Piala Jenderal Sudirman Jadi Berkah Pedagang Asongan di Maguwoharjo

Piala Jenderal Sudirman Jadi Berkah Pedagang Asongan di Maguwoharjo
Piala Jenderal Sudirman (c) bola
- Penunjukan Sleman sebagai tuan rumah babak delapan besar turnamen Piala Jenderal Sudirman, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang asongan yang biasa menjaja di Stadion Maguwoharjo. Mereka ketiban rejeki karena dagangannya laris dibeli penonton.


Absennya kompetisi sepakbola Indonesia tak hanya berdampak pada pelatih, pemain maupun elemen tim lainnya. Namun krisis ini juga menerpa para pedagang asongan yang biasanya meraup rezeki dari pertandingan sepakbola. Akibat kompetisi nasional yang vakum, pendapatan mereka tersendat.


Keputusan Mahaka Sports menunjuk Stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai host Grup E babak delapan besar, akhirnya menjadi berkah bagi para pedagang. "Alhamdulillah. Selama tiga hari pertandingan, pendapatannya lumayan lah, Mas," ujar Nining, salah satu pedagang yang menjaja tahu goreng, kacang rebus dan air mineral.


Pedagang asongan di MaguwoharjoPedagang asongan di Maguwoharjo


Dari tiga hari penyelenggaraan, Nining menceritakan bahwa pada hari kedua lah ia bisa meraup untung dalam jumlah besar. Pada hari kedua, Sabtu (19/12) lalu mempertemukan dua tim asal Jawa Timur (Jatim), Arema Cronus dan Surabaya United.


"Waktu Sabtu kemarin, saya nggak usah jalan terlalu jauh untuk menjajakan dagangan. Karena penontonnya sangat banyak, jadi banyak yang beli juga," aku wanita paruh baya ini.


Suprapto, salah satu penjaja makanan di Stadion Maguwoharjo juga mengamini apa yang dikemukakan oleh Nining. Bagi pria berkacamata ini, penyelenggaraan Piala Jenderal Sudirman di Sleman membuat asap dapurnya kembali mengepul.


"Semoga ada sepakbola lagi. Sehingga bisa jualan lagi di stadion," harapnya. (faw/dzi)