5 Fakta di Balik Hasil Imbang Real Madrid vs Manchester City: Carlo Ancelotti Samai Rekor Sir Alex Ferguson

5 Fakta di Balik Hasil Imbang Real Madrid vs Manchester City: Carlo Ancelotti Samai Rekor Sir Alex Ferguson
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Real Madrid gagal menjaga keunggulan saat menjamu Manchester City di Santiago Bernabeu, Rabu (10/5/2023) WIB. Alhasil, laga leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023 berakhir sama kuat 1-1.

Madrid awalnya membuka keunggulan lebih dulu di menit ke-36 lewat lesakan spektakuler Vinicius Junior. Sayangnya di babak kedua, Man City menyamakan kedudukan juga lewat tendangan spektakulernya Kevin de Bruyne di menit ke-67.

Dua pencetak gol di laga ini menyimpan sejumlah catatan menarik. De Bruyne memang piawai mencetak gol dari tendangan-tendangan jarak jauh dan Vinicius masih mengerikan seperti biasa.

Ditambah lagi, ada pencapaian spesial Carlo Ancelotti di laga ini. Scroll terus ke bawah ya, Bolaneters~ untuk lihat ulasannya!

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 5 halaman

Ancelotti Samai Rekor SAF

Carlo Ancelotti semakin sah disebut sebagai jagonya Liga Champions. Selain karena jumlah trofi yang sudah dikoleksinya, ia kini juga jadi manajer dengan penampilan terbanyak di Liga Champions.

Menurut Opta, Sir Alex Ferguson awalnya menyandang status sebagai manajer dengan jumlah pertandingan di Liga Champions terbanyak. Eks manajer Manchester United itu mencatatkan 190 pertandingan.

Nah, laga melawan Man City juga menjadi laga ke-190 bagi Ancelotti. Ia menyamai rekor SAF sekaligus berpeluang jadi manajer dengan laga terbanyak.

2 dari 5 halaman

Satu Tembakan, Satu Gol

Gol pertama yang dilesakkan Madrid di laga ini tercipta di menit ke-36. Itu sekaligus jadi tembakan pertama dan satu-satunya Madrid di babak pertama.

Minimnya peluang tuan rumah tidak lepas dari dominasi Man City. Mereka tidak membiarkan Madrid leluasa untuk menyerang.

Opta mencatat, Madrid sudah lama tidak melakukan hal serupa. Terakhir kali satu tembakan di babak pertama jadi gol terjadi pada musim 2003/2004.

3 dari 5 halaman

Pemberi Assist Termuda

Gol Madrid tercipta diawali dengan pergerakan Eduardo Camavinga. Pemain berusia 20 tahun itu mengawali serangan dari posisinya di bek kiri.

Ia melepas diri dari pressing tinggi para pemain Man City berkat kerja sama dengan gelandang tengah. Setelah itu ia merangsek maju dan memberi umpan terakhir kepada Vinicius.

Squawka mencatat, Camavinga adalah pemain termuda (20 tahun 180 hari) yang mencatatkan assist di semifinal Liga Champions. Catatan ini valid sejak penghitungan statistik dimulai pda 2003 lalu.

4 dari 5 halaman

Vincius yang Istimewa

Vinicius selalu istimewa sepanjang musim. Terutama ketika pemain asal Brasil itu mentas di Liga Champions.

Salah satu yang membuatnya spesial adalah kemampuan olah bolanya. Ia tidak segan melewati lawan-lawan dengan dribel dan kecepatannya.

Bahkan menurut Opta, ada total 11 upaya dribel yang dilakukannya di laga ini dengan lima di antaranya sukses. Hanya di Liga Champions musim ini, Vinicius telah mencatatkan lebih dari 10 kali upaya dribel dalam satu laga di lima pertandingan.

5 dari 5 halaman

De Bruyne Gemar Cetak Gol Jarak Jauh

Kevin de Bruyne juga turut memperlihatkan sisi spesialnya. Tidak hanya sebagai kreator yang pandai mengirimkan umpan-umpan, tetapi dirinya juga gemar mencetak gol dari jarak jauh.

Dalam catatan Opta, de Bruyne telah mencetak tujuh gol dari luar kotak penalti di Liga Champions sejak membela Man City pada 2015/2016 lalu.

Itu berarti, 50 persen dari total gol de Bruyne di Liga Champions (7/14) diciptakan dari jarak jauh. Persentase itu jadi yang tertinggi di kompetisi ini.

Sumber: Opta, Squawka