Eurgh! Reaksi Pandit Saat Tahu Raiola Minta Fee Agen Rp674 Miliar untuk Transfer Haaland

Eurgh! Reaksi Pandit Saat Tahu Raiola Minta Fee Agen Rp674 Miliar untuk Transfer Haaland
Erling Braut Haaland setelah membobol gawang Schalke. (c) AP Photo

Bola.net - Pandit sepak bola Inggris, Simon Jordan, kesal bukan main dengan sikap Mino Raiola dalam saga transfer Erling Braut Haaland. Jordan berharap ada aturan yang pasti agar Raiola tidak memeras lewat pemain.

Haaland menjadi pemain yang masuk dalam bidikan banyak klub papan atas Eropa. Pada musim panas 2022 nanti, Haaland bisa pindah dengan harga 75 juta euro dari Dortmund. Nilai itu tertera pada klausul kontraknya.

Saat ini, paling tidak ada tiga klub yang melirik jasa Haaland. Manchester United adalah peminat lama jasa Haaland. Lalu, ada Chelsea dan Juventus yang terus mengintai peluang untuk bisa membeli Haaland.

1 dari 2 halaman

Permintaan Gila Raiola

Media asal Jerman, Blid, melaporkan jika Mino Raiola telah mencoba memindahkan Haaland sejak awal musim 2021/2022. Raiola sudah melakukan beberapa manuver. Salah satunya menawarkan Haaland pada Chelsea.

Raiola membuat tawaran 'gila' pada The Blues. Sebab, Raiola meminta Chelsea memberikan bayaran 820 ribu pounds [sekitar Rp16 miliar] per pekan pada Haaland. Nilai itu bakal membuat Haaland jadi pemain termahal sepanjang sejarah Premier League.

Selain menuntut gaji yang mahal, masih ada permintaan 'gila' lain dari Raiola pada Chelsea. Pria asal Italia itu menuntut fee agen sebenar 34 juta pounds [sekitar Rp674 miliar]. Raiola juga akan meminta gaji pada Chelsea.

Total, Raiola mengajukan tawaran senilai 275 juta pounds pada Chelsea untuk kontrak dengan durasi lima tahun!

2 dari 2 halaman

Eurgh!

Simon Jorgen dibuat kesal dengan sikap Raiola. Menurutnya, harus ada aturan yang tegas soal kerja agen dan uang yang bisa didapatkan. Sebab, mengacu pada kasus Raiola, Jorgan menilai seorang agen bisa mencari 'tumpangan gratis' dari pemainnya.

"Jika orang cukup bodoh untuk ingin membayar pemain hampir satu juta pound per pekan dan jika mereka cukup bodoh untuk ingin membayar 200 juta pound untuk satu pemain, maka jika Anda melihat itu harus mengatakan 'eurgh!'," ucap Jordan pada talkSPORT.

"Harus ada kontrol atas apa yang diambil agen dari sepak bola dan apa yang harus mereka bayar untuk berada di sepak bola karena semua orang harus membayar untuk terlibat dalam sepak bola dengan satu atau lain cara."

"Mereka sepertinya mendapatkan tumpangan gratis," tegasnya.

Sumber: Sky Sports