Kembalinya Pasukan Kuda Muda ke Panggung Elit Eropa

Kembalinya Pasukan Kuda Muda ke Panggung Elit Eropa
Borussia Monchengladbach (c) Bundesliga

Bola.net - Pasukan Borussia Monchengladbach akan sangat menantikan digulirkannya musim 2020/21. Die Fohlen akan menyudahi penantian mereka untuk bermain di Liga Champions di musim depan.

Ya, Monchengladbach mendapatkan tiket terakhir ke Liga Champions dari Bundesliga. Kemenangan 2-1 atas Hertha Berlin di pertandingan terakhir Bundesliga memastikan diri finish di peringkat empat klasemen akhir Bundesliga.

Monchengladbach sudah lama mendambakan bermain di Liga Champions. Terakhir kali tim asal lembah ruhr ini bermain di kompetisi elit antara tim top Eropa itu terjadi di tahun 2016 silam. Selain itu, ini merupakan kali ketiga bagi Monchengladbach bermain di Liga Champions.

Kali ini kami ingin mengajak Bolaneters untuk melihat kiprah Monchengladbach saat bermain di UCL empat tahun lalu. Penasaran? Yuk intip di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Empat Tahun Lalu

Empat Tahun Lalu

Flag corner Borussia Monchengladbach. (c) DFL

Pada musim 2016/17, Borussia kedapatan grup yang cukup sulit di Liga Champions, tetapi berhasil finis di tempat ketiga di atas Celtic dan lolos ke fase gugur Liga Europa UEFA.

Klub yang saat itu masih digawangi dua bintang Dortmund, Thorgan Hazard dan Mahmoud Dahoud, serta
benteng kokoh Southampton, Jannik Vestergaard, sempat tampil menjanjikan di awal musim, namun setelah rentetan hasil dan performa yang buruk mereka turun ke posisi ke-14 pada liburan musim dingin. Akibatnya, AndrÚ Schubert yang saat itu menjabat sebagai pelatih mengundurkan diri, dan digantikan oleh mantan manajer VfL Wolfsburg, Dieter Hecking.

2 dari 2 halaman

Perekrutan Cerdas

Perekrutan Cerdas

Marcus Thuram (c) Bundesliga

Setelah meleset dari posisi empat besar tepat pada hari terakhir kampanye musim 2018/19, Gladbach langsung bergegas memperbaiki kesalahan sebelum musim 2019/20 datang. Ramy Bensebaini direkrut dari Stade Rennais, Stefan Lainer dikontrak dari Red Bull Salzburg, Breel Embolo dari Schalke dan Marcus Thuram pindah dari Guingamp.

Keempatnya kemudian memainkan peran penting dalam membantu Gladbach menemukan jati diri mereka dan berhasil mengungguli Leverkusen pada pertandingan terakhir yang menegangkan. Direktur olahraga Max Eberl berhak mendapat sanjungan atas keberhasilan tersebut. Eberl yang juga mantan pemain Gladbach sendiri jelas tahu cara menjual klub kepada calon rekrutan dan menganalisa atribut apa yang cocok dengan budaya Die Fohlen.

Ia mengumbar Bensebaini sebagai pemain serba guna dengan banyak pengalaman, sedangkan Lainer adalah penggerak-dinamis bermental baja. Embolo di sisi lain adalah ujung tombak mematikan dan Thuram adalah dari semua hal yang cepat, kuat dan berbahaya. Siapa tak bergeming dengan bujuk rayu tersebut, apalagi Gladbach juga bukanlah tim sembarangan yang tanpa visi dan misi jauh ke depan.

Setahun berlalu, sulit untuk memperdebatkan kualitas kuartet yang membuat 109 penampilan Bundesliga di antara mereka hanya di musim pertama – turut andil sekurangnya 24 dari 66 gol liga (36,4 persen dari total keseluruhan) dalam prosesnya. Dari total 34 pertandingan musim ini, Gladbach berhasil menang sebanyak 20 kali, kalah 5 dan seri 9. Alassane Plea bersama Marcus Thuram muncul sebagai pemain paling produktif dengan masing-masing mengemas 10 gol.

(Bundesliga)