Butuh Venue Lebih Besar: 2023 Bisa Jadi Edisi Terakhir Indonesia Open di Istora Senayan

Butuh Venue Lebih Besar: 2023 Bisa Jadi Edisi Terakhir Indonesia Open di Istora Senayan
Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto vs Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi di Indonesia Open 2023 di Istora Senayan (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Turnamen bulu tangkis bergengsi, Indonesia Open 2023, pada 13-18 Juni 2023, bisa menjadi turnamen badminton terakhir yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Mulai 2024, ajang berlevel Super 1000 ini rencananya berpindah arena.

Dari Istora Senayan, Indonesia Open akan dipindahkan ke arena yang ukuran dan kapasitas penontonnya jauh lebih besar, yakni Indoor Multifunction Stadium (IMS). Uniknya, IMS juga masih berada di Kompleks Gelora Bung Karno.

Hal ini pun dinyatakan oleh ketua panitia pelaksana Indonesia Open 2023, Armand Darmadji. Ia mengajak fans bulu tangkis Tanah Air untuk memadati Istora Senayan untuk menonton Indonesia Open edisi kali ini sebelum turnamen itu pindah venue.

1 dari 2 halaman

IMS Berkapasitas Jauh Lebih Besar

IMS Berkapasitas Jauh Lebih Besar

Menpora RI Dito Ariotedjo mengunjungi Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta. (c) Bola.com/Dok. Perbasi

"Ini mungkin bisa menjadi Indonesia Open terakhir di Istora sebelum nanti kami pindah ke arena baru. Mungkin nanti akan bernama Indonesia Arena yang juga terletak di kompleks GBK," ujar Armand dalam konferensi pers yang digelar di Istora Senayan, Senin (12/6/2023) siang.

Indonesia Open dan turnamen bulu tangkis level internasional lain yang digelar di Indonesia memang dirasa memerlukan arena yang lebih besar. Istora Senayan sendiri saat ini berkapasitas sekitar 7.000 orang dan dinilai terlalu kecil.

Sementara itu, IMS jauh lebih besar. Arena tersebut mampu menampung lebih dari 16.000 penonton. "Kalau buat konfirmasi atau tidak, selama stadionnya siap, kita pasti pindah ke sana," lanjut Arman.

2 dari 2 halaman

Harus Berkorban Kursi di Istora Senayan

Harus Berkorban Kursi di Istora Senayan

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi saat berlaga di Indonesia Open 2023 (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Armand menyatakan pihaknya tak bisa memanfaatkan semua kursi yang tersedia di Istora Senayan untuk penonton. Ada sekitar 1000 kursi yang harus dikorbankan untuk keperluan penyiaran, sponsor, dan lainnya. Alhasil, animo masyarakat yang besar tak semuanya bisa ditampung.

"Di Istora kami hanya bisa pakai enam ribu kursi yang ada, sisanya keperluan FOH dan perangkat pertandingan. Dengan adanya stadion multifungsi yang baru kita bisa pindah ke sana. Animo masyarakat juga sangat besar sehingga kami akan pindah ke sana kalau lokasinya siap," jelasnya.

Disadur dari: Bola.com (Hery Kurniawan) | Dipublikasi: 12 Juni 2023