Bolanet Goes to Bundesliga: Belajar dari Bundesliga di Hari Pertama

Bolanet Goes to Bundesliga: Belajar dari Bundesliga di Hari Pertama
Daniel Parker dari Bundesliga (c) Asad Arifin

Bola.net - Sebuah kebanggaan bisa menjadi bagian dalam acara Bundesliga Media Visit yang digelar pada 22-26 Februari 2019. Bolanet menjadi satu dari dua media di Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mengintip dapur Bundesliga, salah satu kompetisi terbaik di dunia.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kami sampai di Munich pada Jum'at (22/2) pukul 6.20 waktu setempat. Setelah kami melakukan pemeriksaan paspor, akhirnya bisa keluar dari Munich International Airport, rupanya kami sudah disiapkan penjemput.

Mirip pada adegan sinetron awal tahun 2000-an, penjemput membawa kertas dengan tulisan dan logo khusus. Dalam hal ini tentu saja logo Bundesliga. Namanya Joseph, dia berkata jika sebenarnya dia adalah warga Inggris. Namun, dia sudah berada di Jerman cukup lama.

Joseph yang mengantar kami dari Bandara menuju ke Aloft Hotel. Joseph banyak memberi kami cerita soal Jerman, termasuk pengakuannya jika dia cukup dekat dengan beberapa pemain Bayern Munchen. Tapi, sebagai warga Inggris kelahiran Manchester, dia masih mengimani Manchester United sebagi klub kesukaannya.

Dari Munich International Airport menuju ke Aloft Hotel, ada beberapa tempat menarik yang kami lewati. Pertama, kami melewati Allianz Arena. Saat kami lewat, hari masih pagi dan hujan. Jadi, kami tidak bisa menikmati terangnya cahaya kandang Bayern Munchen tersebut.

Tempat kedua yang kami lewati adalah Olympiastadion. Letaknya tidak jauh dari Allianz Arena. Mirip dengan apa yang bisa kita saksikan di Jawa Timur antara Stadion Gelora Bung Tomo [markas Persebaya Surabaya] dan Stadion Gelora Joko Samudro [markas Persegres Gresik United]. Kedua Stadion hanya berjarak kurang lebih 3 km, dipisahkan Kali Lamong dan jalan tol.

Sementara, Allianz Arena dan Olympiastadion juga tidak berjarak jauh. Keduanya hanya berada di sisi jalan yang berbeda. Jika dari arah Bandara, maka Allianz Arena di sisi kanan dan Olympiastadion di sisi kiri. Keduanya juga pernah jadi markas Bayern Munchen. Bedanya, Olympiastadion sudah tidak dipakai Bayern lagi sejak tahun 2005.

Beranjak dari cerita tersebut, kami langsung masuk ke Aloft Hotel. Lokasinya sangat nyaman dan berada di tengah kota. Tidak salah Bundesliga memilih hotel tersebut untuk kami.

Setelah istirahat sejenak di hotel, kami mulai melanjutkan perjalanan ke Munich Workstyle. Kami mendapatkan banyak pemaparan dari Bundesliga soal apa yang sudah, sedang dan ingin mereka capai di masa depan. Setidaknya, ada empat pilar kunci Bundesliga yang menjadi andalan di masa depan.

Daniel Parker, International PR and Communications Bundesliga, menyebut jika empat hal tersebut adalah fans, atmosfer stadion, pengembangan usia muda dan aspek pertandingan.

"Fans di Bundesliga sungguh unik sekali, mungkin tidak ada di negara lain. Di sini, semua sangat gila sepak bola. Anda bisa dengan mudah menemukan orang berbicara Bundesliga di banyak tempat. Satu orang juga bisa mendukung sampai empat tim," ucap Parker.

Antusiasme fans di Jerman juga tidak lepas dari kebijakan klub yang tidak mematok harga tiket yang mahal. Sebagai catatan, harga tiket paling murah di Bundesliga adalah 26 euro. Sementara, di Italia paling murah adalah senilai 58 euro. Di Inggris, harga tiket paling murah yakni 62 euro.

Perbandingan harga tiket Bundesliga dengan liga top Eropa lainnya (c) Asad ArifinPerbandingan harga tiket Bundesliga dengan liga top Eropa lainnya (c) Asad Arifin

Lalu soal stadion. Ditunjuknya Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006 jadi tonggak penting. Sejak saat itu, ada pembangunan beberapa stadion di Jerman. Sebanyak 12 stadion dipakai oleh jerman untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Hal ini berdampak pada insfrastruktur klub-klub di Bundesliga yang semakin membaik.

Masih menurut Parker, Piala Dunia juga jadi momen emas bagi para suporter di Jerman. Pasalnya, ini juga menjadi momen semakin tingginya minat warga Jerman jadi pemain sepak bola. Kami juga siap dengan investasi dalam jumlah yang besar untuk peningkatan kualitas. "Dampaknya, banyak klub di Jerman yang punya siswa akademi dengan kualitas bagus," imbuhnya.

Selanjutnya adalah pertandingan. Ini adalah yang paling penting. Parker merasa jika pertandingan Bundesliga adalah yang paling atraktif, indikator yang dipakai adalah jumlah gol yang tercipta pada setiap laga. Hingga pekan ke-22 musim 2018/19, tercipta adalah 2,79 gol dalam satu pertandingan.

Sebagai penutup, Parker menjelaskan jika ada satu prinsip yang dianut oleh Bundesliga yakni selalu melihat ke depan. Mereka terbuka dengan segala macam perkembangan zaman, teknologi dan berbagai hal lain. Well, seperti apa masa depan Bundesliga, kita lihat saja ke depannya ya Bolaneters.