Juarai All England dan Kejuaraan Dunia, Ahsan/Hendra Bidik Olimpiade 2020

Juarai All England dan Kejuaraan Dunia, Ahsan/Hendra Bidik Olimpiade 2020
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan (c) PBSI

Bola.net - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses mengalami beberapa momen istimewa sepanjang 2019. The Daddies sukses berjaya di dua ajang bergengsi, yakni All England dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Pada 25 Agustus 2019, Hendra tepat berusia 35 tahun. Di kancah bulu tangkis, usia tersebut bukan lagi masa-masa emas.

Pada usia yang tak lagi muda, keduanya masih tampil kompetitif meladeni pemain-pemain muda hebat yang terus bermunculan bak cendawan di musim hujan. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Begitulah istilah yang tepat bagi Ahsan/Hendra yang baru kembali berpasangan tahun lalu.

Ahsan/Hendra memang tak selalu sukses di setiap turnamen yang mereka ikuti tahun ini. Tapi mereka berhasil bersinar di turnamen-turnamen akbar. All England dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis adalah dua dari sedikit turnamen yang gelarnya sangat diidam-idamkan setiap pebulu tangkis dunia.

Saat tampil di All England 2019, Ahsan/Hendra sebenarnya bukan favorit juara, namun mampu memberi kejutan dengan membawa pulang medali emas. Itu merupakan gelar kedua mereka di ajang All England. Sebelumnya mereka menjadi kampiun All England pada 2014. Di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019, mereka lagi-lagi bukan favorit utama.

Mereka hanya menempati unggulan keempat, namun saat ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, kandas di babak kedua, harapan publik Tanah Air berpindah ke pundak Ahsan/Hendra. The Daddies menjawab harapan itu dengan brilian.

Satu demi satu lawan yang menghalangi jalan ke podium utama mereka singkirkan. Puncaknya, mereka menundukkan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada duel final di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). Laga tersebut disudahi Ahsan/Hendra melalui pertarungan tiga gim, 25-23, 9-21, 21-15.

1 dari 3 halaman

Persembahan untuk Indonesia

Ahsan/Hendra total telah mengoleksi tiga medali Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dua gelar yang lain mereka raih pada 2013 dan 2015. Keduanya juga tercatat tak pernah mengalami kekalahan saat turun ambil bagian. Sebagai pasangan ganda putra Ahsan/Hendra selalu menang, yaitu pada 2013, 2015, dan 2019.

“Tidak menyangka (bisa mencetak sejarah) kami tidak mikir ke situ. Yang penting datang ke sini kami mau fight, kami mau berjuang. Hasilnya kami tidak tahu juga, sekarang masih banyak pemain juga, tapi kami tetap berusaha yang terbaik. Yang pasti gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia yang baru merayakan hari kemerdekaan,” ujar Ahsan lewat rilis dari PBSI.

Setelah mengawinkan gelar All England dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019, Ahsan/Hendra digadang-gadang bisa kembali berjaya di ajang yang lebih prestisius, Olimpiade Tokyo 2020. Mereka masih menyimpan rasa penasaran untuk merebut medali emas. Sebagai pasangan, The Daddies belum mengoleksi gelar paling bergengsi itu.

Hendra sudah mencicipi titel bergengsi tersebut pada 2008, tapi saat masih berpasangan dengan Markis Kido. Kans Ahsan/Hendra berkiprah di Olimpiade 2020 juga terbuka lebar. Saat ini, mereka menempati ranking dua dunia, tepat di bawah Kevin/Marcus yang bercokol di puncak.

Setiap negara berhak mengirimkan maksimal dua wakil di masing-masing sektor, tentu yang rankingnya masuk kriteria lolos Olimpiade. Jika komposisi ranking tak banyak berubah, kemungkinan Ahsan/Hendra akan menjadi wakil Indonesia mendampingi Kevin/Marcus.

2 dari 3 halaman

Bicara Kans ke Olimpiade 2020

Apa harapan Ahsan/Hendra dalam perburuan tiket ke Olimpiade 2020? "Harapannya yang dikirim ke Olimpiade Tokyo ya sesuai ranking terbaik saja. Tapi, untuk hal ini, tanya PBSI saja," kata Hendra, beberapa waktu lalu.

Sama seperti Hendra, Ahsan juga mengakui salah satu target mereka adalah tampil di Olimpiade 2020, namun menyadari perjalanan ke sana masih panjang. Perburuan tiket Olimpiade masih berlangsung cukup lama, hingga pertengahan tahun depan. Ahsan menyadari apa pun masih bisa terjadi.

"Pertandingan masih banyak, apa saja masih mungkin terjadi. Yang terpenting kami selalu jaga motivasi, karena targetnya memang ingin tampil di Olimpiade. Kami berharap ke depan bisa terus bermain konsisten," ungkap Ahsan.

Jadi, mampukah Ahsan/Hendra menggenapi prestasi apik tahun ini dengan merebut medali emas Olimpiade 2020? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

3 dari 3 halaman

Prestasi Ahsan/Hendra Sepanjang 2019

  • Indonesia Masters : runner up
  • All England: juara
  • Swiss Terbuka: perempat final
  • Malaysia Terbuka: perempat final
  • Singapura Terbuka: runner up
  • Kejuaraan Asia: 16 besar
  • Selandia Baru Terbuka: juara
  • Australia Terbuka: perempat final
  • Indonesia Terbuka: runner up
  • Jepang Terbuka: runner up
  • Thailand Terbuka: babak pertama
  • Kejuaraan Dunia: juara

Sumber: PBSI/Disadur dari: Bolacom/Penulis: Yus Mei Sawitri/Editor: Yus Mei Sawitri dan Wiwig Prayugi/Published: 26 Agustus 2019