
Bola.net - AC Milan berhasil keluar dari situasi sulit setelah kalah empat laga beruntun. Salah satu faktor kunci yang membuat Rossoneri bangkit adalah perubahan formasi yang diterapkan Stefano Pioli dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1.
Milan bukan hanya kalah empat laga beruntun, akan tetapi kebobolan 13 gol pada periode tersebut. Catatan itu jelas sangat buruk untuk tim yang sepanjang musim 2021/2022 hanya kebobolan 31 gol di Serie A.
3-4-2-1 racikan Pioli membawa Milan meraih hasil positif. Pertama, Milan menang 1-0 atas Torino di Serie A. Lalu, Milan meraih kemenangan 1-0 ketika berjumpa Tottenham pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions 2022/2023 di San Siro.
Advertisement
3-4-2-1 racikan Stefano Pioli memang belum benar-benar teruji secara konsisten dan melawan tim-tim top. Namun, ada beberapa aspek positif yang dihadirkan Pioli dengan formasi barunya tersebut untuk Rafael Leao dan kolega.
Yuk simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Pertahanan Membaik
Pertahanan AC Milan membaik setelah Pioli memakai formasi 3-4-2-1. Sebagai bukti, Milan nirbobol pada dua laga terakhir.
Pioli memainkan Malick Thiaw, Simon Kjaer, dan Pierre Kalulu untuk peran tiga bek sejajar. Pembagian tugas mereka cukup spesifik dan sejauh ini berjalan dengan apik.
Pada duel lawan Tottenham, Kjaer diminta untuk melakukan marking pada Harry Kane. Saat Kane turun ke area tengah, Kjaer tetap mengikutinya. Hal ini mungkin terjadi karena masih ada dua bek tersisa di dekat kotak penalti.
Akomodasi Kemampuan Theo Hernandez
Selama ini, sisi kiri adalah kekuatan utama AC Milan ketika menyerang. Milan punya Theo Hernandez dan Rafael Leao di sana.
Nah, formasi 3-4-2-1 membuat potensi ofensif Theo makin terwadahi. Kini, Theo bisa lebih leluasa menyerang karena ada Malick Thiaw yang menutup area kiri di lini belakang.
Theo membuat assist untuk gol Giroud pada duel lawan Torino. Lalu, gol Diaz ke gawang Tottenham juga bermula dari aksi Theo yang masuk kotak penalti. Theo bisa memberi kontribusi lebih saat menyerang.
Peran Baru untuk Saelemaekers
Performa Saelemaekers menurun drastis pada musim 2022/2023 ini. Pemain asal Belgia sangat jarang mendapat menit bermain. Sebab, sebagai winger, kontribusi ofensif Saelemaekers bisa dibilang minim.
Nah, formasi 3-4-2-1 bisa menjadi titik balik performa Saelemaekers. Mendapat peran baru sebagai wingback, Saelemaekers tampil cukup bagus pada dua laga terakhir.
Saelemaekers punya kemampuan bertahan yang cukup bagus. Pada duel lawan Tottenham, pemain 23 tahun mampu membuat Son Heung-min tak punya banyak peluang. Dia bisa jadi orang keempat di lini pertahanan.
Maksimalkan Potensi Rafael Leao
Rafael Leao identik dengan peran winger kiri. Peran itulah yang mengantar Leao menjadi pemain terbaik Serie A dan membawa Milan scudetto pada musim 2021/2022 lalu.
Namun, Pioli justru menyebut Leao akan lebih optimal dimainkan agak dalam. Leao mengaku lebih nyaman bermain pada formasi 4-3-2-1. Leao bisa lebih dekat dengan kotak penalti.
"Kami mencoba 3-4-2-1 dan ingin dia menjadi lebih sentral dan lebih dekat dengan striker, dia mengatakan kepada saya bahwa itu adalah posisi favorit saya!," kata Pioli.
Banyak Opsi di Belakang Penyerang
Keputusan Pioli memakai 3-4-2-1 bisa dibilang cerdik jika melihat komposisi pemain yang ada. Secara khusus, Pioli punya banyak opsi untuk mengisi dua pos di belakang penyerang.
Pioli memainkan Leao dan Diaz untuk posisi dua pemain di belakang penyerang, lawan Torino dan Tottenham. Pada babak kedua, Diaz digantikan De Ketelaere.
Seperti Diaz, posisi natural De Ketelaere adalah gelandang serang. Selain itu, Junior Messias juga bisa bermain untuk peran ini. Selama ini, Messias acap kali ditempatkan sebagai winger kanan.
Tapi, Butuh Perbaikan di Kanan
Pada duel lawan Tottenham, Pioli memberi peran khusus untuk Krunic. Ketika dalam posisi menyerang, Krunic lebih dominan berada di sisi kanan.
Krunic diharapkan bisa membuat serangan Milan lebih seimbang. Selama ini, Milan sangat dominan di kiri dengan Leao dan Theo yang punya koneksi sangat bagus. Namun, Krunic masih belum optimal.
Pioli perlu memikirkan komposisi yang tepat di sisi kanan. Sebab, andai Leao dan Theo buntu, Milan mau tidak mau harus mengandalkan sisi kanan untuk memulai serangan.
Highlights AC Milan 1-0 Tottenham
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Punya Messi hingga Mbappe, PSG Malah Kalah 3 Kali Beruntun, Main Bola Itu 11 Pemain, Lini Tengah Amp
- Jadwal Liga Champions: Borussia Dortmund vs Chelsea, Kamis 16 Februari 2023
- Jadwal Liga Champions: Club Brugge vs Benfica, Kamis 16 Februari 2023
- Gagal Selamatkan PSG, Kylian Mbappe: Kami Akan Lolos!
- Bos Bayern Munchen Kaget PSG Tampil Bertahan Hadapi Timnya!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 14 Februari 2023 20:47
Jelang Duel PSG vs Bayern Munchen, Upamecano Puji Messi: Si Paling Cerdas!
-
Liga Champions 14 Februari 2023 19:36
AC Milan vs Tottenham, Eks West Ham Ini Beber Kelemahan Spurs: Kadang Ketiduran
-
Liga Champions 14 Februari 2023 18:58
Saran Capello Untuk AC Milan yang Bakal Jamu Tottenham di UCL: Serang Aja!
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...