
Bola.net - Unggulan ketiga asal China, Li Xuerui, mengalahkan rekan senegaranya - unggulan teratas Wang Yihan, 21-15, 21-23, 21-17. Hasil itu membuatnya meraih medali emas Olimpiade cabang bulu tangkis tunggal putri.
Wang meneteskan air mata di podium yang sama di Wembley Arena, tempat ia memastikan gelar dunia pada tahun lalu. "Tentu saja memenangi medali emas adalah momentum menyenangkan, namun kejayaan mestinya bukan hanya dimiliki diriku sendiri namun tim," kata Li.
"Bersama dengan rekan setimku, kami tampil brilian dan memberi pertandingan menarik kepada para penonton." Kesuksesan Li hanyalah salah satu dari serangkaian kejutan dari dirinya.
Perempuan dari Chongqiing ini adalah pilihan di 'menit-menit terakhir' di tim Olimpiade yang awalnya lebih memfavoritkan Wang Shixian, mantan pebulu tangkis peringkat satu dunia, yang sebelumnya telah ditaklukkannya pada All-England Terbuka Maret silam.
Dari awal final Olimpiade, terdapat tanda-tanda bahwa Li kemungkinan akan mengalahkan sang favorit juara. Ia unggul 12-17 dan 15-8, bergerak lebih baik daripada lawannya, dan bereaksi lebih cepat pada pertukaran pukulan di lapangan tengah. Saat ia unggul 17-9, dengan serangkaian pukulan bersih menyusul pertarungan ketat di dekat net, kelihatannya Li akan mengalahkan sang juara dunia.
Namun Wang memberi perlawanan keras, mengejar sampai skor menjadi 19-15, sebelum kalah di game pertama - meski ia mendapat keuntungan karena baru mengeluarkan banyak energi di akhir game.
Wang juga mengeluarkan banyak energi potensial ketika mengamankan satu match point saat skor menunjukkan 19-20 di game kedua, setelah reli-reli panjang dan melelahkan, dan kemudian match point lain pada 20-21, dengan pukulan mematikan setelah memaksa Li mengangkat kok dari tengah lapangan.
Keberhasilan 'lolos dari maut' memberi momentum pada Wang, dan ia melaju dengan skor 9-5 pada penentuan, namun ia terlalu lambat, dan ia lebih mengandalkan determinasinya, daripada kekuatan serangannya yang membuat ia mampu bertahan sejauh ini.
Li mendapatkan tujuh poin berturut-turut, dan membangun keunggulan empat poin sebelum Wang kembali melawan untuk mencapai skor 17-17. Ia hanya memiliki sedikit tenaga yang tersisa untuk menahan serangan yang diberikan lawannya yang lebih muda, dan pada kali ini ia gagal bangkit dari ketinggalan. (afp/row)
Wang meneteskan air mata di podium yang sama di Wembley Arena, tempat ia memastikan gelar dunia pada tahun lalu. "Tentu saja memenangi medali emas adalah momentum menyenangkan, namun kejayaan mestinya bukan hanya dimiliki diriku sendiri namun tim," kata Li.
"Bersama dengan rekan setimku, kami tampil brilian dan memberi pertandingan menarik kepada para penonton." Kesuksesan Li hanyalah salah satu dari serangkaian kejutan dari dirinya.
Perempuan dari Chongqiing ini adalah pilihan di 'menit-menit terakhir' di tim Olimpiade yang awalnya lebih memfavoritkan Wang Shixian, mantan pebulu tangkis peringkat satu dunia, yang sebelumnya telah ditaklukkannya pada All-England Terbuka Maret silam.
Dari awal final Olimpiade, terdapat tanda-tanda bahwa Li kemungkinan akan mengalahkan sang favorit juara. Ia unggul 12-17 dan 15-8, bergerak lebih baik daripada lawannya, dan bereaksi lebih cepat pada pertukaran pukulan di lapangan tengah. Saat ia unggul 17-9, dengan serangkaian pukulan bersih menyusul pertarungan ketat di dekat net, kelihatannya Li akan mengalahkan sang juara dunia.
Namun Wang memberi perlawanan keras, mengejar sampai skor menjadi 19-15, sebelum kalah di game pertama - meski ia mendapat keuntungan karena baru mengeluarkan banyak energi di akhir game.
Wang juga mengeluarkan banyak energi potensial ketika mengamankan satu match point saat skor menunjukkan 19-20 di game kedua, setelah reli-reli panjang dan melelahkan, dan kemudian match point lain pada 20-21, dengan pukulan mematikan setelah memaksa Li mengangkat kok dari tengah lapangan.
Keberhasilan 'lolos dari maut' memberi momentum pada Wang, dan ia melaju dengan skor 9-5 pada penentuan, namun ia terlalu lambat, dan ia lebih mengandalkan determinasinya, daripada kekuatan serangannya yang membuat ia mampu bertahan sejauh ini.
Li mendapatkan tujuh poin berturut-turut, dan membangun keunggulan empat poin sebelum Wang kembali melawan untuk mencapai skor 17-17. Ia hanya memiliki sedikit tenaga yang tersisa untuk menahan serangan yang diberikan lawannya yang lebih muda, dan pada kali ini ia gagal bangkit dari ketinggalan. (afp/row)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Dunia Lainnya 4 Agustus 2012 11:10
-
Bulu Tangkis 3 Agustus 2012 21:00
-
Bulu Tangkis 3 Agustus 2012 20:15
-
Basket 3 Agustus 2012 17:15
-
Bola Dunia Lainnya 3 Agustus 2012 14:20
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 03:00
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
BERITA LAINNYA
-
bulutangkis 20 Maret 2025 08:35
-
bulutangkis 20 Maret 2025 08:35
-
bulutangkis 20 Maret 2025 08:28
-
bulutangkis 19 Maret 2025 16:40
-
bulutangkis 19 Maret 2025 08:35
-
bulutangkis 19 Maret 2025 08:35
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...