
Bola.net - Real Madrid secara mengejutkan kalah dari Shakhtar Donetsk pada matchday pertama Liga Champions musim 2020/2021. Los Blancos kalah justru ketika bermain di kandang sendiri, Stadion Alfredo Di Stefano.
Real Madrid tampil buruk di babak pertama, sedangkan Shakhtar justru tampil sangat bagus. Shakhtar tiga kali membobol gawang tuan rumah, masing-masing lewat aksi Tete, gol bunuh diri Raphael Varane, dan Manor Solomon.
Real Madrid mencoba bangkit di babak kedua. Sayang, Los Blancos hanya mampu mencetak dua gol, masing-masing lewat Luka Modric dan Vinicius Junior.
Advertisement
Kini, Real Madrid menelan dua kekalahan beruntun. Sebelum kalah dari Shakhtar, Real Madrid juga kalah dari Cadiz akhir pekan lalu. Kedua kekalahan itu terjadi saat bermain di kandang.
Lantas, pelajaran apa saja yang bisa dipetik di balik kekalahan Real Madrid atas Donetsk? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Horor di Babak Pertama
Real Madrid menampilkan performa yang horor pada babak pertama lawan Donetsk. Bagaimana tidak, tiga kali gawang Thibaut Courtois bobol. Sebuah momen yang harusnya tidak terjadi bagi klub sebesar Real Madrid.
Momen ini mengulang catatan buruk Real Madrid pada 2005 lalu. Ketika itu, Real Madrid juga tertinggal 3-0 pada babak pertama di laga kontra Lyon.
The last time Real Madrid conceded three first-half goals in the Champions League:
— Squawka Football (@Squawka) October 21, 2020
⚽️ John Carew (21')
⚽️ Juninho (26')
⚽️ Sylvain Wiltord (31')
September 2005 against OL. 🤯 pic.twitter.com/HPlej4T0EJ
Performa horor di babak pertama tentu harus diperhatikan betul oleh Zinedine Zidane. Sebab, akhir pekan ini, Real Madrid punya laga berat lain. Los Blancos akan menantang Barcelona.
Real Madrid akan berjumpa Barcelona yang baru saja meraih hasil bagus di Liga Champions.
Rotasi Pemain Real Madrid
Seperti yang sudah-sudah, Zinedine Zidane melakukan rotasi pada laga melawan Donetsk. Hanya saja, kali ini rotasi pemain yang dilakukan Zidane tidak berjalan mulus.
Trio pemain depan, Rodrygo Goes, Luka Jovic, dan Marco Asensio tidak tampil cukup bagus. Mereka kesulitan menemukan celah di lini depan.
Keputusan Zidane memainkan Marcelo di posisi bek kiri dan Ferland Mendy pun tidak berjalan mulus.
Di sisi lain, Zidane bakal punya sejumlah pemain kunci yang bugar di laga melawan Barcelona akhir pekan ini. Toni Kroos, Karim Benzema, dan Vinicius Junior punya tenaga penuh untuk melawan Barcelona.
Efek Vinicius Junior
Vinicius Junior memulai laga dari bangku cadangan. Pemain 20 tahun baru dimainkan pada menit ke-59, menggantikan peran Luka Jovic yang tidak tampil maksimal.
Vinicius Junior memberi dampak instan bagi Real Madrid. Baru 15 detik menginjakkan kaki di atas lapangan, pemain asal Brasil itu mencetak gol. Kedudukan pun menjadi 2-3.
Vinicius Jr has now scored the third fastest goal in #UCL history at 15 seconds.
— Squawka Football (@Squawka) October 21, 2020
Lightning quick. ⚡️ pic.twitter.com/yiGhVMmBMz
Hanya saja, Vinicius kemudian yang 'menggagalkan' Real Madrid mendapat gol ketiga. Vinicius dalam posisi offside ketika Fede Valverde melepas tendangan keras pada menit 90. Gol Valverde pun dianulir.
Luka Modric Sang Pemimpin
Hampir semua pemain Real Madrid tampil di bawah performa, terutama di babak pertama. Akan tetapi, ada satu pemain yang patut mendapat pujian. Dia adalah gelandang senior Luka Modric.
Luka Modric memang tidak memegang ban kapten, tetapi jelas bahwa dia adalah pemimpin di lapangan. Pemain asal Kroasia itu memimpin Real Madrid bangkit pada babak kedua. Luka Modric memberi contoh dengan aksinya di atas lapangan.
Luka Modric mencetak gol penting pada menit ke-54. Sebuah gol yang sempat menghidupkan asa Real Madrid. Namun, rupanya gol itu tidak cukup untuk membawa Real Madrid paling tidak mendapat satu poin.
Wajah Real Madrid Tanpa Sergio Ramos
Real Madrid kehilangan Sergio Ramos pada laga melawan Shakhtar. Rupanya, absennya pemain 34 tahun membawa dampak besar bagi lini belakang Real Madrid. Tiga gol terjadi pada babak pertama.
Duet Eder Militao dan Raphael Varane rupanya tidak cukup solid. Kedua pemain tidak cukup tenang seperti Sergio Ramos. Bukan hanya soal teknis, tetapi kepemimpinan di atas lapangan.
Situasi yang sama juga terjadi saat Real Madrid kalah dari Manchester City dengan skor 2-1 musim lalu. Sergio Ramos tidak bisa bermain. Varane membuat gol bunuh diri. Hal yang sama terulang di laga melawan Shakhtar.
Real Madrid with Sergio Ramos ➡️ Real Madrid without Sergio Ramos pic.twitter.com/gQYvTXQsA4
— ESPN FC (@ESPNFC) October 21, 2020
Masalahnya, kontrak Sergio Ramos dan Real Madrid bakal berakhir pada Juni 2021. Jadi, bagaimana Real Madrid?
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Inter Milan Tertahan di Kandang, Netizen: Tim Biru Hitam Italia Satunya Kok Lebih Jago?
- Tentang Momen-Momen Lengah pada Kemenangan 5-1 Barcelona
- Bayern Munchen Hajar Atletico Madrid, Netizen: Kasihan Luis Suarez Dibantai Tim yang Sama
- Man of the Match Inter Milan vs Borussia Monchengladbach: Marcus Thuram
- Paling Tidak Real Madrid Bisa Bereaksi Setelah Tertinggal 3 Gol
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2020 22:55
-
Liga Inggris 21 Oktober 2020 18:29
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2020 18:20
Cedera Lagi, Eden Hazard Absen di Real Madrid Hingga Akhir Tahun?
-
Liga Champions 21 Oktober 2020 12:54
5 Pemain Kunci yang Bisa Antar Real Madrid Kalahkan Shakhtar Donetsk
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 22:55
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 22:01
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 21:52
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 21:44
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 20:57
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...