Pengabdian Tak Terkira Pascal Wilmar untuk Bola Voli Indonesia

Pengabdian Tak Terkira Pascal Wilmar untuk Bola Voli Indonesia
Pascal Wimar menjadi salah satu legenda olahraga Indonesia yang ikut torch relay Asian Games 2018

- Pascal Wilmar, inilah salah satu legenda bola voli Indonesia. Dirinya dipercaya menangani salah satu klub bola voli yang ada di Jakarta. Tiga kali dalam seminggu Pascal melatih para pemain muda tanpa dibayar sepeser pun, baginya ini merupakan salah satu tanggung jawab atlet bola voli dan tanggung jawab bagi klub yang dulu pernah membesarkannya.

"Cita-cita saya sih ingin mencetak pemain, setidaknya untuk PON, Proliga, Pemain Nasional. Ini kan pembibitan perlu waktu, ya, gak mungkin langsung instan, ya, mungkin 3-4 tahun baru mulai kelihatan," kata Pascal.

Berawal dari ketidaksengajaan, ketika itu Pascal berkunjung ke rumah kakeknya dalam sebuah acara Pascal mendapat tawaran untuk bergabung salah satu klub bola voli.

"(Mulanya) ingin menjadi pemain piano gitu, terus sudah tujuh tahun saya les piano, begitu saya main voli, ikut klub di Maluku ini, hilang saja gitu (kemampuan main) piano saya. Gak tahu karena passion-nya pokoknya di voli enak saja gitu, olahraga beregu, kita (menjalin) kekompakan, kebersamaan, kayaknya seru saja anak-anaknya," sambung Pascal.

Sempat gagal ketika mengikuti pelatnas timnas bola voli pada 1991, tetapi tak menjadikannya patah arang. Pada 1993, Pascal kembali mengikuti tes pemain nasional bola voli dan terpilih menjadi pemain inti. Ia bahkan mempersembahkan medali emas pertama cabang bola voli untuk kontingen Indonesia di the 7th Asean University Games 1992 di Selangor, Malaysia. Dari situlah namanya mulai disegani dikancah bola voli Indonesia, bahkan Asia.

"Iya, 1993 itu kan mereka lihat mungkin permainan saya bagus gitu, mereka ke PB minta,'Pascal, Candra Halim, sama Rudi Hartono'. Kebetulan di kejuaraan itu, liga Malaysia pertama, saya dapat pemain terbaik MVB Player."

Sosoknya menjadi inspirasi bagi rekan-rekan maupun para pemain muda. Salah satunya adalah Siti Sania, rekan Pascal Wilmar. Menurutnya Pascal selalu memberikan motivasi bagi anak-anak untuk menjadi pemain yang bagus. Hal senada juga diungkapkan oleh Indah Puspita Ariani, Atlet Bola Voli.

"Coach Pascal itu disiplin, tegas, mampu memahami karakter setiap pemainnya," kata Indah.

Jelang perhelatan Asian Games di Jakarta, salah satu platform transportasi online, Grab, memilihnya sebagai salah satu legenda atlet Indonesia untuk membawa obor Asian Games 2018 di beberapa kota. Apalagi Grab merupakan official mobile platform partner Asian Games 2018. Lewat program #KemenanganItuDekat, Grab ingin seluruh lapisan masyarakat merasakan semangat kemenangan, yang juga ditujukan untuk para atlet Indonesia yang akan berlaga pada Asian Games 2018 mendatang.

Selain itu, sebagai bentuk penghargaan bagi para atlet Indonesia, Grab memberikan apresiasi khusus kepada Pascal Wilmar berupa giant check sejumlah Rp25 juta. Apresiasi tersebut diberikan Grab untuk membantu meningkatkan prestasi bola voli di Indonesia. Dengan adanya dana tersebut, Grab berharap para atlet bola voli bisa terus berlatih dan belajar, serta meningkatkan disiplin. Hal itu pun sejalan dengan prinsip Pascal, yaitu terus berlatih, belajar dan meningkatkan disiplin merupakan kunci kesuksesan menjadi seorang atlet pemenang, karena #KemenanganItuDekat.

"Saya sih ingin bola voli kita ini bicara di kancah Asia, mungkin bisa lagi ke Olimpiade," pungkas Pascal mengakhiri #CeritaKemenangan dalam hidupnya. Semoga harapan mulia Pascal Wilmar tersebut bisa menjadi kenyataan, ya, Bolaneters.