Paris Tidak Memberikan Kenangan yang Indah pada Dani Alves

Paris Tidak Memberikan Kenangan yang Indah pada Dani Alves
Daniel Alves menjadi kapten Brasil di Copa America 2019. (c) AP Photo

Bola.net - Bek Timnas Brasil Dani Alves mengaku tidak suka tinggal di Paris, kota yang ia sebut penuh dengan orang-orang yang rasis.

Alves tinggal di sana karena ia pernah dikontrak oleh PSG. Ia gabung klub tersebut mulai musim panas 2017.

Pria berusia 36 tahun tersebut bertahan di PSG selama dua musim. Kontraknya berakhir pada 30 Juni 2019 dan setelah itu ia menjadi free agent.

Selama di PSG, ia membantu klub itu meraih enam trofi juara di pentas domestik. Dua di antaranya adalah gelar Ligue 1 musim 2017-18 dan 2018-19.

1 dari 2 halaman

Hanya untuk Liburan

Akan tetapi, meski bisa bahagia di atas lapangan, tidak demikian dengan kehidupannya di luar lapangan. Ia mengaku Paris cuma cocok dijadikan tempat liburan, bukan tempat tinggal.

"Ini kota yang penuh tekanan," katanya kepada majalah GQ. "Saya tidak terlalu menyukainya," tegasnya.

“Jika Anda pergi ke Paris selama seminggu, itu akan menjadi perjalanan terindah untuk hidup Anda. Tetapi lebih lama dari itu dan itu akan jadi hal yang melelahkan," seru Alves.

2 dari 2 halaman

Penuh Orang Rasis

Alves menambahkan, kota itu sebenarnya cukup sama dengan salah satu kota yang ada di Brasil. Namun ada satu hal yang membedakan keduanya.

“Ini sedikit mengingatkan saya pada Sao Paulo, tetapi di sana, mereka sangat rasis. Banyak sekali yang rasis," ungkapnya.

"Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada saya karena saya katakan pada mereka agar pergi dan mengerjai diri sendiri, tetapi saya melihatnya [melakukan pelecehan rasial] ke arah teman-teman saya," tutur Alves.

Selepas membela PSG, Alves pulang kampung ke Brasil. Di sana ia gabung dengan klub Sao Paulo.

(GQ)