Carolina Marin Tak Tutup Kans Jadi Pelatih Bulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia

Carolina Marin Tak Tutup Kans Jadi Pelatih Bulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia
Carolina Marin saat berlaga di Indonesia Masters 2023 (c) Bola.net/Muhammad Iqbal Ichsan

Bola.net - Pebulu tangkis tunggal putri andalan Spanyol, Carolina Marin, baru-baru ini mengungkapkan momen paling berkesan yang ia dapatkan selama berlaga di Indonesia. Selain itu, Marin juga mengaku takkan menutup peluang menjadi pelatih tunggal putri Indonesia pada masa mendatang, meski saat ini masih fokus menjadi pemain.

Hal ini dinyatakan Marin dalam jumpa pers pengumuman perpanjangan kolaborasi antara dirinya dan La Liga di Madrid, Spanyol, pada Rabu (8/3/2023). Kolaborasi yang dimulai pada 2017 ini, bertujuan untuk terus mempopulerkan dan mengembangkan olahraga bulu tangkis, baik di Spanyol maupun negara-negara Asia.

Marin, yang kini berusia 29 tahun, merupakan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, sekaligus empat kali juara dunia. Beberapa waktu lalu, Marin juga sempat mampir ke Istora Senayan, Jakarta, untuk berlaga di Indonesia Masters 2023. Ia berhasil mencapai final, tetapi kalah di tangan An Se Young dalam tiga set.

1 dari 2 halaman

Kagumi Antusias Fans Bulu Tangkis di Indonesia

Kagumi Antusias Fans Bulu Tangkis di Indonesia

Carolina Marin saat menjadi runner up sektor tunggal putri di Indonesia Masters 2023. (c) Bola.net/Muhammad Iqbal Ichsan

Lewat Instagram, Marin  kerap mengaku kagum pada fans bulu tangkis di Indonesia, bahkan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara favoritnya. Ia pun menyatakan punya beberapa momen tak terlupakan ketika berlaga di Indonesia. Ia merasa kagum pada fans Tanah Air yang setia mendukung meski ia kalah.

"Momen paling berkesan yang saya dapat di Indonesia adalah ketika saya merebut gelar juara saya yang kedua di Jakarta. Selain itu, ada dukungan yang sangat masif. Mungkin itu karena mereka berada di rumah sendiri, jadi dukungannya besar pula. Fans di sana benar-benar mencintai bulu tangkis dan selalu memenuhi tribun-tribun," ujar Marin.

"Jika saya tidak salah ingat, pada 2017, saya mengalami kekalahan di babak semifinal dari pemain China dalam tiga set. Kala itu, saya sangat marah karena kalah. Namun, saya juga senang karena 70.000 orang di tribun menyerukan nama saya. Padahal, saya kalah. Itu adalah momen yang takkan pernah saya lupakan," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Akankah Jadi Pelatih Tunggal Putri di Indonesia?

Akankah Jadi Pelatih Tunggal Putri di Indonesia?

An Se Young (kanan) dan Carolina Marin (kiri) usai menjadi juara dan runner up sektor tunggal putri Indonesia Masters 2023. (c) Bola.net/Muhammad Iqbal Ichsan

Marin juga mengomentari peluangnya menjadi pelatih bulu tangkis di Indonesia, mengingat sektor tunggal putri saat ini kerap sulit digeluti pemain Tanah Air. Pebulu tangkis yang mengidolakan Rafael Nadal ini mengaku masih belum terpikir untuk menjadi pelatih, tetapi takkan menutup kemungkinan pada masa-masa mendatang.

"Saya takkan berkata 'tidak' kepada apa pun yang berhubungan dengan olahraga yang saya. Namun, saat ini kans jadi pelatih belum saya pikirkan. Sederhana saja, itu karena saya masih aktif berkompetisi di level yang sangat tinggi. Jadi, saat ini, saya masih fokus berkompetisi sebagai pemain demi terus berkembang," tuturnya.

"Namun, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Saat ini, saya masih ingin berada di Spanyol, karena ada banyak hal yang harus saya lakukan di sini. Saya masih ingin terus berkembang, tetapi jika saya bisa memberikan bantuan kepada Indonesia dengan cara apa pun, mengapa tidak?" pungkas Marin.