Gara-Gara Covid-19, PBSI Maju Mundur Soal Tiga Agenda Rutin Akhir Tahun

Gara-Gara Covid-19, PBSI Maju Mundur Soal Tiga Agenda Rutin Akhir Tahun
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (c) PBSI

Bola.net - Pandemi Covid-19 membuat tiga agenda rutin PBSI pada akhir tahun ini belum bisa dipastikan bakal digelar atau tidak. Tiga agenda itu adalah Kejuaraan Nasional, Musyawarah Nasional/Musyawarah Kerja Nasional, dan Promosi & Degradasi atlet.

Seperti diketahui, masa kepengurusan Ketua Umum PBSI Wiranto bakal habis akhir tahun ini, dan Munas untuk memilih pemimpin periode selanjutnya harusnya digelar akhir tahun ini. PBSI pun meminta penundaan pada KONI paling lama enam bulan. Achmad Budiharto selaku Sekjen PBSI mengaku belum mendapat respons.

"KONI sudah mengirim surat untuk mengingatkan PBSI mengenai periode kepengurusan yang selesai akhir tahun ini. Tapi waktu itu wabah COVID-19 belum berkembang. Setelah ada pandemi dan melihat situasi, ketua umum meminta izin perpanjangan paling lama selama enam bulan, dan sampai sekarang kami belum mendapat jawaban dari KONI," tuturnya.

Pelaksanaan Munas akan membawa perubahan pada komposisi pengurus PBSI yang biasanya juga berpengaruh pada komposisi pelatih dan atlet Pelatnas. Hal inilah yang harus diantisipasi mengingat kemungkinan tahun depan akan banyak sekali gelaran-gelaran besar yang akan dilangsungkan, seperti Olimpiade, Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia.

1 dari 3 halaman

Semua Saling Tunggu

Sementara itu, batalnya sebagian besar turnamen di tahun ini membuat PBSI juga kesulitan menentukan kriteria promosi dan degradasi. Salah satu penilaian penampilan atlet adalah capaian mereka di turnamen-turnamen yang mereka ikuti. Tanpa turnamen, PBSI tidak punya dasar yang kuat untuk merumuskan penilaian.

"Situasi saat ini masih tidak menentu, jadi semua saling menunggu, belum ada keputusan mengenai promosi dan degradasi. Kalau menurut AD/ART seharusnya ada promosi dan degradasi di setiap akhir tahun, tapi kami sulit menentukan dasarnya karena atlet tidak mengikuti turnamen," ujar Budiharto.

Capaian di Kejuaraan Nasional yang menjadi salah satu penilaian PBSI dalam promosi dan degradasi, juga tidak bisa jadi acuan karena kejurnas belum pasti bisa diadakan akibat Covid-19.

2 dari 3 halaman

Mapping Strategi PBSI Tahun 2021

PBSI juga mangantisipasi padatnya rencana pertandingan di tahun 2021 dengan menyusun strategi pengiriman pemain dengan skala prioritas.

"Pertama, kami harus lihat dulu jadwal dari BWF seperti apa, dari situ bisa ditentukan strategi untuk menentukan target-target yang utama," kata Budiharto.

Prioritas utama PBSI tahun depan tentunya adalah olimpiade, di posisi kedua adalah Piala Thomas & Uber dan di posisi ketiga Piala Sudirman, selanjutnya adalah kejuaraan-kejuaraan perorangan seperti kejuaraan dunia dan All England.

Disadur dari: Bolacom (Gregah Nurikhsani) | Dipublikasi: 27 September 2020