Sisi Lain Pesepakbola: Beratnya Perjuangan Ilkay Gundogan Melawan Kesendirian

Sisi Lain Pesepakbola: Beratnya Perjuangan Ilkay Gundogan Melawan Kesendirian
Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan (c) MCFC

Bola.net - Ilkay Gundogan adalah seorang pesepakbola asal Jerman yang sekarang memperkuat klub besar Inggris, Manchester City. Terhitung sudah empat tahun dirinya bermain bersama klub berjuluk the Citizens tersebut.

Gundogan turut berjasa membawa Manchester City meraih kesuksesan dalam empat tahun terakhir. Sebanyak delapan gelar telah ia persembahkan, termasuk dari ajang Premier League yang didapatkan dalam dua musim terakhir.

Gelandang berumur 29 tahun itu tidak hanya menyumbang prestasi untuk Manchester City. Bahkan di klub sebelumnya, Borussia Dortmund, ia mampu mempersembahkan total tiga trofi termasuk dari Bundesliga di musim 2011/12 lalu.

Karir Gundogan di dunia sepak bola bisa dikatakan gemilang. Namun mungkin tak banyak yang tahu bahwa dirinya pernah mencapai titik terendah di dalam hidupnya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Pentingnya Orang Terdekat

Karir Gundogan bersama Manchester City berlangsung dengan sangat gemilang. Namun tidak banyak yang tahu kalau dirinya harus berjuang menghadapi kesendirian di negara orang.

Ia memiliki kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya dalam serial enam bagian serial #Soundofsupport gagasan asosiasi Heads Up. Pada serial tersebut, ia menceritakan keluh kesahnya kepada rekan setimnya, Phil Foden.

"Fakta bahwa saya menghabiskan banyak waktu sendirian selama lockdown telah menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki sosok terkasih di dekat anda," ungkapnya kepada Foden.

"Saya mungkin bukan orang terbaik dari segi menghubungi orang lain, namun pada saat itu saya terus berbicara lewat telepon, terutama dengan orang tua saya," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Gundogan Belajar Banyak

Ternyata, Gundogan bukan tipikal orang yang mudah untuk mencurahkan isi hatinya. Ia kerap memendam masalah sebab ia percaya bahwa orang lain hanya menginginkan kabar baik terlontar dari mulutnya.

"Terkadang saat anda mendapati pertandingan atau momen yang buruk, anda jadi memikirkan banyak hal saat berada di rumah. Begitulah manusia - anda akan selalu merasa lebih nyaman berbicara soal hal positif," tambahnya.

"Saya belajar bahwa berbicara soal hal sulit atau masalah, problematika, membuat saya secara personal selalu merasa terlepaskan setelahnya. Saya merasa ringan, seolah sudah kehilangan berat badan," pungkasnya.

Gundogan berhasil melewati masa-masa sulitnya, begitu juga dengan Bolaneters sekalian. Masa pandemi ini berat, tetapi jangan sampai kehilangan harapan, ya! Badai pasti berlalu, kok.

(Sky Sports)