5 Pelajaran Liverpool vs AC Milan: King Salah, Kepala Tegak Rossoneri, 3 Generasi Maldini

5 Pelajaran Liverpool vs AC Milan: King Salah, Kepala Tegak Rossoneri, 3 Generasi Maldini
Penalti Mohamed Salah digagalkan Mike Maignan pada matchday pertama Grup B Liga Champions 2021/2022, Kamis (16/9/2021) dinihari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - AC Milan memberi perlawanan sengit pada Liverpool pada duel matchday pertama Grup B Liga Champions. Rossoneri memang akhirnya menelan kekalahan, tapi mereka tidak menunjukkan performa yang buruk pada laga ini.

AC Milan menjalani lawatan ke markas Liverpool di Anfield pada Kamis (16/9/2021) dini hari. Sempat unggul dengan skor 2-1, Milan akhirnya pulang tanpa membawa poin setelah kalah dengan skor 3-2.

Liverpool membuka keran gol setelah Fikayo Tomori melakukan gol bunuh diri pada menit ke-9. Setelah itu, Milan membalikkan kedudukan lewat gol Ante Rebic pada menit ke-42 dan Brahim Diaz pada menit ke-44.

Liverpool tampil agresif pada babak kedua. Mohamed Salah yang gagal penalti pada babak pertama mencetak gol pada menit ke-48. Jordan Henderson akhirnya memastikan tuan rumah mendapat tiga poin lewat golnya pada menit ke-69.

Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik dari duel Liverpool vs AC Milan? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

King Salah

King Salah

Mohamed Salah dan Fabinho pada matchday pertama Grup B Liga Champions 2021/2022, Kamis (16/9/2021) dinihari WIB. (c) AP Photo

Pertunjukan mental yang luar biasa dari Mohamed Salah.

Salah seperti akan menjadi pesakitan saat gagal menendang penalti pada menit ke-14. Ini adalah kegagalan penalti kedua bagi Salah dari 19 eksekusi terakhir.

Namun, Salah kemudian bangkit dan mencetak gol penting pada menit ke-48. Gol yang membuat kedudukan menjadi imbang 2-2. Gol yang memberi Liverpool peluang menang lebih besar. Ini adalah gol ke-14 Salah pada ajang Liga Champions di Anfield.

2 dari 5 halaman

Big Hendo

Big Hendo

Jordan Henderson merayakan golnya ke gawang AC Milan pada matchday pertama Grup B Liga Champions 2021/2022, Kamis (16/9/2021) dinihari WIB. (c) AP Photo

Henderson memainkan peran yang amat vital di lini tengah. Henderson menepis segala keraguan tentang kinerja para gelandang Liverpool karena tidak mendapatkan pengganti Gini Wijnaldum.

Gol Henderson punya makna yang begitu dalam. Lebih dari sekadar tiga poin, tapi ini adalah gol pertama Henderson di Liga Champions dalam tujuh tahun terakhir. Penantian yang sangat panjang bagi sang kapten.

3 dari 5 halaman

Efek Tanpa Van Dijk?

Efek Tanpa Van Dijk?

Bek tengah Liverpool musim 2021/2022, Virgil van Dijk (c) AP Photo

Secara mengejutkan Jurgen Klopp tidak memainkan Virgil van Dijk. Hal ini membuat lini belakang Liverpool kehilangan sosok yang bukan hanya kuat secara teknis tapi juga memimpin koordinasi.

Duet Joel Matip dan Joe Gomez tidak tampil buruk, tetapi mereka memberi banyak celah untuk pemain depan Milan. Mereka tidak cukup tenang menghadapi gempuran pemain Milan.

Beruntung bagi Liverpool karena lini depan mereka cukup tajam.

4 dari 5 halaman

Kepala Tegak Milan

Kepala Tegak Milan

Brahim Diaz merayakan golnya ke gawang Liverpool pada matchday pertama Grup B Liga Champions 2021/2022, Kamis (16/9/2021) dinihari WIB. (c) AP Photo

Milan memang kalah. Tapi, Milan kalah dengan kepala yang tegak. Milan, setelah absen tujuh tahun, bermain dengan penuh percaya diri di Anfield, di hadapan fans Liverpool.

Mike Maignan pantas mendapat pujian walau kebobolan tiga gol. Maignan membuat enam penyelamatan penting, termasuk menepis penalti Mohamed Salah pada babak pertama.

Brahim Diaz, Ante Rebic, dan Rafael Leao juga tampil berani pada laga krusial ini.

5 dari 5 halaman

Generasi Baru Maldini

Maldini seolah abadi di Liga Champions. Sebab, kini ada generasi ketiga dari keluarga Maldini yang memainkan laga di Liga Champions.

Daniel Maldini, anak dari Paolo Maldini atau cucu dari Cesare Maldini, menjalani debut di Liga Champions saat Milan kalah dari Liverpool. Daniel melanjutkan jejak sang kakek pada era 1950-an hingga 1960-an dan sang ayah dari 1980-an hingga 2000-an.

Maldini, abadi!

Sumber: Opta, Squawka, Whoscored