Gagal Total, Bayern Munchen Harus Membuat Terobosan Baru Musim Depan

Gagal Total, Bayern Munchen Harus Membuat Terobosan Baru Musim Depan
Bayern Munchen (c) AFP

Bola.net - - Musim 2018/19 ini berjalan buruk bagi Bayern Munchen. Raksasa Jerman itu tidak tampil seperti biasanya. Bayern tampaknya tengah melewati masa-masa sulit transisi seperti yang dialami klub-klub besar pada umumnya.

Awal musim ini berjalan buruk. Bayern sempat merosot ke papan tengah Bundesliga selama beberapa pekan. Mereka baru bisa kembali merebut puncak klasemen di pekan ke-25 ketika Borussia Dortmund banyak kehilangan poin.

Beban besar Bayern berada di pundak Niko Kovac, pelatih anyar mereka. Tampaknya Kovac kesulitan meneruskan tongkat estafet dari Jupp Heynckes, melatih Bayern tidak semudah klub-klub Bundesliga lainnya.

Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Membangun Lagi

Mantan pemain Bayern, Franz Beckenbauer adalah salah satu suporter yang tidak begitu yakin dengan kualitas Kovac. Ya, dia mengakui Kovac memang pelatih hebat, tetapi tampaknya Bayern membutuhkan pelatih yang lebih hebat. Bayern memerlukan nama besar.

"Ada perbedaan antara melatih Bayern dengan melatih tim Bundesliga lainnya. Saya tidak yakin apakah Kovac mampu melakukan itu," ungkap Beckenbauer kepada Sky Germany.

"Ketika musim ini tutnas, anda bisa mempertimbangkan gagasan atau konsep lainnya untuk musim depan, yang jelas tidak akan melukai siapa pun."

2 dari 2 halaman

Perjalanan Kovac

Perjalanan Kovac sebenarnya tidak terlalu buruk. Dia memulai kariernya di Bayern dengan sangat baik, yakni dengan membantu mereka mengalahkan Eintracht Frankfurt - mantan klubnya - di DFL Supercup. Juara bertahan ini juga memulai Bundesliga musim ini dengan empat kemenangan beruntun.

Sayangnya, Di Roten mulai kehilangan poin di awal musim. Mereka melewati empat laga di semua kompetisi tanpa kemenangan. Kebijakan rotasi Kovac mulai dikecam.

Juga ada rumor yang beredar tentang pemain-pemain Bayern yang tidak puas dengan metode Kovac dalam melatih.

Semua itu bertambah buruk saat Bayern disingkirkan Liverpool dari 16 besar Liga Champions musim ini.