Cerita di Balik Perekrutan Sarpreet Singh oleh Bayern Munchen

Cerita di Balik Perekrutan Sarpreet Singh oleh Bayern Munchen
Sarpreet Singh (c) AP Photo

Bola.net - Bisa dikatakan ini adalah transfer paling sensasional dalam catatan sejarah sepak bola Selandia Baru, tetapi seperti apa sebenarnya cerita di balik rekrutan baru Bayern Munchen, Sarpreet Singh?

Sarpreet Singh, gelandang serang muda kelahiran Selandia Baru, 20 Februari 1999 adalah pendatang baru di Bayern Munchen. Yang menarik dan berbeda dari Singh adalah, walau pun dia berkewarganegaraan Selandia Baru, tapi darah India mengalir di tubuhnya - yang tentu sudah bisa kita tebak dari lafal namanya.

Bagi pemain Asia khususnya sekitaran Asia Barat dan Asia Selatan untuk berkarir di Bundesliga memang bukanlah sesuatu yang asing. Sebelumnya Bundesliga pernah punya Ali Daei - legenda sepak bola Iran yang menghabiskan lima tahun karier sepak bolanya di sana. Sama seperti Daei, Singh memulai karirnya dari liga regional di negara asalnya sebelum menapakkan kakinya ke kancah Eropa.

Tentu bukan cerita di balik layar saja yang membuat Singh jadi pembicaraan para pengamat dan penikmat sepak bola di Eropa dan dunia. Pemuda kelahiran Auckland, Selandia Baru tersebut juga punya catatan statistik yang impresif sehingga membuat pemantau bakat Bayern terpesona dengan skill sepak bolanya. Kalian penasaran? Mari kita simak ulasan berikut.

1 dari 3 halaman

Catatan Perjalanan

Singh pindah ke klub Wellington Phoenix saat berusia 15 tahun, awalnya bermain untuk SSB dan akademi sepak bola lokal di sana. Dia melakukan beberapa tur ke luar negeri ke negara-negara seperti Inggris, Jerman dan Jepang, sebelum mendapatkan menit regulernya bersama dengan tim cadangan Phoenix di Selandia Baru.

Playmaker lincah dengan tinggi badan 170 sentimeter itu mengawali karier sepak bola seniornya sebagai pemain pengganti dalam pertandingan A-League melawan Melbourne City pada Februari 2017. Dia mencetak gol profesional pertamanya setahun kemudian dan menambahkan tiga gol lagi saat melawan Melbourne - sebelum musim 2017/18 berakhir.

Sejak itu performanya menanjak naik. Singh adalah pemain inti untuk tim utama pada musim 2018/19, membantu Phoenix lolos ke seri final A-League dengan lima gol dan tujuh assist dalam 25 penampilan. Ia sudah menjadi pemain internasional berpengalaman di tingkat remaja dan pemenang Piala Konfederasi Sepakbola U-20 periode 2016/17. Ia mendapatkan caps senior pertamanya bagi Selandia Baru dalam pertandingan persahabatan bulan Maret 2018 saat berhadapan dengan Kanada.

2 dari 3 halaman

The Butterfly

Jika Anda belum pernah melihat Singh beraksi sebelumnya, pastikan untuk melihat highlights-nya segera. Kecenderungannya untuk menari dan melayang-layang tanpa beban seperti kupu-kupu di sepertiga akhir lapangan hampir tak terkendali, ditambah dengan kemampuannya dalam melepas umpan tajam melewati sela-sela tersempit benteng pertahanan lawan sering membuat penunggu bangku cadangan lawan tercengang dengan jentikan cekatan kaki kirinya.

3 dari 3 halaman

Tahukah Kamu?

Menurut media Selandia Baru, Bayern pertama kali melihat sekilas kemampuan Singh ketika ia bermain melawan salah satu tim remaja Die Roten dalam tur ke Eropa. Dia baru berusia 11 tahun saat itu. Sembilan tahun kemudian, dia telah menjadi pemain pertama keturunan India dan pertama dari Selandia Baru yang mampu mengenakan kostum merah tersohor pemegang rekor juara Bundesliga terbanyak tersebut.