Ketika Ante Covic Mengubah Wajah Hertha Berlin

Ketika Ante Covic Mengubah Wajah Hertha Berlin
Pelatih Hertha Berlin, Ante Covic (c) Bundesliga

Bola.net - Kiprah Hertha BSC pada musim 2018/19 sedikit melambangkan masa jabatan Pal Dardai di klub. Awal yang kuat di musim tersebut membuat pendukung memimpikan tantangan baru di kompetisi Liga Champions UEFA. Matchday ke-6 diakhiri dengan kemenangan 2-0 atas Bayern München dan 13 poin dikumpulkan dari maksimum 18 yang tersedia, dengan klub ibukota itu berada di posisi ketiga klasemen.

Namun dapat disayangkan kinerja tersebut hanya berumur pendek. Kualitas mereka menurun dan Hertha terpuruk jatuh ke posisi delapan memasuki liburan musim dingin. Performa yang biasa-biasa saja berlanjut di Rückrunde, dengan hanya 19 poin yang diperoleh pada paruh kedua musim. Posisi ke-11 adalah akhir yang mengecewakan mengingat kaliber pemain yang Hertha miliki dan awal menjanjikan yang mereka buat.

Dari sana, Michael Preetz selaku Direktur Olahraga Die Alte Dame dihadapkan dengan tugas yang tidak mudah dalam rangka menemukan segera pengganti Pal Dardai. Mungkin sangat masuk akal saat ia akan beralih ke Ante Covic. Kelahiran Berlin juga mantan pemain dan pelatih tim cadangan, Covic adalah wajah yang akrab bagi para penggemar mereka.

Dia membuat 72 penampilan untuk Hertha antara tahun 1996 dan 2000, dan bahkan lebih untuk Hertha BSC II di akhir kariernya. Terlepas dari skala kemampuan manajerial Covic yang cenderung tidak diketahui, tampaknya pilihan tersebut berisiko lebih rendah dibandingkan dengan nama lain yang disebutkan dalam daftar seperti Andre Villas-Boas.

Penunjukan Covic juga merupakan indikator bahwa Preetz tidak jatuh ke dalam perangkap sebelumnya di mana ia menunjuk seorang pelatih harian, seperti yang telah dia lakukan sesaat sebelumnya. Perlu dicatat bahwa sebelum Dardai, pilihan kepelatihan Direktur Olahraga mereka termasuk orang-orang seperti Otto Rehhagel, Jos Luhukay dan Friedhelm Funkel, tidak ada yang berhasil menikmati periode kesuksesan yang berkelanjutan. Klub tampaknya terus berjuang pasca kepergian Lucien Favre, yang telah berhasil mengantarkan klub ke peringkat empat pada musim 2008/09.

1 dari 1 halaman

Covic dan Statistik

Covic dan Statistik

Hertha Berlin. (c) AFP

Covic baik dalam pendekatannya terhadap drill latihan masing-masing individu pemainnya. Ia juga mumpuni dalam melihat potensi seorang pemain - baik pemain muda maupun pemain berpengalaman untuk ditempatkan di posisi yang tidak biasa bagi pemain tersebut.

Pelatih berkewarganegaraan Kroasia tersebut juga seimbang dalam menerapkan porsi latihan untuk anak
didiknya. Baik drilling taktik, kontrol bola, bertahan, menyerang sampai latihan akurasi tembakan mampu ia terapkan secara seimbang dan dengan hasil yang optimal.

Atribut terbaiknya adalah pendekatan dan efektifitasnya dalam bekerja dengan pemain muda di dalam klub. Ia juga cepat beradaptasi dengan segala hal yang baru; skema permainan baru, staff baru serta pemain baru.

Gaya permainan yang ia tekankan adalah permainan menyerang dengan memanfaatkan umpan-umpan cepat di daerah pertahanan lawan. Covic mengadopsi formasi 4-4-1-1 dalam skema taktiknya dengan pressing tinggi, cepat dan intens serta cenderung memaksa lawan untuk kehilangan bola di daerah pertahanan mereka sendiri.