5 Pelajaran dari Kekalahan Real Madrid atas RB Leipzig: Eksperimen Bek Kiri Gagal Total, Kekalahan Pertama dalam 170 Hari

5 Pelajaran dari Kekalahan Real Madrid atas RB Leipzig: Eksperimen Bek Kiri Gagal Total, Kekalahan Pertama dalam 170 Hari
Para pemain Real Madrid memberikan salam kepada penggemar yang hadir mendukung mereka saat dikalahkan 2-3 oleh RB Leipzig pada pekan ke-5 Grup F Liga Champions 2022/2023, Rabu (26/10/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Laju Real Madrid akhirnya terhenti di tangan RB Leipzig. Siapa sangka, Madrid harus bertekuk lutut 2-3 di Red Bull Arena, Rabu (26/10/2022) dini hari WIB, dengan penampilan yang juga buruk.

Kekalahan di pekan ke-5 Grup F Liga Champions 2022/2023 itu menjadi kekalahan pertama Madrid di musim ini. Padahal sebelumnya, Madrid begitu solid bahkan bisa mengatasi Barcelona dalam partai El Clasico dengan meyakinkan.

Setidaknya kekalahan ini memperlihatkan kelemahan Madrid yang harus segera diperbaiki. Manajer Carlo Ancelotti pasti sadar betul soal itu.

Sebab, eksperimennya di posisi bek kiri malah gagal total. Kehilangan pemain utama juga membuat sistem permainan Madrid sama sekali tak berkembang.

Lantas, apa saja pelajaran yang bisa dipetik dari kekalahan ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini, ya, Bolaneters~

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

Eksperimen Bek Kiri Gagal Total

Penggemar Real Madrid dibuat bertanya-tanya siapa yang menghuni posisi bek kiri saat ada nama Nacho Fernandez dan Antonio Rudiger turun bersamaan. Di pertandingan, Rudiger terlihat bermain di posisi bek kiri.

Namun, Rudiger kesulitan menghadapi serangan agresif dari bek kanan Leipzig, Mohamed Siakam. Alhasil, Rudiger dikembalikan ke posisi bek tengah dan Nacho yang mengawal sisi kiri pertahanan Madrid.

Hasilnya? Sama Saja. Nacho pun tak bisa berbuat banyak di sana. Ia kesulitan menghentikan Siakam yang terus mengandalkan kecepatannya menerobos masuk pertahanan Madrid.

2 dari 6 halaman

Gagal Ulang Momen Unbeaten

Madrid gagal melangkah ke babak gugur Liga Champions 2022/2023 dengan catatan tak pernah kalah atau unbeaten. Madrid pun tidak bisa mengulang capaian di Liga Champions 2016/2017.

Ya, itu terakhir kalinya Madrid bisa lolos dari fase grup tanpa terkalahkan. Ketika itu, Madrid tergabung di Grup F bersama Legia Warszawa, Borussia Dortmund, dan Sporting Lisbon.

Madrid melaju ke babak gugur dengan hasil tiga kali menang dan tiga kali seri. Di pertandingan itu pula, Madrid keluar sebagai juara usai menumbangkan Juventus 4-1 di partai final. Selama perjalanan merengkuh juara, Madrid hanya kalah sekali, tepatnya di semifinal leg kedua saat kalah 1-2 dari Atletico Madrid.

3 dari 6 halaman

Asensio Sudah Pantas Dapat Menit Bermain Lebih?

Marco Asensio mendapatkan berkah dari absennya Federico Valverde. Ia akhirnya bermain penuh sejak menit awal. Pemain berusia 26 tahun sukses mencatatkan satu assist untuk gol yang dicetak Vinicius.

Tidak hanya itu, Asensio juga berulang kali dalam posisi yang bagus untuk mencetak gol. Akan tetapi, kesempatan itu sirna saat Vinicius tercatat dua kali tidak memberikan umpan tersebut dan berakhir dengan tidak menjadi gol.

Selain itu, Asensio di musim ini sudah mencatatkan dua gol dan dua assist dari total 217 menit bermain. Itu artinya ia memberikan kontribusi gol setiap 54 menit. Namun pertanyaannya, apakah sudah pantas Asensio mendapatkan menit bermain lebih?

4 dari 6 halaman

Terakhir Kalah 170 Hari yang Lalu

Madrid baru pertama kali kalah di kompetisi resmi musim ini sudah menjadi rahasia umum. Namun, sedikit yang menyadari bahwa terakhir kali Madrid kalah terjadi pada 8 Mei 2022 atau sekitar 170 hari yang lalu.

Kekalahan itu terjadi saat laga Derby Madrid. Madrid yang bertandang ke markasnya Atletico menyerah 0-1.

Menariknya, kekalahan itu juga terjadi karena rotasi besar-besaran yang dilakukan oleh Madrid. Alhasil banyak yang sempat menilai kala itu, Madrid kalah tidak dengan kekuatan penuh.

5 dari 6 halaman

Lini Tengah Belum Siap

Aurelien Tchouameni sempat dipuji berkat penampilannya yang impresif menggantikan peran Casemiro di lini tengah Madrid. Tapi bisa jadi penampilannya impresif karena masih ada gelandang senior semacam Toni Kroos dan Luka Modric di tengah?

Pasalnya, di laga ini hanya Kroos yang dimainkan. Modric absen lantaran bermasalah dengan kondisi fisiknya. Penggantinya adalah Eduardo Camavinga.

Kombinasi trio ini terbilang tidak jalan. Tchouameni yang impresif itu tampak biasa-biasa saja atau bahkan bermain di bawah standar saat hanya ada satu pemain senior yang membantunya menjaga lini tengah.