5 Pelajaran Laga Perdana Chelsea Bersama Graham Potter: Masalah di Brighton Juga Jadi Masalah di Chelsea, Peran Raheem Sterling Bakal Vital

Bola.net - Graham Potter gagal memberikan senyuman kepada penggemar di laga perdananya menangani Chelsea. Pertandingan pekan ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023 antara Chelsea menghadapi Salzburg berakhir sama kuat 1-1.
Chelsea sempat menghidupkan asa untuk memenangkan pertandingan ketika Raheem Sterling berhasil memecah kebuntuan di menit ke-48. Namun, Noah Okafor memupuskan harapan itu lewat golnya di menit ke-75.
Sekalipun imbang, Chelsea bermain dengan dimensi permainan yang berbeda di tangan Potter. Mulai dari formasi dasar, penggunaan pemain, sampai strategi yang dieksekusi.
Advertisement
Chelsea juga menunjukkan penampilan yang dominan dari segi statistik. 73 penguasaan bola dan 17 tembakan berhasil dibukukan The Blues, sementara tim tamu hanya bisa melepas empat tembakan.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Perlu Waktu Kembangkan Sistem Permainan
Hal pertama yang tampak dari laga perdana Potter bersama Chelsea, ialah ia sudah punya sistem yang jelas untuk digunakan. Namun, eks pelatih Ostersund ini perlu waktu untuk mengembangkan sistem tersebut.
Apalagi ia datang ketika skuad Chelsea tidak bisa dirombak sama sekali. Mau tidak mau dan suka tidak suka, Potter wajib menggunakan sumber daya yang ada untuk disesuaikan ke sistem permainan yang ada.
Raheem Sterling dan Kai Havertz jadi pemain yang bisa segera menyetel dengan sistem permainan Potter. Pemain lainnya, terutama Reece James, Mateo Kovacic, dan Pierre-Emerick Aubameyang masih harus menyesuaikan diri.
Masalah Brighton, Masalah Chelsea
Potter bisa saja meraih lebih banyak kesuksesan di Brighton, andaikan masalah berupa penyelesaian akhir bisa diatasi. Nah, masalah yang sama tampak di Chelsea pada laga perdananya.
17 tembakan yang dilepaskan para penggawa The Blues bukan jumlah yang sedikit. Nahas yang mengarah ke gawang hanya empat tembakan dan hanya satu yang menjadi gol.
Tidak seperti di Brighton, lini depan Chelsea jelas levelnya sudah kelas dunia. Masalah tidak klinis di depan harus bisa segera diatasi Potter di laga berikutnya dengan memanfaatkan kualitas individu pemain Chelsea.
Kuncinya di Raheem Sterling
Sterling jadi sosok yang berbeda begitu bermain di bawah arahan Potter. Peran baru tersebut membuatnya jadi sosok vital sekaligus kunci permainan Chelsea saat menghadapi Salzburg.
Sterling yang diplot sebagai sayap kiri berulang kali melakukan cut inside untuk melakukan penetrasi ke pertahanan Salzburg. Ia kerap melakukan kombinasi permainan dengan Mateo Kovacic yang mengisi ruang di sisi kiri yang ditinggalkan Sterling.
Sterling pun bisa membayar kepercayaan itu dengan mencetak satu gol. Eks pemain Manchester City ini juga berulang kali hadir di kotak penalti lawan untuk mengkreasi dan mengeksekusi setiap peluang yang ada.
Jangan Lupakan Mason Mount
Mount, walaupun belum bisa sevital Sterling, setidaknya membuktikan bahwa dirinya tidak untuk dilupakan. Satu assistnya jadi bukti awal bahwa Mount bisa jadi komponen penting tim di musim ini.
Dalam tujuh pertandingan terakhirnya bersama Chelsea, Mount sejatinya gagal mencatatkan assist dan gol. Padahal perannya cukup di depan untuk bisa memberikan dampak lebih pada aspek serangan The Blues.
Di tangan Potter, Mount menunjukkan bahwa ia berfungsi ketika dimainkan lebih dalam. Ia tampak membentuk duet yang solid bersama Mateo Kovacic untuk memulai serangan, sekaligus ketika bertahan.
Duet Bek yang Salah?
Chelsea membeli Kalidou Koulibaly dari Napoli dan Wesley Fofana dari Leicester City dengan harga mahal, tetapi dua pemain ini justru tidak masuk dalam susunan sebelas pertama milik Potter. Duet bek tengah yang dipilih adalah Thiago Silva dan Cesar Azpilicueta, yang kalau dipikir-pikir jadi duet bek yang salah.
Keduanya sama-sama pemain yang terbilang uzur yang kuat dari segi pengalaman dan pembacaan pertandingan, tetapi untuk urusan fisik layak diragukan. Dan itu yang tampak jelas di babak kedua. Selain gol pertama, Salzburg juga berulang kali nyaris membalikkan keadaan karena kelemahan dua bek tersebut.
Jika sistem empat bek terus digunakan oleh Potter, maka tidak ada salahnya ketika duet bek tengah selanjutnya diganti. Koulibaly-Fofana jelas merupakan opsi yang menarik untuk dicoba.
Klasemen UEFA Champions League 2022/2023
Bacaan Menarik Lainnya:
- Jack Grealish Belum Bikin Gol Maupun Assist untuk Man City: Tugasnya Benerin Bando!
- Highlights Liga Champions: Chelsea Main Imbang 1-1 dengan Salzburg
- Highlights Liga Champions: Kerja Keras Manchester City Gulingkan Borussia Dortmund
- Juventini Sudah Lelah dengan Allegri, Ingin Zidane atau Tuchel jadi Pengganti
- Menolak Mundur, Massimiliano Allegri: Saya Bagian dari Solusi Juventus
- Highlights Liga Champions: Real Madrid Bungkam RB Leipzig di Kandang
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 14 September 2022 20:15
Link Streaming Liga Champions di Vidio: Chelsea vs Salzburg, 15 September 2022
-
Liga Italia 14 September 2022 19:34
Berat! Tak Cuma Chelsea, Milan Kini Juga Harus Halau Man City Dalam Perburuan Leao
-
Liga Inggris 14 September 2022 15:12
Conor Gallagher Diyakini Bakal Cocok dengan Graham Potter di Chelsea
-
Liga Champions 14 September 2022 14:54
4 Pemain RB Salzburg yang Berpotensi Rusak Debut Graham Potter di Chelsea
-
Liga Inggris 14 September 2022 14:38
Singkirkan Orang yang Salah, Chelsea Diklaim Bakal Menyesal Pecat Thomas Tuchel
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:40
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:38
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:27
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...