5 Pelajaran Liverpool vs Atletico Madrid: Lolos Mudah dari Grup Neraka

Bola.net - Tiga poin penting berhasil didapatkan Liverpool dalam matchday keempat grup B Liga Champions, Kamis (4/11/2021) dini hari. Melawan Atletico Madrid, pasukan Jurgen Klopp menang dengan skor 2-0.

Dua gol Liverpool dicetak oleh Diogo Jota dan Sadio Mane pada babak pertama, masing-masing di menit ke-13 dan 21. Kartu merah yang membuat Atletico Madrid bermain dengan 10 orang pun diacungkan di babak yang sama.

Kemenangan ini memperkokoh posisi Liverpool di puncak klasemen Grup B dengan raihan 12 poin. Secara hitung-hitungan, mereka takkan mungkin finis di luar dua besar sehingga berhak melaju ke 16 besar.

Ada lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari pertandingan kali ini. Informasi selengkapnya bisa Bolaneters simak dengan melakukan scroll ke bawah.

Anfield Bukan Rumah Suarez Lagi

Anfield pernah menjadi rumah buat Luis Suarez ketika masih memperkuat Liverpool dulu. Namun kali ini tidak, sebab sang striker disambut dengan tidak ramah ketika menginjakkan kaki di markas the Reds tersebut.

Suarez adalah tumpuan di lini depan Atletico Madrid. Tapi kali ini, ia dibuat tidak berkutik saat berhadapan dengan benteng kokoh Liverpool yang dikawal Joel Matip dan Virgil van Dijk. Ia pun ditarik keluar pada menit ke-59.

Fans Liverpool memastikan Suarez tidak bisa berbicara banyak di pertandingan kali ini. Mereka menciptakan pengalaman yang buruk buat pria berdarah Uruguay tersebut dengan menyorakinya saat sedang mengontrol bola.

Pelayan Setia Striker, Namanya Alexander-Arnold

Andai ada gelar eksekutor umpan silang terbaik di dunia, Trent Alexander-Arnold sangat pantas untuk masuk ke dalam nominasinya, bahkan memenangkannya. Pemain berumur 23 tahun tersebut kembali menunjukkan kelasnya di laga ini.

Umpan-umpannya memberikan kemudahan buat striker untuk menjebol gawang lawan. Jota merasakannya pada laga ini, di mana dirinya hanya tinggal menyundul bola dari jarak dekat saat menerima asis dari Alexander-Arnold.

Begitu juga dengan gol kedua Liverpool yang dicetak oleh Sadio Mane. Alexander-Arnold mampu mengirimkan umpan dalam berbagai bentuk, entah itu buat kepala ataupun kaki. Tidak bisa dimungkiri, punya Alexander-Arnold sebagai rekan setim adalah impian buat para penyerang.

Lolos dari Grup Neraka

Hasil undian fase grup yang dilakukan beberapa bulan lalu menempatkan Liverpool dalam kelompok berat. Mereka dipersatukan dengan Atletico Madrid, AC Milan, dan FC Porto. Nama-nama yang tidak asing di pentas Liga Champions.

Liverpool memang dijagokan sebagai satu dari dua tim yang bakalan lolos dari 16 besar, tapi tidak dengan cara semudah ini. Mereka sepertinya tidak terganggu dengan embel-embel 'grup neraka' dan bisa lolos tanpa menemui kesulitan berarti.

Empat pertandingan disapu bersih dengan kemenangan. Berkat hasil tersebut, mereka bisa memuncaki klasemen Grup B dengan raihan 12 poin. Mereka tak mungkin terkejar meski kalah dalam dua pertandingan sisa.

Firmino Cedera, Untung Masih Ada Jota

Firmino mulai rajin membubuhkan namanya di papan skor pada musim ini. Penyerang berkebangsaan Brasil tersebut sudah membukukan total enam gol dari 11 penampilannya di semua kompetisi.

Sayangnya, torehan apik tersebut harus terhenti untuk sementara. Sebab Firmino mengalami cedera yang membuat dirinya cuma bermain selama 32 menit saja saat melawan Atletico Madrid.

Usai pertandingan, Klopp mengonfirmasi bahwa Firmino mengalami cedera hamstring. Namun ia tidak perlu khawatir karena Jota sangat bisa diandalkan untuk bermain bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Adakah Tempat Buat Takumi Minamino?

Mungkin ini terdengar jahat, tapi memang begitu adanya. cederanya seorang pemain akan membuka peluang bermain lebih banyak buat pemain lain yang sering menghabiskan waktunya di bangku cadangan.

Namun ini tidak berlaku buat Takumi Minamino. Meskipun tampil cemerlang setiap diberi kesempatan tampil yang layak, ia tetap tak mampu menggeser salah satu dari trio Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino.

Bahkan ketika salah satunya mengalami cedera, Minamino tetap kalah dari Diogo Jota. Tentu, ia masih bisa bermain sebagai pengganti. Tapi kesempatan tampil yang sedikit akan membuatnya kesulitan menunjukkan performa maksimal.