The King, Bukan Film Dokumenter Pertama Jari Litmanen

The King, Bukan Film Dokumenter Pertama Jari Litmanen
Jari Litmanen (c) Eggi Paksha
Bola.net - Unjuk kebolehan berakting di depan layar kamera, ternyata bukan hal baru bagi legenda sepak bola asal Finlandia, Jari Litmanen.

Pria kelahiran Hollola, Finlandia, 20 Februari 1971 tersebut, kini ikut meramaikan Festival Film Eropa atau dikenal Europe on Screen (EOS) melalui film dokumenternya berjudul Kuningas Litmanen atau The King- Jari Litmanen.

Diceritakannya, jauh sebelumnya sudah pernah terlibat dalam kegiatan film serupa ketika memperkuat klub Ajax Amsterdam pada tahun 1990-an.

Litmanen, tergolong berhasil menjadi salah satu legenda sepak bola dalam sejarah Ajax, yang dibelanya selama tujuh musim, 1992-1999. Ketika itu, ia sukses dengan mencetak 126 gol termasuk 24 gol di ajang kompetisi Eropa (rekor pemain Ajax).

Dirinya juga berperan besar membantu Ajax menjuarai Liga Champions 1994-1995 dan Juara Dunia Antar Klub 1995, yang mengantarkannya ke posisi ketiga Pemain Terbaik Eropa pada tahun 1995.

"Tapi, durasinya cukup pendek dan saya juga sudah lupa judulnya," ujar pemain yang mampu menjadi gelandang menyerang dan striker tersebut.

Ketika itu, Litmanen menceritakan, hanya setengah hati dalam melakukan proses pembuatan film dokumenter pertamanya. Sebab, dirinya merasa belum pantas dan memenuhi kriteria sebagai sosok legenda yang kisahnya patut diceritakan dalam sebuah film.

"Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan memiliki film dokumenter yang menceritakan kehidupan pribadi. Tapi sekarang, harus diakui sebagai sesuatu yang luar biasa," kata pesepakbola yang memulai debut internasionalnya bersama Timnas Finlandia pada 22 Oktober 1989 tersebut.

The King- Jari Litmanen akan ditayangkan dalam penyelenggaraan EOS yang berlangsung di Jakarta, mulai 3-24 Mei mendatang. Film tersebut, merupakan satu dari 72 film dari 30 negara Eropa yang akan diputar sepanjang festival.

Film tersebut, dilaporkan berhasil menggaet sebanyak 12 ribu penonton dan memecahkan rekor film dokumenter Finlandia. Film arahan sutradara Arto Kiskonen tersebut, ditayangkan secara internasional melalui Festival Dokumenter Internasional Amsterdam (IDFA) dan salah satu festival film dokumenter terbesar di dunia.

Semua film yang ditayangkan dalam festival tersebut, dapat dinikmati secara gratis. Film-film tersebut akan ditayangkan di Erasmus Huis, Goethe Haus, Instituto Italiano, IFI Salemba, SAE Jakarta, dan Tugu Kuntskring Paleis (dulu Buddha Bar). Dari sisi jumlah film yang ditampilkan, penyelenggaraan EOS juga mengalami peningkatan. Contohnya, pada tahun lalu hanya terdapat 50 film, namun kini mencapai 72.

Selain pemutaran film, dalam festival tersebut juga ada workshop tentang tata suara dan sound mixing dari Peter Warnier. Selain di Jakarta, EOS yang tahun ini telah memasuki penyelenggaraan ke-13, juga berlangsung di Bandung, Medan, Denpasar, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. (esa/dzi)

Berita Terkait