5 Pebulu Tangkis Bimbingan PB Djarum yang Sukses Harumkan Indonesia

5 Pebulu Tangkis Bimbingan PB Djarum yang Sukses Harumkan Indonesia
Kevin Sanjaya Sukamuljo (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Tak pelak lagi bahwa PB Djarum merupakan salah satu klub bulu tangkis terbaik di Indonesia. Banyak atlet kenamaan yang diproduksi klub berbasis Kudus, Jawa Tengah itu. Kesuksesan ini tak lepas dari sistem pembinaan di PB Djarum.

PB Djarum sukses melahirkan pemain karena setiap tahun menggelar audisi dan menyediakan beasiswa demi menyaring pemain berbakat dari berbagai daerah. Mereka pun memiliki fasilitas bintang lima di Kudus untuk para atlet. Selain GOR mewah, PB Djarum juga punya asrama untuk para atlet binaannya mulai level U-12 sampai U-24.

Sayangnya, pada tahun 2020 nanti, pencarian bakat atlet muda di bidang bulu tangkis ini resmi ditiadakan. Tahun 2019 ini menjadi terakhir kalinya ajang pencarian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis dari PB Djarum digelar.

Keputusan ini diambil PB Djarum usai munculnya polemik terkait tuduhan eksploitasi anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuding PB Djarum mengeksploitasi anak lewat audisi bulu tangkis demi promosi merek dagangnya. Akibatnya, PB Djarum memutuskan menghentikan program tersebut.

Di balik itu tidak bisa dimungkiri bahwa PB Djarum sudah banyak menghasilkan atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

1 dari 5 halaman

Kevin Sanjaya Sukamuljo

Kevin Sanjaya Sukamuljo

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon (c) Inasgoc/Antara

Kevin merupakan atlet kelahiran asal Banyuwangi, 2 Agustus 1995. Setelah ditempa oleh tangan dingin para pelatih di PB Djarum sejak tahun 2007, Kevin pun sukses meraih banyak gelar dan medali. Ia saat ini dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon di nomor ganda putra.

Kevin merupakan pebulu tangkis peringkat 1 dunia bersama Marcus di sektor ganda Putra. Pada tahun 2017, bersama Marcus, ia mendapatkan penghargaan dari BWF sebagai pemain badminton terbaik ganda putra masa kini.

2 dari 5 halaman

Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan (c) Bola.com/Yoppy Renato

Mohammad Ahsan baru-baru ini bersama pasangannya di ganda putra, Hendra Setiawan, meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Pada tahun 2007 ia bergabung dengan PB Djarum dan mengasahnya menjadi salah satu juara dunia.

Atas prestasinya, PB Djarum melalui Djarum Foundation memberikan apresiasi terhadap Ahsan yang berprestasi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Ahsan mendapatkan hadiah uang dengan jumlah Rp550 juta.

3 dari 5 halaman

Tontowi Ahmad

Tontowi Ahmad

Winny Oktavina Kandow dan Tontowi Ahmad (c) Bola.com/Yoppy Renato

Tontowi Ahmad yang lahir di Banyumas, 18 Juli 1987 lalu ini merupakan pemain bulu tangkis ganda campuran Indonesia. Ia bergabung ke klub PB Djarum di Kudus pada 2005. Tontowi mulai terkenal di dunia bulu tangkis pada tahun 2010 ketika ia dipasangkan dengan bintang ganda campuran Liliyana Natsir.

Tontowi menikah dengan Michelle Harminc pada 2 Agustus 2014 dan telah memiliki anak bernama Danish Arsenio Ahmad. Tontowi menjadi salah satu pemain Indonesia yang berhasil merasakan gelar juara di All England dan Juara BWF World Championships.

4 dari 5 halaman

Alan Budi Kusuma

Alan Budi Kusuma

Alan Budi Kusuma (c) AFP

Alan Budi Kusuma merupakan salah satu mantan atlet bulu tangkis yang juga mengharumkan nama baik Indonesia di dunia bulu tangkis. Alumni asal PB Djarum ini sukses meraih Medali Emas Olimpiade 1992 dan pernah menjadi Juara Thomas Cup 1996. Alan menjadi sederet pemain jebolan PB Djarum yang berprestasi.

5 dari 5 halaman

Liem Swie King

Salah satu legenda bulu tangkis Tanah Air ialah Liem Swie King. Mulai bermain bulu tangkis sejak kecil atas dorongan orangtuanya di kota kelahiran Kudus, Swie King yang lahir 28 Februari 1956 akhirnya masuk ke dalam klub PB Djarum yang banyak melahirkan para pemain nasional. Kalau berbicara tentang prestasi, Liem Swie King punya sederet prestasi yang luar biasa.

Sederet piala yang telah diboyongnya yaitu All England tahun 1978, 1979 dan 1981. Tak hanya itu, Liem Swie King juga menjuarai gelaran Thomas Cup 1976, Thomas Cup 1979, Thomas Cup 1984.

Disadur dari: Liputan 6/Penulis: Heri Setiawan/Editor: Septika Shidqiyyah/Dipublikasi: 9 September 2019