Partai-Partai Der Klassiker Terbaik Sepanjang Sejarah Bundesliga

Partai-Partai Der Klassiker Terbaik Sepanjang Sejarah Bundesliga
Preview Bayern Munchen vs Borussia Dortmund (c) Bola.net

Bola.net - Pada akhir pekan ini, ada sebuah partai besar tersaji di Bundesliga. Dua raksasa Jerman, Bayern Munchen dan Borussia Dortmund akan kembali bertemu di pertandingan bertajuk Der Klassikker.

Sepanjang sejarah digelarnya Bundesliga, rivalitas antara dua tim ini merupakan rivalitas terbesar di sepakbola Jerman. Maklum kedua tim ini merupakan dua tim tersukses di Jerman, terutama dalam dua dekade terakhir.

Sepanjang periode tersebut, ada sejumlah pertandingan bersejarah antara kedua tim tersebut. Partai-partai ini disebut-sebut sebagai Der Klassiker terbaik dan paling menegangkan sepanjang sejarah.

Penasaran pertandingan Der Klassiker mana yang dikategorikan sebagai yang terbaik? Yuk simak ulasan kami di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Borussia Dortmund 1-0 Bayern Munchen, Matchday 30, 2011/2012

Borussia Dortmund 1-0 Bayern Munchen, Matchday 30, 2011/2012

(c) AP Photo

Titik didih yang mendorong Der Klassiker menjadi sorotan bagi banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia datang pada masa kepemimpinan Jürgen Klopp di Dortmund. Di bawah filosofi
"heavy metal football" sang pelatih karismatik tersebut, Die Schwarzgelben membakar Bundesliga dengan sebuah tim yang menggabungkan talenta lokal dan pemain-pemain denganskill eksotis yang sebelumnya tak terbaca oleh radar.

Mereka telah memenangkan gelar Bundesliga keempat klub di musim 2010/11 dan, dengan lima pertandingan tersisa dalam kampanye musim 2011/12, Dortmund memimpin klasemen lagi, dengan selisih tiga poin di atas Bayern.

Matchday pamungkas tersebut berhiaskan peristiwa yang begitu menegangkan. Meski Bayern menguasai penguasaan bola, Dortmund memiliki lebih banyak peluang. Lebih hebatnya lagi, mereka bisa mengandalkan naluri mencetak gol Lewandowski, yang memecah kebuntuan pada menit ke-77 setelah dengan cekatan membelokkan upaya Kevin Großkreutz untuk mencetak gol dari luar kotak pinalti dengan tumitnya.

Pada menit ke-86, kiper Dortmund Roman Weidenfeller melanggar Arjen Robben di area 12 pas, memberi peluang emas kepada tim tamu untuk menyamakan kedudukan dari titik penalti. Akan tetapi, ketika tampaknya Bayern akan memperpanjang nafas pertarungan perebutan gelar, Weidenfeller melakukan penyelamatan gemilang setelah kesalahan sebelumnya dan menggagalkan penalti Robbem.

Penyerang asal Belanda itu memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan dari permainan terbuka tak lama berselang, ketika Neven Subotic tidak sengaja mengarahkan bola ke tiang gawangnya sendiri, di mana Robben berusaha keras untuk meraih rebound dari jarak dekat tetapi gagal memaksimalkan momen penting itu. Dan pada akhirnya, Dortmund yang merayakan kemenangan dengan para penggemarnya, yang tentunya terasa seperti gelar Bundesliga kedua mereka setelah suatu momentum kebangkitan - sebuah sensasi yang menjadi kenyataan hanya berselang dua hari kemudian.

2 dari 2 halaman

Bayern M?nchen 5:0 Borussia Dortmund - Matchday 28, Musim 2018/19

Bayern M?nchen 5:0 Borussia Dortmund - Matchday 28, Musim 2018/19

(c) AP Photo

Sabtu sore yang tidak bersahaja untuk penggemar Die Borussen saat mereka harus menyaksikantim kesayangan mereka dilumat habis Bayern Munchen dengan skor telak 5:0 di Allianz Arena.

Kemenangan tersebut membuat Die Roten bisa menggusur rival abadinya dari puncak klasemen Liga Jerman dengan keunggulan satu angka. Permainan dimulai dan Bayern tidak menunggu lama, saat mereka langsung mengepung Dortmund sejak menit pertama.

Justru Der BVB yang seharusnya bisa memimpin di menit ke-7. Berawal dari umpan silang Marco Reus dari sisi kiri, Mahmoud Dahoud sukses menyambar bola di depan gawang Manuel Neuer. Namun sayang, bola hanya membentur tiang gawang dan bergulir keluar lapangan. Ambyar bagi Dortmund, tiga menit berselang dan mereka pun kebobolan. Tuan rumah yang mendapatkan hadiah sepak pojok mampu memaksimalkan peluang tersebut dengan sempurna.

Eksekusi manis Thiago Alcantara mampu dilanjutkan dengan tandukan keras dan terarah Mats Hummels sebagai -yang ternyata adalah- pembuka pesta gol tuan rumah. Tak ada selebrasi berlebihan dari Hummels ketika itu. Gol Hummels tampaknya membuat api semangat tim tamu semakin padam. Dan Axel Zagadou membuat kesalahan fatal tujuh menit kemudian yang berbuah gol kedua bagi Bayern.

Maksud hati mengumpan pada rekannya, bola justru mengarah pada Robert Lewandowski yang tampak "menunggu" di depan gawang. Mudah saja bagi striker Bayern tersebut untuk mencetak gol dan membut Zagadou berfikir akan kesalahannya.

Tekanan dari Bayern semakin trengginas ke jantung pertahanan Dortmund. Zagadou kembali melakukan blunder namun kali ini Roman Bürki bisa menepis sepakan Lewandowski di menit ke-19. Dua menit kemudian sang kiper kembali bermain gemilang untuk menggagalkan tandukan dari Thomas Müller.

Andaikan saja Bürki tak bermain maksimal, mungkin tak mungkin Hummels sudah mengemas gol keduanya pada menit ke-33. Tandukan keras kembali dilepaskan Sang Komandan pertahanan namun Bürki kembali menjawabnya dengan refleks fantastis untuk meredamnya.

Namun, kegemerlapan performa Bürki tak dibantu rekan setimnya hingga gawang Dortmund kebobolan lagi pada menit ke-41 lewat sepakan Javi Martinez. Dua menit berikutnya giliran Serge Gnabry yang mencantumkan namanya ke daftar pencetak gol. Kali ini giliran Manuel Akanji yang terlihat "pamrih" untuk mengawal Gnabry ketika ada umpan silang dari Müller. Tak ayal, Gnabry dengan mudah mengarahkan bola ke sudut gawang Bürki. Skor 4:0 untuk Bayern dibabak pertama.

Tak banyak yang bisa dilakukan Lucien Favre dalam kondisi seperti itu. Zagadou digantikan oleh Julian Weigl di waktu turun minum. Favre mencoba menambah langkah segar dengan memasukkan Mario Götze menggantikan Dahoud. Bayern sendiri di babak kedua terasa sudah menurunkan tempo permainannya. Mereka tak lagi agresif seperti di paruh pertama.

Di pihak lain Die Schwarzgelben pun gagal memberikan ancaman pada gawang Neuer, yang dari awal laga
minim aksi penyelamatan. Sementara gol penghujung dikemas tak lain oleh "Robby" Lewandowski di menit ke-89 yang di mana Gnabry punya andil besar dalam proses penciptaan gol tersebut. Skor akhir 5:0, dengan Bayern.