Mengintip Rahasia Dominasi 8 Tahun Beruntun Bayern Munchen di Bundesliga

Mengintip Rahasia Dominasi 8 Tahun Beruntun Bayern Munchen di Bundesliga
Skuat Bayern Munchen mengangkat trofi Juara Bundesliga 2019/20 (c) Bundesliga

Bola.net - Setelah musim yang panjang dan melelahkan, gelaran Bundesliga 2019/20 resmi ditutup pada akhir Juni yang lalu. Di akhir musim ini, Bayern Munchen kembali didaulat menjadi kampiun Jerman musim ini.

Keberhasilan Die Roten merengkuh trofi Bundesliga ini merupakan capaian yang spesial. Pasalnya ini merupakan kali ke-30 Bayern Munchen menjadi juara kasta tertinggi sepakbola Jerman.

Catatan ini semakin spesial jika melihat bahwa gelar ini merupakan gelar kedelapan beruntun The Bavaria. Mereka tidak terhentikan di Bundesliga sejak musim 2011/2012 yang lalu.

Mendominasi sebuah liga selama delapan musim beruntun itu bukan pekerjaan mudah. Lantas bagaimana bisa Bayern menunaikan tugas sulit itu?

Yuk intip ulasan di balik kedigdayaan Bayern Munchen di Jerman di bawah ini.

1 dari 6 halaman

Awal Yang Sulit

Awal Yang Sulit

Bayern Munchen (c) AP Photo

Perjalanan Bayern menuju gelar Bundesliga kedelapan berturut-turut tidaklah mudah. Meskipun ini adalah gelar ke-30 bagi klub yang bermarkas di Allianz Arena itu –yang terbanyak dari tim mana pun di Jerman- ada keraguan apakah mereka bisa melakukannya pada awal musim di bawah asuhan mantan pelatih Niko Kovac.

Kovac dituntun menuju pintu keluar setelah hanya mampu mengamankan lima kemenangan dari 10 pertandingan Bundesliga pertamanya, yang di antaranya terdiri dari tiga kali hasil imbang dan dua kali kekalahan.

Tetapi begitu Bayern menaruh kepercayaan penuh mereka pada pelatih sementara, Hansi Flick, untuk memimpin tim, klub menjadi semakin solid, tumbuh dari kekuatan demi kekuatan dalam perjalanan mereka menuju tahta Bundesliga.

Dengan delapan kemenangan beruntun, dominasi Bayern di Bundesliga tidak lagi terbantahkan. Terlepas dari Bayern, hanya Borussia Moenchengladbach yang berhasil memenangkan tiga gelar liga secara berturut-turut, yang terjadi antara 1975 hingga 1977.

2 dari 6 halaman

Kedua di Eropa

Kedua di Eropa

Aksi protes fans Bayern Munchen pada laga tandang ke Hoffenheim. (c) AP Photo

Juara Bundesliga tersebut saat ini sejajar dengan Juventus untuk gelar beruntun terpanjang di lima besar liga Eropa, dengan tim Italia itu menutup musim ini bersama mahkota Serie A kesembilan berturut-turut.

Bayern juga telah mengamankan gelar sebanyak 15 kali sejak tahun 2000 – ditambah dengan prestasi mereka yang mengalahkan Leverkusen di final Piala Jerman pada 4 Juli lalu, yaitu memenangkan gelar domestik ganda sebanyak 12 kali sejak pergantian abad. Tercatat tidak ada tim lain yang sedominan mereka sebelumnya.

3 dari 6 halaman

Gaya Berbisnis Uli Hoeness

Gaya Berbisnis Uli Hoeness

Tiga serangkai Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge (Kiri), Hasan Salihamidzic (Tengah) dan Uli Hoeness (Kanan) (c) Bundesliga

Melalui etika yang jelas dan kebijakan transfer yang dieksekusi secara efektif, Bayern telah mendominasi Bundesliga sejak tahun 1970-an.

Kekuatan finansial mereka adalah buah dari kelihaian berbisnis mantan presiden Uli Hoeness, yang memimpin selama 40 tahun sebelum mengundurkan diri pada bulan November.

4 dari 6 halaman

Pemain Ikon

Pemain Ikon

Duo legendaris Bayern Munchen, Arjen Robben dan Franck Ribery (c) Bundesliga

Bayern merekrut nama-nama top, tetapi kemudian memberikan kebebasan pada para pemain tersebut untuk menemukan tempat mereka dalam etos “keluarga” yang menjadi filosofi Der FCB.

Bayern biasanya merekrut pemain di masa muda mereka untuk kemudian menjadi ikon bagi klub di usia matangnya, tetapi sejarah klub dipenuhi dengan nama-nama berbakat yang sudah besar sebelumnya, seperti pemenang Piala Dunia FIFA 2014 Lukas Podolski dan Mario Goetze, yang pada akhirnya gagal mempertahankan tempat di tim utama.

5 dari 6 halaman

Mia san Mia

Mia san Mia

Bayern Munchen (c) AP Photo

Moto klub, diterjemahkan dari bahasa Bavaria, berarti “Kita adalah [siapa] kita”. Ini menunjukkan kepercayaan diri yang luar biasa oleh para suporter dan kecintaan mereka kepada klub.

6 dari 6 halaman

Dari Generasi ke Generasi

Dari Generasi ke Generasi

Hansi Flick (c) Bundesliga

Seperti kebanyakan klub, pelatih kepala cenderung tidak bertahan lama. Flick adalah yang kedelapan dalam satu dekade terakhir, walau posisinya lebih menjanjikan mengingat sejarahnya bersama klub, walaupun singkat.

Ketika cedera mengakhiri karier bermainnya, Hoeness, pemenang Piala Eropa tiga kali dan juara Piala Dunia 1974 dengan Jerman Barat, menjadi manajer dan akhirnya selama 40 tahun bertanggung jawab terhadap prestasi dan masa depan klub.

Bersamanya, mantan striker Bayern dan ikon klub Karl-Heinz Rummenigge, yang dua kali bermain di putaran final Piala Dunia bersama Jerman Barat, telah menjadi CEO sejak 2002.

Calon kuat penerus Rummenigge adalah kiper legendaris mereka Oliver Kahn, sementara direktur olahraga Hasan Salihamidzic adalah mantan pemain yang juga punya lembaran kisah panjang bersama klub.

(Bundesliga)