Jonatan Christie Akui Tak Mudah Lawan Brian Yang di Piala Sudirman 2021

Jonatan Christie Akui Tak Mudah Lawan Brian Yang di Piala Sudirman 2021
Jonatan Christie (c) PBSI

Bola.net - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie gagal menang dalam penampilan perdananya di Piala Sudirman 2021. Ia harus rela kalah dari wakil Kanada, Brian Yang, dalam babak penyisihan Grup C dengan skor 21-9, 22-20, 21-18 di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Senin (27/9/2021).

Kekalahan Jonathan membuat Indonesia sempat tertinggal 1-2 dari Kanada. Pada partai pertama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang atas B.R. Sankeerth/Nyl Yakura dengan 21-16 dan 21-10. Pada partai kedua, yakni tunggal putri, Ester Nurumi Tri Wardoyo kalah dari Rachel Chan dengan 22-24, 21-8, 21-18.

Untungnya, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu membekuk Rachel Chan/Catherina Choi dengan 21-16 dan 21-10. Begitu juga ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menang atas B.R Sankeerth/Crystal Lai dengan 21-14 dan 21-10. Indonesia pun menang 3-2 dan lolos ke perempat final.

1 dari 2 halaman

Hadapi Lawan Sulit

Hadapi Lawan Sulit

Jonatan Christie (c) PBSI

"Terus terang saya merasa kecewa karena kekalahan ini dan tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya minta maaf atas kegagalan ini," sebut Jonatan usai laga.

Menurut Jonatan, tidak mudah menghadapi Brian Yang yang mulai menanjak di Olimpiade 2020. Pemain berusia 19 tahun itu membuat unggulan Chinese Taipei, Chou Tien Chen pontang-panting di babak penyisihan grup.

Jonatan pun menyadari Brian Yang bukan lawan mudah saat melihat rekaman video ketika Brian berhadapan dengan Anders Antonsen pada laga Minggu (26/9/2021).

"Saya memang kalah dan banyak pelajaran dipetik. Ketika unggul dan sempat kehilangan satu poin di gim kedua, seharusnya saya tidak perlu mengubah strategi dengan bermain cepat yang menjadi kesukaan Brian. Sebagai pemain dia memiliki track record yang juga tidak jelek-jelek amat," sebut 'Jojo'.

2 dari 2 halaman

Sesalkan Tak Ada Teknologi Hawkeye

Satu hal yang disesalkan oleh Jonatan adalah tidak diterapkannya teknologi mata elang di Lapangan 3. Ketika ada keputusan hakim garis seperti yang dirasakan di poin terakhir, dirinya tidak bisa meminta review.

"Bukan soal kalah, tetapi kejuaraan sebesar ini harusnya seluruh lapangan ada teknologi hawkeye agar pertandingan lebih fair," ujar Jojo.

Disadur dari: Bolacom (Wiwig Prayugi) | Dipublikasi: 28 September 2021