5 Pelajaran Kemenangan 3-0 Liverpool atas Ajax Amsterdam: Babak Pertama seperti Lawan Napoli, Babak Kedua seperti Lawan Rangers

5 Pelajaran Kemenangan 3-0 Liverpool atas Ajax Amsterdam: Babak Pertama seperti Lawan Napoli, Babak Kedua seperti Lawan Rangers
Selebrasi pemain Liverpool usai mencetak gol ke gawang Ajax Amsterdam pada pekan ke-5 Grup A Liga Champions 2022/2023, Kamis (27/10/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Perasaan penggemar Liverpool dibuat campur aduk saat tim kesayangan mereka menang 3-0 atas Ajax Amsterdam di Johan Cruiff Arena, Belanda, Kamis (27/10/2022) dini hari WIB. Kemenangan pada pekan ke-5 Grup A Liga Champions 2022/2023 sekaligus memastikan The Reds melaju ke babak 16 besar.

Sebelum berpesta gol, Liverpool dibuat khawatir sejak awal laga. Liverpool yang menerapkan garis pertahanan tinggi dan memaksakan bangun serangan pendek, tertekan habis-habisan oleh tuan rumah.

Kondisi seperti itu mengingatkan saat Liverpool melawan Napoli di pekan ke-1. Bedanya, jika Napoli klinis memanfaatkan setiap peluang yang diperoleh, Ajax justru buang-buang peluang.

Begitu masuk babak kedua sampai setidaknya pertengahan babak kedua, Liverpool berubah seketika. Liverpool jadi seperti melawan Rangers pada pekan ke-4 lalu dengan menang telak.

Pelajaran apa lagi yang bisa dipetik dari kemenangan Liverpool? Simak ulasan selengkapnya di bawah, ya, Bolaneters~

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

Garis Pertahanan Tinggi Terekspos, seperti Lawan Napoli

Ajax memaksimalkan garis pertahanan tinggi Liverpool dengan sangat baik. Mereka berulang kali memaksa jantung para penggemar Liverpool berdegup kencang.

Untungnya, Ajax tak seperti Napoli yang begitu klinis. Ajax tak efisien ketika menyerang balik sehingga sulit mendapatkan peluang emas. Sekalipun dapat, Ajax gagal memaksimalkan hal tersebut.

Untung pula bagi Liverpool karena dalam 45 menit yang lebih banyak tertekan itu, The Reds bisa memecah kebuntuan lebih dulu. Mohamed Salah sukses menjebol gawang tuan rumah di menit ke-42.

2 dari 6 halaman

Naik-Turun

Liverpool memang harus diakui performanya naik-turun di musim ini. Namun, performa naik turun itu terjadi pula di pertandingan melawan Ajax. Sejak laga dimulai sampai menit ke-40, Liverpool hanya menciptakan lima tembakan dan sudah dicecar enam tembakan oleh Ajax.

Lima menit kemudian sampai babak pertama usai, Liverpool tampil baik. Tiga tembakan tambahan dilepaskan dengan salah satunya menjadi gol.

Di babak kedua, Liverpool terus meningkatkan performanya. Ajax bahkan baru mendapatkan satu tembakan, di menit ke-68. Sedangkan Liverpool justru menciptakan empat tembakan selama periode tersebut dengan dua di antaranya jadi gol.

Pergantian tiga pemain di menit ke-71 menjadi momentum penurunan permainan Liverpool lagi. Sampai pertandingan berakhir, Liverpool hanya bisa melepas satu tembakan. Namun, Ajax membuat empat tembakan tambahan.

3 dari 6 halaman

Klinis, seperti Lawan Rangers

Jika mengingat babak pertama Liverpool melawan Rangers pada pekan ke-4, rasanya Liverpool tidak mungkin menang sampai 7-1. Namun, Liverpool menunjukkan bagaimana para pemainnya cukup klinis di setiap peluang yang didapatkan.

Hal yang sama terjadi saat bertemu Ajax. Liverpool seperti tidak begitu pantas mendapatkan kemenangan 3-0 jika mengingat performa mereka selama 40 menit pertama melawan Ajax.

Namun, Liverpool menunjukkan siapa tim yang lebih klinis akan mengubah jalannya pertandingan. Semenjak gol pertama, Ajax jadi kehilangan kontrol permainan. Kemudian dua gol cepat di awal babak kedua semakin memukul telak skuat besutan Alfred Schreuder.

4 dari 6 halaman

Selamat dari Dua Peluang Emas Lawan

Liverpool bisa bangkit dengan memecah kebuntuan lebih dulu dan mencetak dua gol cepat di babak kedua karena satu hal: skor masih imbang. Padahal, Ajax setidaknya punya dua peluang emas untuk membuat jalannya pertandingan jadi berubah.

Momen pertama didapatkan di menit ke-3 lewat tendangan Steven Berghuis. Ia mendapatkan ruang yang cukup tanpa kawalan untuk melepas tembakan. Sayangnya tendangannya masih membentur mistar.

Peluang emas dan terbuka Ajax kembali hadir di menit ke-35. Kali ini Dusan Tadic yang berkesempatan memecah kebuntuan, tetapi kombinasi pertahanan Trent Alexander-Arnold dan Allison sukses menutup jalur tembak Tadic dan memaksa skor tetap 0-0.

Ya, dua momen tersebut berpeluang mengubah jalannya pertandingan karena Liverpool belum bermain dengan gaya permainan terbaiknya. Baru kemudian Mohamed Salah mencetak gol di menit ke-42 dan membuat Liverpool memegang kendali permainan.

5 dari 6 halaman

Salah Belum Habis

Satu gol dan satu assist yang diciptakan Salah pada pertandingan ini sedikit melegakan bagi para penggemar The Reds. Di awal musim sempat ada kekhawatiran bahwa Salah sudah habis karena kontribusinya jadi sangat minim di lapangan.

Namun, Salah membalikkan kekhawatiran tersebut dalam beberapa laga terakhir, termasuk saat berkontribusi dia dari tiga gol Liverpool saat bersua Ajax. Salah menjadi jawaban terhadap buntunya pertandingan.

Pemain timnas Mesir itu di luar dugaan bisa menyelesaikan umpan Jordan Henderson jadi gol di menit ke-42. Lalu di menit ke-51, Salah juga memberikan umpan yang sangat manis kepada Harvey Elliott untuk menjadi gol.