Potret Masa Kecil Para Rider MotoGP, Masih Imut Sudah Naik Motor

Potret Masa Kecil Para Rider MotoGP, Masih Imut Sudah Naik Motor
Valentino Rossi (c) AP Photo

Bola.net - Melihat para rider MotoGP menantang bahaya dengan kecepatan tinggi di atas motor dan di sirkuit-sirkuit terbaik, terkadang membuat penggemar lupa bahwa mereka harus melewati jalan panjang menuju pentas dunia.

Banyak pebalap yang bahkan sudah punya ambisi tinggi sejak mereka masih balita. Beberapa di antaranya sudah mulai belajar naik motor sejak usia 3-5 tahun dan langsung ikut di kejuaraan-kejuaraan junior nasional.

Ada pula yang menyukai dunia balap karena diperkenalkan dengan motor sejak masih kecil, ada pula yang menyukai balap motor karena sang ayah merupakan penggemar MotoGP, dan ada juga yang menyukai balap motor karena sang ayah bekerja di paddock MotoGP sejak lama.

Berikut potret-potret masa kecil para rider MotoGP, yang sejak kecil sudah punya jiwa kompetisi yang tinggi.

1 dari 9 halaman

Jack Miller

Sejak anak-anak, Jack Miller telah menggeluti dunia motocross, namun saat berusia 11 tahun, ia banting setir ke dunia road race. Pada 2009, saat berusia 14 tahun, ia berkesempatan menonton MotoGP di Phillip Island, Australia, dan diperbolehkan menaiki motor YZR-M1 milik Valentino Rossi.

View this post on Instagram

A post shared by Jack Miller (@jackmilleraus) on

2 dari 9 halaman

Fabio Quartararo

Sepertinya seisi paddock MotoGP sudah paham betul bahwa Fabio Quartararo merupakan penggemar berat Valentino Rossi sejak anak-anak. Di sela kesibukannya berkompetisi di kejuaraan nasional Spanyol, rider Prancis ini kerap nonton MotoGP dan selalu meminta ayahnya untuk memotret dengan memorabilia Rossi di mana-mana.

3 dari 9 halaman

Valentino Rossi

Sebelum serius menggeluti dunia balap motor seperti sang ayah, Graziano Rossi, Valentino Rossi sejatinya sempat serius ingin menjadi pebalap mobil hingga pernah ikut di kejuaraan-kejuaraan gokart nasional. Lewat Instagramnya, Rossi pun sempat mengunggah video cuplikan dirinya sedang beraktivitas di trek gokart.

4 dari 9 halaman

Maverick Vinales

Sejak usia belia Maverick Vinales memang dikenal punya ambisi yang tinggi untuk jadi juara. Ambisi ini pun makin menyala-nyala saat ia bertarung dengan Marc Marquez di salah satu ajang junior Spanyol. Melihat Marquez sesukses sekarang, Vinales pun bekerja lebih keras lagi demi menyusulnya.

View this post on Instagram

Follow your dreams🔥

A post shared by Maverick Viñales (@maverick12official) on

5 dari 9 halaman

Franco Morbidelli

Morbidelli merupakan salah satu dari sekian rider MotoGP yang terjun ke balap motor berkat ayahnya yang dulunya juga pebalap. Saat mulai serius ingin jadi pebalap motor profesional, sang ayah pun mengenalkannya dengan Valentino Rossi untuk dibimbing ke arah yang tepat.

View this post on Instagram

... some years ago 👶🏼

A post shared by Franco Morbidelli (@frankymorbido) on

6 dari 9 halaman

Marc Marquez dan Alex Marquez

Ayah Marc dan Alex Marquez, Julia Marquez, memang bukan pebalap. Namun fakta bahwa ia merupakan penggemar balap motor, membuatnya ingin kedua anaknya menjadi pebalap. Siapa sangka, bertahun-tahun kemudian kedua anaknya malah mengawinkan 10 gelar dunia?

View this post on Instagram

A post shared by Marc Márquez (@marcmarquez93) on

7 dari 9 halaman

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo telah mencicipi kerasnya persaingan balap motor sejak masih berusia 3 tahun. Didikan sang ayah, Chicho Lorenzo, yang keras ia akui sebagai faktor utama yang membuat dirinya punya mentalitas yang kuat dan karakter yang tak mau kalah. Kini, meski telah pensiun, ia mengantongi lima gelar dunia.

View this post on Instagram

Hello, I’m Jorge Lorenzo and since I was 3 years old, I race on a motorbike. #mondaymotivation #raceweek

A post shared by JORGE LORENZO (@jorgelorenzo99) on

8 dari 9 halaman

Danilo Petrucci

Danilo Petrucci tertarik terjun ke dunia balap motor karena sang ayah, yang juga bernama Danilo Petrucci, dulunya bekerja sebagai mekanik Loris Capirossi dan Casey Stoner. Atas alasan inilah Petrucci sangat mengidolakan Capirossi dan menjalin pertemanan yang baik dengan Stoner sampai sekarang.

View this post on Instagram

Per me è come una religione. For me is like a religion.

A post shared by Danilo Petrucci (@petrux9) on