
Bola.net - Final Liga Champions 25 Mei 2005 di Istanbul merupakan salah satu final yang paling tak terlupakan. Duel AC Milan kontra Liverpool diwarnai total enam gol sepanjang waktu normal dan extra time.
Laga ini tidak hanya menegangkan. Laga ini juga meninggalkan kesan yang sangat mendalam.
Milan unggul tiga gol di babak pertama. Saat itu, tak sedikit suporter Liverpool yang merasa kalau sudah tidak ada harapan. Namun, Liverpool bangkit dan membalas di babak kedua.
Advertisement
Gol terbanyak dalam sebuah pertandingan final di era Liga Champions pun tercipta.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Milan 3-0 Liverpool
Maldini anota el gol más rápido de Finales UCL al Liverpool (1'). Milán acabaría perdiendo en penales. Final UCL 2005 pic.twitter.com/IRewXliHXd
— H.Tomás (@HTomasRdzM) May 12, 2014
Milan membuka keunggulan di menit pertama ketika kapten Paolo Maldini sukses meneruskan tendangan bebas Andrea Pirlo jadi gol.
Di menit 39, diawali kerja sama Kaka dan Andriy Shevchenko, Milan mencetak gol keduanya lewat Hernan Crespo.
Di menit 44, memanfaatkan operan terobosan Kaka, Crespo men-chip kiper Jerzy Dudek untuk mencetak gol keduanya dan membawa Milan unggul 3-0.
Milan 3-3 Liverpool
Just rewatched the Champions League final of 2005 on @btsportfootball
— The Anfield Buzz (@anfield_buzz) May 10, 2020
That Steven Gerrard goal was key. It was the first goal of the comeback. But the header was brilliant. #LFC pic.twitter.com/1YXwKQg58a
Liverpool mencoba bangkit dan memberikan perlawanan di babak kedua. Hasilnya, Liverpool menipiskan selisih skor lewat sundulan kapten Steven Gerrard dari crossing John Aren Riise di menit 54.
Hanya dua menit berselang, Liverpool mencetak gol kedua. Kali ini, Vladimir Smicer menaklukkan kiper Dida dengan tembakan jarak jauhnya.
Tiga menit setelah gol Smicer, Liverpool mendapatkan hadiah penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah Gerrard dijatuhkan Gennaro Gattuso di kotak terlarang.
Penalti Xabi Alonso bisa ditepis oleh Dida, tapi Alonso sukses memanfaatkan bola reboud untuk menyamakan skor jadi 3-3.
Aksi Heroik Dudek
La atajada de Jerzy Dudek a Andriy Shevchenko en el minuto 117 del suplementario, en la final de la Champions 2005, es absolutamente irreal. #Dudek #Shevchenko #Liverpool #Milan #Estambul pic.twitter.com/IUJ508EbyA
— Central Fútbol (@cenfutbol) May 25, 2020
Di extra time, tak ada gol yang tercipta. Namun, Milan sejatinya punya satu peluang emas untuk memastikan kemenangan mereka.
Di menit 117, tiga menit sebelum habis extra time, Shevchenko mendapatkan peluang emas di mulut gawang. Hanya sayang, Dudek menepisnya. Bola liar langsung disambar Shevchenko, dan Dudek kembali menepisnya.
Double save Dudek itu menjadi salah satu momen paling krusial bagi Liverpool di final ini.
Rekor Enam Gol
15 - #OnThisDay in 2005, at Atatürk Olympic stadium in #Istanbul AC Milan vs #Liverpool: the #ChampionsLeague final with the most goals (6). Goleada.#UCL @LFC pic.twitter.com/Fb7igTO1By
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 25, 2020
Enam tercipta sepanjang waktu normal dan extra time. Milan tiga, Liverpool tiga.
Ini adalah gol terbanyak di satu pertandingan final di era Liga Champions.
Terbanyak kedua adalah lima gol, yang tercipta di final musim 2013/14 dan 2016/17. Dua final itu semuanya dimenangi Real Madrid. Los Blancos mengalahkan Atletico Madrid 4-1 di final 2014, dan menekuk Juventus juga dengan skor 4-1 di final 2017.
Miracle of Istanbul
#OTD in 2005 Steven George Gerrard led team overturn a 3 goal deficit against the star studded AC Milan team in arguably the most memorable UCL final ever, it's always seems impossible until is done.#Istanbul miracle #lfc vs Milan comeback#Gerrard legacy lives on💪❤ pic.twitter.com/XdUVFoGy54
— Nelsen⚓ (@Nelsen58989946) May 25, 2020
Di babak adu penalti, Milan mendapatkan giliran menendang pertama. Tembakan algojo pertama Milan, Serginho, gagal menemui sasaran.
Dietmar Hamann menjadi penendang pertama Liverpool, dan membawa timnya unggul 1-0.
Algojo kedua Milan, Pirlo, juga gagal. Tembakannya ditepis oleh Dudek.
Liverpool unggul 2-0 setelah eksekusi penalti Djibril Cisse bersarang di gawang Milan.
Jon Dahl Tomasson membawa Milan menipiskan selisih skor jadi 1-2. Riise kemudian maju untuk Liverpool, tapi penaltinya dihentikan Dida. Kaka kemudian menyamakan kedudukan jadi 2-2 untuk Milan. Liverpool kembali memimpin 3-2 lewat penalti Smicer.
Algojo kelima Milan, Shevchenko, harus mencetak gol untuk memberi Rossoneri harapan. Shevchenko menembak ke tengah, sedangkan Dudek melompat ke kanan. Namun, Dudek bisa menghentikan penalti itu dengan tangan kirinya. Liverpool menang adu penalti 3-2 dan keluar sebagai juara.
Kesuksesan Liverpool untuk bangkit dari kondisi tertinggal 0-3 dan akhirnya meraih titel ke-5 mereka ini dikenal sebagai Miracle of Istanbul - Keajaiban Istanbul.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Final Liga Champions 2005, Carragher Akui Milan Lebih Baik dari Liverpool
- Der Klassiker: 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Duel Borussia Dortmund vs Bayern Munchen
- 5 Pemain Belanda Tertajam dalam Sejarah Premier League
- 5 Pemain Brasil Pencipta Assist Terbanyak di Premier League
- 5 Klub dengan Gol Terbanyak di Premier League, MU Terganas
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 25 Mei 2020 18:48
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...