5 Pelajaran Laga Perdana Chelsea Bersama Graham Potter: Masalah di Brighton Juga Jadi Masalah di Chelsea, Peran Raheem Sterling Bakal Vital

5 Pelajaran Laga Perdana Chelsea Bersama Graham Potter: Masalah di Brighton Juga Jadi Masalah di Chelsea, Peran Raheem Sterling Bakal Vital
Debut Graham Potter sebagai manajer Chelsea dalam laga Liga Champions 2022/2023 versus Salzburg, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Bola.net - Graham Potter gagal memberikan senyuman kepada penggemar di laga perdananya menangani Chelsea. Pertandingan pekan ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023 antara Chelsea menghadapi Salzburg berakhir sama kuat 1-1.

Chelsea sempat menghidupkan asa untuk memenangkan pertandingan ketika Raheem Sterling berhasil memecah kebuntuan di menit ke-48. Namun, Noah Okafor memupuskan harapan itu lewat golnya di menit ke-75.

Sekalipun imbang, Chelsea bermain dengan dimensi permainan yang berbeda di tangan Potter. Mulai dari formasi dasar, penggunaan pemain, sampai strategi yang dieksekusi.

Chelsea juga menunjukkan penampilan yang dominan dari segi statistik. 73 penguasaan bola dan 17 tembakan berhasil dibukukan The Blues, sementara tim tamu hanya bisa melepas empat tembakan.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

Perlu Waktu Kembangkan Sistem Permainan

Perlu Waktu Kembangkan Sistem Permainan

Aksi Reece James (kanan) dalam laga Liga Champions 2022/2023 Chelsea vs Salzburg, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Hal pertama yang tampak dari laga perdana Potter bersama Chelsea, ialah ia sudah punya sistem yang jelas untuk digunakan. Namun, eks pelatih Ostersund ini perlu waktu untuk mengembangkan sistem tersebut.

Apalagi ia datang ketika skuad Chelsea tidak bisa dirombak sama sekali. Mau tidak mau dan suka tidak suka, Potter wajib menggunakan sumber daya yang ada untuk disesuaikan ke sistem permainan yang ada.

Raheem Sterling dan Kai Havertz jadi pemain yang bisa segera menyetel dengan sistem permainan Potter. Pemain lainnya, terutama Reece James, Mateo Kovacic, dan Pierre-Emerick Aubameyang masih harus menyesuaikan diri.

2 dari 6 halaman

Masalah Brighton, Masalah Chelsea

Masalah Brighton, Masalah Chelsea

Mason Mount dikawal pemain lawan di laga Southampton vs Chelsea, Premier League 2022/23 (c) AP Photo

Potter bisa saja meraih lebih banyak kesuksesan di Brighton, andaikan masalah berupa penyelesaian akhir bisa diatasi. Nah, masalah yang sama tampak di Chelsea pada laga perdananya.

17 tembakan yang dilepaskan para penggawa The Blues bukan jumlah yang sedikit. Nahas yang mengarah ke gawang hanya empat tembakan dan hanya satu yang menjadi gol.

Tidak seperti di Brighton, lini depan Chelsea jelas levelnya sudah kelas dunia. Masalah tidak klinis di depan harus bisa segera diatasi Potter di laga berikutnya dengan memanfaatkan kualitas individu pemain Chelsea.

3 dari 6 halaman

Kuncinya di Raheem Sterling

Kuncinya di Raheem Sterling

Selebrasi Raheem Sterling dalam laga Liga Champions 2022/2023 Chelsea vs Salzburg, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Sterling jadi sosok yang berbeda begitu bermain di bawah arahan Potter. Peran baru tersebut membuatnya jadi sosok vital sekaligus kunci permainan Chelsea saat menghadapi Salzburg.

Sterling yang diplot sebagai sayap kiri berulang kali melakukan cut inside untuk melakukan penetrasi ke pertahanan Salzburg. Ia kerap melakukan kombinasi permainan dengan Mateo Kovacic yang mengisi ruang di sisi kiri yang ditinggalkan Sterling.

Sterling pun bisa membayar kepercayaan itu dengan mencetak satu gol. Eks pemain Manchester City ini juga berulang kali hadir di kotak penalti lawan untuk mengkreasi dan mengeksekusi setiap peluang yang ada.

4 dari 6 halaman

Jangan Lupakan Mason Mount

Jangan Lupakan Mason Mount

Gelandang Chelsea, Mason Mount cuma bisa melihat para pemain Salzburg merayakan gol, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Mount, walaupun belum bisa sevital Sterling, setidaknya membuktikan bahwa dirinya tidak untuk dilupakan. Satu assistnya jadi bukti awal bahwa Mount bisa jadi komponen penting tim di musim ini.

Dalam tujuh pertandingan terakhirnya bersama Chelsea, Mount sejatinya gagal mencatatkan assist dan gol. Padahal perannya cukup di depan untuk bisa memberikan dampak lebih pada aspek serangan The Blues.

Di tangan Potter, Mount menunjukkan bahwa ia berfungsi ketika dimainkan lebih dalam. Ia tampak membentuk duet yang solid bersama Mateo Kovacic untuk memulai serangan, sekaligus ketika bertahan.

5 dari 6 halaman

Duet Bek yang Salah?

Duet Bek yang Salah?

Bek Chelsea Kalidou Koulibaly merayakan gol debutnya ke gawang Tottenham pada pekan ke-2 Liga Inggris 2022/2023, Minggu (14/8/2022). (c) Chelsea Official

Chelsea membeli Kalidou Koulibaly dari Napoli dan Wesley Fofana dari Leicester City dengan harga mahal, tetapi dua pemain ini justru tidak masuk dalam susunan sebelas pertama milik Potter. Duet bek tengah yang dipilih adalah Thiago Silva dan Cesar Azpilicueta, yang kalau dipikir-pikir jadi duet bek yang salah.

Keduanya sama-sama pemain yang terbilang uzur yang kuat dari segi pengalaman dan pembacaan pertandingan, tetapi untuk urusan fisik layak diragukan. Dan itu yang tampak jelas di babak kedua. Selain gol pertama, Salzburg juga berulang kali nyaris membalikkan keadaan karena kelemahan dua bek tersebut.

Jika sistem empat bek terus digunakan oleh Potter, maka tidak ada salahnya ketika duet bek tengah selanjutnya diganti. Koulibaly-Fofana jelas merupakan opsi yang menarik untuk dicoba.