Mengenal Gio Reyna, Si Bocah Ajaib dari Negeri Paman Sam

Mengenal Gio Reyna, Si Bocah Ajaib dari Negeri Paman Sam
Gio Reyna (c) DFL

Bola.net - Pada awal tahun 2020 kemarin, Borussia Dortmund membuat sebuah kejutan. Mereka resmi mendebutkan seorang anak muda berusia 17 tahun dan 66 hari pada laga melawan FC Augsburg, yaitu Gio Reyna.

Pemuda kelahiran Amerika Serikat itu resmi menjadi pemain Amerika termuda yang debut di Bundesliga. Ia mengalahkan rekor 'senior'nya, Christian Pulisic.

Reyna semakin membuat publik Jerman penasaran pada dirinya setelah ia mencetak gol ke gawang Werder Bremen di babak 16 besar DFB-Pokal, di mana ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah kompetisi itu.

Nah buat Bolanters yang penasaran mengenai siap sih si bocah ajaib ini? Berikut kami sajikan sejumlah informasi menarik mengenai Gio Reyna.

1 dari 3 halaman

Seperti Sang Ayah

Seperti Sang Ayah

Giovanni Reyna (kanan) memeluk Erling Braut Haaland saat laga Dortmund melawan PSG di babak 16 besar Liga Champions. (c) AP Photo

Lahir pada bulan November tahun 2002, "Gio" adalah putra dari dua orang mantan pemain timnas sepak bola Amerika Serikat, Claudio Reyna dan Danielle Egan Reyna, yang bertemu tak lama sebelum negeri Paman Sam tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA tahun 1994.

Setelah karier bermain yang sukses -yang mencakup kontrak bermain di Bundesliga bersama Bayer Leverkusen dan Wolfsburg, di mana ia menjadi orang Amerika Serikat pertama yang menjabat peran kapten untuk suatu klub di Eropa- Claudio ditunjuk sebagai direktur olahraga New York City FC pada tahun 2013.

Sang anak juga merupakan seorang olahragawan yang sangat berbakat sejak usia dini. Gio bergabung dengan akademi muda NYCFC dan bakatnya langsung bersinar. Pada bulan April tahun 2017, saat masih berusia 14 tahun, ia membantu timnya memenangkan Generation Adidas Cup -suatu kompetisi U-17- dan bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.

Ia kemudian memainkan peran utama ketika tim U-15 Amerika Serikat memenangkan turnamen remaja Torneo delle Nazioni yang bergengsi. Ia mengumpulkan empat gol dan empat assist - termasuk gol kemenangan di final saat melawan Inggris.

Setelah kampanye musim 2017/18 yang mengesankan dengan NYCFC U-18/U-19 -di mana ia mencetak 13 gol dalam 17 penampilan- Gio tiba di Dortmund awal tahun lalu. Seperti mantan rekan senegaranya, Christian Pulisic, ia baru bergabung dengan Die Borussen pada usia 16 tahun setelah memperoleh paspor Portugis melalui ibu Claudio, Maria.

Setelah bermain untuk tim U-19 pada musim 2019/20, Gio dipromosikan ke tim senior selama liburan musim dingin dan melakukan debut Bundesliga pada matchday ke-18, tampil sebagai pemain pengganti di menit ke-72 untuk menggantikan Thorgan Hazard. Reyna kemudian membuka rekening gol Der BVB
pertamanya beberapa minggu kemudian, dengan mencetak gol dalam kekalahan 3-2 Dortmund
dari Bremen pada Piala DFB bulan Februari lalu.

2 dari 3 halaman

Gaya Bermain

Gaya Bermain

Pemain muda Dortmund, Gio Reyna, bersama Erling Haaland (c) Borussia Dortmund

Patrick Vieira -yang melatih Reyna selama dua tahun di NYCFC- sebelumnya menyamakan bintang baru The Black and Yellows tersebut dengan mantan rekan setimnya di Prancis, David Trezeguet, akan tetapi - kemampuannya untuk berlari dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang lama, menerobos kotak pertahanan lawan dan lihai dalam mencetak gol lebih mengingatkannya pada AC Milan dan pemain hebat mereka yang berasal dari Brasil, Kaka.

Kemampuan penyelesaian yang apik dan elegan layaknya bintang Samba tersebut ditunjukkan Gio melalui suatu tendangan sudut yang memukau ketika AS menghadapi Panama di kejuaraan CONCACAF U-15 tiga tahun lalu. Pada debutnya melawan Uruguay di kompetisi US U-15 saat usia 13 tahun, ia juga menunjukkan kekuatan dan tekad melampaui usianya ketika Reyna dijatuhkan oleh seorang bek tetapi segera melompat bangkit, menantang hadangan lain dan dengan tenang melewati kiper lawan untuk menjadikan skor 2-0.

Serba bisa, diberkati dengan kecepatan dan memiliki visi yang tajam untuk lepaskan umpan mematikan, gelandang serang tersebut juga berbahaya dalam set-piece, terutama dengan tendangan bebas langsungnya.

3 dari 3 halaman

Tahukah Kamu?

Keluarga Reyna menderita tragedi pada bulan Juli tahun 2012, ketika kakak Gio, Jack, meninggal karena kanker otak di usia 13 tahun. Saat itu, Gio kecil baru berusia sembilan tahun.

Claudio ingat membawa Jack untuk melihat Gio mencoba bermain bersama tim basket beberapa bulan sebelumnya, khususnya saat putra sulungnya menoleh sambil tersenyum dan mengatakan padanya bahwa Gio adalah pemain terbaik di lapangan saat itu, bahkan bagi ukuran pemula.

(Bundesliga)