
Bola.net - PSG gagal memperoleh kemenangan saat bertemu dengan Bayern Munchen dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions hari Rabu (14/4/2021). Untungnya, meskipun kalah 0-1, mereka masih tetap bisa lolos ke babak semifinal.
Kemenangan dengan skor 3-2 pada leg pertama meringankan beban klub besutan Mauricio Pochettino tersebut. Berhubung memiliki modal dua gol tandang, kekalahan 0-1 di Parc des Princes pun tetap membuat mereka bisa lolos.
Tetapi, bukan tidak mungkin kalau para pemain PSG merasa deg-degan di sepanjang permainan. Terutama ketika penyerang Die Bavarians, Eric Maxim Choupo-Moting, mencetak gol sebelum babak pertama berakhir.
Advertisement
Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari duel sengit antara finalis Liga Champions musim lalu ini. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Duet Gelandang yang Sempurna
Di antara sederet bintang PSG, duet gelandang yang diusung oleh Pochettino di laga ini bisa dibilang tidak memiliki nama besar dan torehan gemilang di dunia sepak bola. Mereka adalah Idrissa Gueye dan Leandro Paredes.
Namun, tanpa nama besar sekalipun, keduanya menjadi poros permainan yang cemerlang buat PSG. Mereka memainkan peran masing-masing dengan baik. Paredes, misalnya, sukses menjadi pengedar bola dengan dengan tingkat akurasi umpan 90 persen.
Di sisi lain, akurasi umpan Guaye tidak begitu baik. Namun pria berusia 31 tahun tersebut mampu menjadi penyaring serangan Munchen hinga mencatatkan enam tackling sukses dan tiga kali sapuan selama pertandingan berlangsung.
Pertahanan yang Patut Diacungi Jempol
Meski tanpa Robert Lewandowski, lini serang Bayern Munchen tetap menyeramkan dengan kehadiran Thomas Muller, Kingsley Coman dan Leroy Sane. Kendati demikian, lini belakang PSG bisa membendung permainan mereka.
Satu hal yang patut diacungi jempol adalah fakta bahwa barisan penyerang Bayern Munchen kesulitan mendapatkan ruang bebas di kotak penalti lawan. Beberapa kali terlihat mereka sampai harus melepaskan tembakan dari jarak jauh.
Danilo Pereira menjadi penampil terbaik di area pertahanan PSG dengan rating 6.91. Ia melakukan delapan sapuan dan dua intersep selama 90 menit, juga memenangkan tiga kali duel udara dari tiga percobaan.
Perpaduan Lini Serang yang Gemilang
Sejatinya, PSG punya segala alasan untuk membawa pulang kemenangan dari laga kali ini. Meski hanya butuh hasil imbang, namun mereka tidak membatu di area pertahanannya sendiri dan melakukan sejumlah aksi yang membahayakan buat Munchen.
Menurut catatan, raksasa Prancis tersebut melepaskan total 10 tembakan yang tiga di antaranya menemui sasaran. Dua dari tiga tembakan tepat sasaran tersebut mengenai tiang gawang, yang semuanya berasal dari kaki Neymar.
Terlepas dari itu, pola permainan lini serang PSG sangat menarik untuk disaksikan. Terlihat jelas kalau para pemainnya memiliki kreativitas yang sukses mengobrak-abrik lini pertahanan Die Bavarians.
Tidak Salah Membeli Leroy Sane
Selama ini, publik selalu mengarahkan perhatiannya kepada Robert Lewandowski setiap kali berbicara soal Bayern Munchen. Berhubung pria asal Polandia itu absen, Leroy Sane berhasil mengambil celah dan menjadi bintang di laga ini.
Bermain di sisi kanan penyerangan, Sane secara konsisten menebar ancaman ke pertahanan Les Parisiens. Menurut catatan, ia melakukan delapan kali percobaan menggiring bola, tujuh di antaranya berhasil dilakukan tanpa jegalan dari pemain lawan.
Sane juga melepaskan tiga tembakan, satu di antaranya menemui sasaran, mencatatkan tiga key pass dan menyelesaikan 27 dari 33 operan selama di lapangan. Whoscored pun memberikan rating 8.1 untuk mantan pemain Manchester City tersebut.
PSG Menatap Final Lagi
Ratusan juta euro telah dihabiskan PSG hanya untuk bisa berbicara banyak di pentas Eropa. Namun dua musim terakhir menjadi titik di mana Les Parisiens pernah berada sedekat itu dengan trofi Liga Champions yang diidam-idamkan.
Pada musim kemarin, mereka berhasil mencapai final. Sayangnya, harapan PSG yang kala itu masih diasuh Thomas Tuchel kandas di tangan Bayern Munchen. Jika melihat sekarang, nampaknya PSG tak perlu berkecil hati dengan kekalahan itu.
Pengalaman buruk bisa menjadi senjata buat PSG jika berhasil mencapai final. Toh, bukan cuma para pemainnya yang pernah merasakan kemalangan itu. Pochettino juga pernah mencapai final dan kalah saat masih menukangi Tottenham tahun 2019 lalu.
Baca Juga:
- Pemenang dan Pecundang PSG vs Bayern Munchen: Sayap-Sayap Patah Die Roten
- Hasil Liga Champions: Nasib Sama Dua Tuan Rumah, Kalah tapi Tetap ke Semifinal
- Bos PSG: Neymar dan Mbappe Gak Punya Alasan Pergi!
- Pujian Neymar untuk Spirit Kolektif PSG Usai Singkirkan Bayern Munchen
- Man of the Match PSG vs Bayern Munchen: Keylor Navas
Advertisement
Berita Terkait
-
Bundesliga 13 April 2021 18:40
-
Bundesliga 13 April 2021 15:03
5 Momen Comeback Bayern Munchen di Pentas Eropa: Selanjutnya Lawan PSG?
-
Bundesliga 13 April 2021 14:58
Duel Antarlini PSG vs Bayern Munchen: Siapa Lolos ke Babak Semifinal?
-
Liga Eropa Lain 13 April 2021 08:30
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:54
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 23:49
-
Liga Champions 20 Maret 2025 23:44
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 23:40
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:00
-
Asia 20 Maret 2025 22:49
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...