5 Pelajaran Setelah Chelsea Dibantai Bayern Munchen di Stamford Bridge

5 Pelajaran Setelah Chelsea Dibantai Bayern Munchen di Stamford Bridge
Skuad Bayern Munchen merayakan gol ke gawang Chelsea di ajang Liga Champions 2019/20. (c) AP Photo

Bola.net - Chelsea gagal mendapatkan hasil positif ketika menjamu Bayern Munchen di leg I babak 16 besar Liga Champions. Bermain di Stamford Bridge, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB, The Blues kalah telak tiga gol tanpa balas.

Chelsea sejatinya memulai pertandingan dengan baik. Bahkan tim asuhan Frank Lampard tersebut mampu menahan imbang tanpa gol Bayern Munchen yang menampilkan permainan menawan dan dengan penguasaan bola yang bagus.

Namun setelah tanpa gol di paruh pertama, bencana terjadi di awal-awal paruh kedua. Enam menit setelah babak kedua dimulai, tepatnya pada menit ke-51, Serge Gnabry membobol gawang Willy Caballero memanfaatkan umpan dari Robert Lewandowski.

Belum selesai pulih dari gol itu, gawang Chelsea justru kembali kebobolan. Hanya berselan 3 menit 22 detik, Gnabry kembali membobol gawang The Blues yang membuat Chelsea tertinggal dua gol.

Di saat Chelsea mencoba untuk mengejar ketertinggalan, Robert Lewandowski menunjukkan ketajamannya. Memanfaatkan penetrasi brilian dari Alphonso Davies di sisi kanan pertahanan The Blues, Lewandowski dengan mudah melakukan sontekan ringan yang membawa Munchen pulang dengan keunggulan tiga gol.

Dan berikut adalah lima pelajaran yang bisa diambil dari duel Chelsea vs Bayern Munchen yang digelar di Stamford Bridge tersebut. Simak selengkapnya berikut ini.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

London jadi Panggung Lewandowski dan Gnabry Lagi

London jadi Panggung Lewandowski dan Gnabry Lagi

Selebrasi Serge Gnabry usai bobol gawang Chelsea di leg I babak 16 besar Liga Champions 2019-2020. (c) AP Photo

Gnabry sekarang sudah mencetak enam gol dari enam penampilannya di Liga Champions musim ini. Dan hebatnya, enam gol itu ia dapatkan dari dua penampilannya di London.

Pemain yang ditolak Arsenal dan West Brom di awal karirnya di Inggris ini mencetak empat gol saat Bayern Munchen membantai Tottenham 7-2 di penyisihan grup, dengan 2 gol lain dicetak Lewandowski saat itu.

Dua gol Gnabry ke gawang Chelsea yang tercipta dalam tempo 3 menit 22 detik mengubah jalannya pertandingan. Bahkan bisa dikatakan, dua gol itu membuat jalan The Blues ke perempat final mungkin sudah tertutup.

Dua gol itu juga menunjukkan bahwa Lewandowski bukan seorang yang egois. Dua assist ia berikan pada Gnabry sebelum Lewandowski mendapatkan golnya sendiri melalui umpan cantik Alphonso Davies.

2 dari 5 halaman

Pembuktian Bayern Munchen

Pembuktian Bayern Munchen

Selebrasi pemain Bayern Munchen usai menang 3-0 atas Chelsea di leg I babak 16 besar Liga Champions 2019-2020. (c) AP Photo

Sebelum pertandingan, pelatih Chelsea Frank Lampard mengatakan dirinya kurang begitu yakin bahwa Bayern Munchen adalah salah satu kandidat juara Liga Champions musim ini. Namun di atas lapangan, raksasa Jerman itu membuat The Blues kalang kabut dan bisa jadi adalah mimpi buruk bagi Lampard.

Delapan kemenangan dan satu hasil imbang dalam 9 laga Bundesliga terakhir membuat Bayern Munchen kembali ke puncak klasemen Bundesliga. Performa yang membuat posisi pelatih interim Hansi Flick diprediksi akan berubah jadi permanen.

Dalam enam tahun terakhir dominasi di liga memang sedikit tak ada artinya ketika mereka tampil di Liga Champions. Terutama ketika memasuki fase knock out. Namun Bayern Munchen sepertinya siap untuk mengakhiri catatan negatif itu.

Bangkitnya Thomas Muller bersama Lewandowski dan Gnabry menambah banyak potensi terciptanya gol. Sementara di bek kiri, Davies terbukti bukan pilihan yang salah, sementara di lini tengah duet Thiago dan Joshua Kimmich dengan dominan menguasai lini tengah.

Pelatih Hansi Flick bahkan punya kemewahan dengan meninggalkan nama-nama seperti Philippe Coutinho, Corentin Tolisso, Lucas Hernandez dan Leon Goretzka di bangku cadangan. Situasi yang menunjukkan bahwa skuad Bayern Munchen punya kedalaman yang tak bisa diremehkan untuk mengembalikan status mereka di kancah Eropa.

3 dari 5 halaman

Menunjukkan Posisi Chelsea Sebenarnya

Menunjukkan Posisi Chelsea Sebenarnya

Starting XI Chelsea ketika menghadapi Bayern Munchen di leg I babak 16 besar Liga Champions. (c) AP Photo

Chelsea berharap momen ketika mereka mengejutkan Bayern Munchen pada final Liga Champions 2012 terulang. Namun alih-alih mengejutkan, The Blues justru ditunjukkan bahwa mereka berada jauh di belakang Munchen di panggung Liga Champions.

Jurang pemisah antara pasukan Frank Lampard dan tim terbaik Premier League saat ini sudah bisa dilihat di papan klasemen. Liverpool kini sendirian di puncak klasemen, unggul 35 poin dari Chelsea yang ada di posisi kelima. Bahkan The Reds unggul 22 poin dari Manchester City yang ada di posisi kedua.

Hanya buruknya performa tim lain yang membuat Chelsea kini masih beruntung bisa menempati posisi keempat setelah hanya meraih lima kemenangan dari 15 pertandingan.

Andai Chelsea bertahan di empat besar hingga akhir musim, jelas mereka punya pekerjaan besar untuk dilakukan di musim panas. Perombakan besar-besaran bahkan jelas mungkin harus dilakukan untuk bisa melangkah di panggung Eropa musim depan.

4 dari 5 halaman

Muller Kembali

Muller Kembali

Selebrasi Thomas Muller bersama tim usai Bayern Munchen kalahkan Chelsea 3-0 di Stamford Bridge, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo

Thomas Muller sudah berusia 30 tahun. Tahun lalu, ia sudah banyak dilupakan.

Muller mendapati dirinya diabaikan oleh timnas Jerman dan menghabiskan banyak waktu di paruh pertama musim ini sebagai pilihan kesekian dari pilihan Niko Kovac.

Namun sejak Flick menjabat sebagai pelatih, Der Raumdeuter telah kembali menunjukkan betapa penting kehadirannya di tim Bayern Munchen.

Dia telah memulai tahun 2020 dengan baik, dengan torehan tiga gol dan tiga assist dalam enam laga Bundesliga sejak libur musim dingin.

Chelsea kesulitan menjaga pergerakannya di Stamford Bridge, dan beberapa peluang dimiliki Muller untuk mencatatkan namanya di papan skor. Meskipun masih belum berhasil. Namun performanya sejauh ini telah membuktikan bahwa Muller yang kita kenal sudah kembali dan siap menjadi mimpi buruk bagi pertahanan.

5 dari 5 halaman

The New Lewandowksi

The New Lewandowksi

Lewandowski dan pemain Bayern Munchen merayakan gol pertama Serge Gnabry ke gawang Chelsea, Rabu (26/2/2020) dinihari WIB. (c) AP Photo

CEO Bayern Munich Karl-Heinz Rummenigge tidak ragu mengatakan bahwa pemain nomor sembilan Bayern Munchen, adalah penyerang tengah terbaik di dunia sepak bola saat ini.

Rekornya musim ini adalah 39 gol dari 33 pertandingan. Catatan mengagumkan itu bertambah berkilau dengan fakta bahwa di usianya yang ke-31 ini Lewy jauh lebih tajam dari sebelumnya.

Bukan itu saja, melawan Chelsea dini hari tadi juga menjadi pembuktian bahwa Lewandowski saat ini jauh lebih sebagai pemain tim. Dia juga menjelma sebagai pemimpin untuk para pemain muda milik Munchen.

Bisa ditanyakan pada Serge Gnabry bagaimana kehadiran Lewandowski sudah sangat membantu dalam perkembangan dan ketajamannya musim ini. Peran baru Lewandowski pun terasa pada laga ini di mana ia membuat dua assist untuk Gnabry, dan juga tidak melupakan tugasnya sebagai pencetak gol dengan torehan satu gol ke gawang Willy Caballero.

Sumber: AFP, Mirror