5 Pelajaran Usai AC Milan Ditumbangkan Liverpool: Tunggu Tujuh Tahun untuk Juru Kunci

5 Pelajaran Usai AC Milan Ditumbangkan Liverpool: Tunggu Tujuh Tahun untuk Juru Kunci
Duel pemain di laga AC Milan vs Liverpool, Liga Champions 2021/22 (c) Liverpool Twitter

Bola.net - Tujuh tahun penantian AC Milan untuk bermain di panggung Liga Champions harus berakhir dengan buruk. Rossoneri hanya bisa jadi juru kunci fase grup.

Rabu (8/12/2021), Milan takluk dengan skor 1-2 saat meladeni Liverpool dalam matchday 6 Grup B Liga Champions 2021/22. Bermain di San Siro tak lantas membuat Milan jadi lebih tangguh.

Milan unggul terlebih dahulu lewat gol Fikayo Tomori di menit ke-29. Liverpool membalikkan kedudukan melalui gol Mohamed Salah (36') dan Divock Origi (55').

Kekalahan ini menghantam Milan kembali ke bumi. Sebelumnya mereka punya harapan lolos, tapi kini terbukti level Milan jauh di bawah Liverpool.

Dengan hasil ini, Milan menutup fase grup sebagai juru kunci dengan 4 poin dari 6 pertandingan. Laju pasukan Stefano Pioli begitu buruk di Eropa.

Tak hanya itu, hasil ini juga menegaskan bahwa Milan masih punya banyak PR untuk kembali bersaing di level top Eropa. Ada 5 pelajaran berharga yang bisa dipetik dari laga ini, apa saja?

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

1. Jaminan gol

Milan dan Liverpool adalah rival sengit di panggung Liga Champions. Final tahun 2005 dan 2007 adalah bukti ketangguhan dua tim ini.

Menurut catatan Opta, Milan dan Liverpool sudah empat kali bertemu di panggung Eropa. Dalam empat pertemuan itu kedua tim selalu mencetak gol.

Ini jadi bukti bahwa duel Milan dan Liverpool di Liga Champions akan selalu seru dan layak dinantikan.

2 dari 5 halaman

2. Beda level

2. Beda level

Selebrasi Divock Origi usai mencetak gol di laga AC Milan vs Liverpool, Liga Champions 2021/22 (c) Liverpool Twitter

Berkat sentuhan Stefano Pioli, Milan mulai menemukan pijakan untuk terus berkembang, khususnya dalam dua tahun terakhir. Sayangnya Milan masih jauh dari level top Eropa.

Di laga ini perbedaan level antara dua tim begitu terasa. Liverpool memang pantas disebut sebagai salah satu tim terkuat di Eropa saat ini.

Milan memang mulai mencapai level top, tapi mungkin sebaiknya mereka fokus ke Serie A terlebih dahulu.

3 dari 5 halaman

3. Milan dan Liga Champions

Bicara sejarah, Milan adalah salah satu tim paling sukses di Liga Champions. Mereka punya koleksi 7 trofi, hanya kalah dari Real Madrid.

Sayangnya, kemunduran Milan satu dekade terakhir berdampak besar terhadap kualitas tim. Milan yang sekarang jauh dari standar Eropa Milan seharusnya.

Musim ini Milan hanya meraih 4 poin dari 6 pertandingan di fase grup. Ini angka yang sangat buruk di antara tim-tim Italia dalam sejarah kompetisi.

4 dari 5 halaman

4. Liverpool tidak full team

4. Liverpool tidak full team

Jurgen Klopp. (c) AP Photo

Jurgen Klopp membuat perombakan besar dalam susunan pemain Liverpool untuk pertandingan kali ini. Dia menurunkan pelapis di setiap posisi.

Liverpool diperkuat banyak pemain muda. Hanya Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Alisson Becker yang biasa jadi starter dan masih diturunkan dalam pertandingan ini.

Meski membuat rotasi besar-besaran, permainan Liverpool masih berada di level yang cukup bagus. Terbukti mereka masih bisa mengalahkan Milan di San Siro.

5 dari 5 halaman

5. Masalah skuad Milan

5. Masalah skuad Milan

Aksi Zlatan Ibrahimovic dalam duel AC Milan vs Liverpool, Liga Champions 2021/22 (c) AC Milan Twitter

Stefano Pioli harus memutar otak untuk menurunkan skuad terbaik Milan dalam pertandingan kali ini. Pasalnya, sebagian besar pemain inti Milan dihantam cedera.

Cedera ini terbukti berdampak buruk terhadap permainan Milan. Mereka bisa dibilang bermain sangat buruk, di bawah standar yang seharusnya.

Milan tidak bisa membangun permainan yang stabil untuk memanfaatkan kelemahan Liverpool yang turun dengan skuad pelapis. Bahkan Rossoneri harus menutup laga dengan kekalahan.

Sumber: Opta, Bola