugrana pun tersingkir dengan agregat 3-4.

Kegagalan ini seakan-akan mengulangi kesalahan mereka saat melawan AS Roma di perempat final musim lalu. Pique mengakui kenangan dari Roma tersebut telah merusak mental skuat Barca secara permanen. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Merusak Mental

Musim lalu, Barca mengalami nasib serupa. Mereka sukses menghajar Roma 4-1 di Camp Nou, tetapi menyerah 0-3 dalam lawatan ke Stadio Olimpico.

Setahun berlalu, kenangan buruk itu belum juga terhapus. Akhirnya, ketika menyambangi Anfield, skuat Barca bermain dengan perasaan gamang, dan mereka pun kalah.

"Ketika hal seperti itu terjadi [kekalahan di leg kedua pasca menang besar di leg pertama], segalanya atau nyaris segalanya berjalan salah," tutur Pique kepada El Pais via Marca.

"Saya kira mental pemain kami terpengaruh oleh apa yang terjadi di Roma, sebab itu baru saja terjadi. Itu merupakan penghalang mental."

2 dari 2 halaman

Harus Melangkah

Lebih lanjut, Pique mengakui Barca menjadi tim yang berbeda dalam lawatan ke Anfield. Mereka kesulitan menemukan gaya sepak bola mereka, dan pada akhirnya tergulung oleh permainan agresif pasukan Jurgen Klopp.

"Mereka memberikan tekanan yang sangat tinggi, kami kehilangan ritme permainan yang biasanya, dan laga itu sangat intens. Anfield juga memainkan peran penting."

"Rasanya sulit membangkitkan diri kami sendiri secara emosional sebab hari memang telah berlalu tetapi kekalahan itu tidak terlupakan. Kami harus terus melangkah," pungkasnya.

Kekalahan Barcelona dari Liverpool di Liga Champions itu merupakan salah satu comeback terbaik dalam sejarah kompetisi tersebut.